18. Khawatir

118 16 8
                                    

🎈SURPRISE🎈

























🚫sorry for typo


















⚠️voment please. Thank you♡









 Thank you♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Besoknya, Daniel udah standby di rumah Irene dari jam 9 pagi. Padahal mereka berangkat ke venue jam 11.

"Daripada gabut gini, lo sekarang mau foto gak?" Irene yang lagi nyiram tanaman di depan rumahnya buka suara setelah hening sekitar 20 menit.

Daniel yang duduk di teras rumah Irene bingung. Foto untuk apa? Irene ngajak dia foto bareng?

"Untuk apa kak?" Tanya Daniel, lalu menyesap minuman punya dia. Haus juga liatin Irene nyiram.

"Kan lo jadi brand ambassador gue kan sekarang, nah biar stand gue rame dan bagus dekorasinya, gue mau pasang foto lo pake produk gue" Irene matiin keran dan ngegulung selang yang panjangnya kurang lebih 3 meter itu.

"Secepat itu gue udah fotoshoot?" Daniel bingung lagi. Baru taken kontrak kemaren, udah fotoshoot aja.

"Ya, gapapa sih. Sekarang produknya udah di rumah semua. Baru selesai semalem. Biar lo liat juga kan. Siapa tau famous pas acara. Hahaha" jawab Irene sambil jalan dan duduk di sebalah Daniel.

"Boleh aja sih. Btw, gue mah gak perlu famous juga udah ganteng" ucap Daniel sambil nyengir. Irene yang liat cuma bisa kemplang kepala Daniel.

"Iya iya rang ganteng mah bebas. Yaudah hayu atuh. Liat dulu sini. Terus nanti langsung foto ya. Pake aja yang lo suka" ucap Irene lagi lalu jalan masuk ke dalam rumahnya.

Daniel ngehabisin minumnya dulu, baru ngekor Irene di belakang buat menuju tempat ditaruhnya barang-barang yang bakal diiklanin dia.
.

.

.

.

.
Wendy lagi berdiri di sebalah Baskin Robbins di salah satu mall deket kampusnya. Dia lagi nunggu orang yang bilang bakal nunggu dia.

Tapi ternyata, dia yang nunggu. Sesekali, Wendy nyesap Iced Lemon Tea yang dia beli setelah kakinya menginjakkan jejak di mall ini.

"WEN!"

Orang yang ditunggu dateng juga. Dateng-dateng langsung senyum terus lambai-lambai tangan yang bermaksud biar Wendy bisa liat dia.

Padahal, kalo dia gak lambai pun Wendy bakal liat. Ya gimana, postur tubuhnya aja udah tinggi menjulang gimana gak keliatan.

"Gak usah dadah-dadah juga ganteng. Badan lo kan panjang pasti keliatan" ucap Wendy sesaat orang yang ditunggu berdiri di depan dia.

"Hahaha. Ya gapapa. Namanya menyapa. Kan hatus itu mah" ucap orang itu sambil nyengir-nyengir sesekali ngatur napasnya.

Kepincut! ✩ Daniel×Irene [DISCONTINUED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang