“Morning, my queen…” Veranda tersenyum. Sumringah sepenuhnya saat mendapat pelukan dan usapan hangat di surai coklatnya dari Keynal.
“Tidurmu nyenyak sayang?”
Veranda mengangguk kecil, lalu tersenyum. “Iya. Kamu?”
“Aku selalu nyenyak jika tidur didekatmu”
Mendadak, semburat merah jambu itu muncul. Ada banyak kupu-kupu yang terasa terbang diperutnya dan membuatnya siap melayang mendengar ucapan Keynal.
“Gombal” ucapnya menutupi rasa malunya.
Keynal menaikkan satu alisnya, tertawa saat menyadari istrinya tengah malu karenanya.
“Sekarang mandilah. Aku akan menyiapkan sarapan untuk kamu”
“Iya” jawab Veranda patuh.
Keynal tersenyum hangat pada istrinya. “Anak pintar” ucapnya lembut seolah tengah berbicara pada anak kecil. Namun tepat ketika Veranda masuk dan menutup pintu kamar mandinya, wajahnya berubah datar. Kelam dengan aura dingin.
Perlahan dia keluar dari kamar tersebut. Mendapati Boby yang sudah menunggu diluar dengan wajah datar namun sesungguhnya memiliki rasa segan padanya.
“Jadi bagaimana?”
“Ini daftar pegawainya” ucap Boby sembari memberikan sebuah map yang isinya tidak terlalu tebal.
“Karyawannya sedikit sekali” komentar Keynal saat melihat daftar karyawan perusahaan Poseidon.
“Sejak lima tahun terakhir mereka terus melakukan PHK. Tetapi tetap saja kondisi perusahaan tak kunjung membaik. Karyawan mereka memang cukup cerdas, tapi cenderung licik dan pemalas. Mereka banyak yang melakukan penggelapan dana. Parahnya mereka terlalu sering mengadakan pesta padahal kondisi keuangan mereka sedang kacau”
“Bagaimana sahamnya?”
“Turun sejak tiga tahun terakhir. Ditambah ada kasus tentang Steve, mungkin saham mereka sedang anjlok saat ini”
“Mungkin?” Keynal menaikkan satu alisnya. Menatap dingin Boby yang langsung menelan salivanya.
“Iya, mungkin” ucap Boby.
Keynal menyipitkan matanya tak suka. Mungkin berarti ketidakpastian. Boby memang ahli mencari yang tidak pasti. Dan Keynal selalu menyesali kelemahan Boby itu. Dia terlalu percaya akan spekulasi yang beredar. Mendadak wajah Keynal berubah sinis saat melihat wajah gugup Boby.
“Lihat berita di televisi hari ini?” tanya Keynal.
“Iya, tuan”
“Surat kabar?”
“Iya”
“Ada yang salah?”
“Apa?”
“Beritanya” jawab Keynal pelan namun terdengar begitu menusuk.
“Mengenai tuan Steve, dia masuk surat kabar tuan” ujar Boby terheran sendiri.
“Apa aku menanyakan tentang apakah dia masuk atau tidak?” tanya Keynal. Boby menggeleng cepat.
“Yang ingin aku tanyakan adalah, hukumannya. Terancam 6 tahun? Apa beritanya tak salah? Bukankah sudah kubilang untuk tak kurang dari 7 tahun?”
Boby ternganga. Siap membenturkan kepalanya saat itu juga ketika sadar maksud ucapan Keynal.
“Itu baru spekulasi tuan. Dia masih diselidiki” ujar Boby membela dirinya.
“Spekulasi lagi, Boby?” sindir Keynal pada Boby yang hanya bisa terdiam. “Dia menculik istriku, mengancam dengan senjata api, melakukan tindak kekerasan, melakukan pemerasan dan pencemaran nama baik. Dan itu semua, tindakan yang terencana. Bukankah dia seharusnya mendapat hukuman yang berat karena terkena pasal berlapis untuk kasusnya?” pertanyaan Keynal membuat Boby mulai dilanda kecemasan. Pasti Keynal akan melampiaskan amarahnya padanya nanti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Or Obsession 🔞
Romance21+ Bijaklah dalam memilih bacaan. - Vampire Limited Edition