Di sore hari menjelang malam disebuah rumah sakit besar di daerah Jakarta mendadak ribut. Penyebabnya tak lain dan tak bukan karena kehadiran Keynal bersama para pengawalnya.
“Siapa saja cepatlah! Istriku pendarahan!” teriak Keynal panik sembari menggendong Veranda yang sudah meringkuk lemah dalam dekapannya.
Para dokter dan suster mendadak menoleh, mengernyit sekaligus ngeri sendiri melihat kehadiran Keynal. Bukan apa-apa, reputasinya sebagai pria kejam tanpa perasaan telah melekat kuat dalam diri Keynal. Membuat siapapun takut berhadapan dengannya.
“Kenapa kalian diam saja hah?!” bentak Keynal kesal. Namun semua rasa dongkol yang menghinggapi hatinya mendadak musnah saat melihat seorang dokter dengan beberapa perawat tengah membawa ranjang dorong untuk pasien dan menuju unit gawat darurat.
“Hey kau! Sekarang cepat tolong istriku!” perintah Keynal dengan nada arogan.
“Apa? Tapi saya ada pasien lain tuan…”
“Istriku juga pasien! Lihatlah, dia sekarat…” ucap Keynal sebisa mungkin menahan emosinya.
“Tapi…”
“Tuan Keynal!” teriakan itu mampu meloloskan sang dokter dari terkaman Keynal. Keynal nampak menoleh, lalu mendecih sebal pada sumber suara.
“Darimana saja kau hah?!” bentaknya.
“Maaf saya ada urusan. Tapi setelah mendengar anda datang saya langsung…”
“Sudah tidak usah banyak omong! Sekarang cepat tolong istriku!” potong Keynal kesal.
“Baiklah” ucap sang direktur rumah sakit dengan nada takut. Kemudian dia tampak menoleh pada pria yang tadinya dihadang oleh Keynal. “Dokter Adit silahkan lanjutkan pekerjaanmu biar dokter Andre yang menyelesaikannya”
“Iya”
“Tunggu disini sebentar tuan, kami akan membawakan ranjang untuk nyonya Putra”
“Tak perlu, aku masih kuat untuk menggendongnya! Yang jelas siapkan saja ruang untukmu mengobati istriku”
“Baik”
⭐⭐⭐
“Jadi kalian di tolak oleh Keynal? Dia bicara langsung pada kalian begitu?”
“Tidak, bawahannya yang bilang dia sibuk”
“Intinya kita tak bisa bertemu dengan Veranda”
Melody mengangguk berbarengan dengan Farish. Membuat Rendy menghela nafas.
“Sepertinya kita hanya bisa pasrah. Jangankan kalian, aku aja gak boleh bertemu Veramda. Dia bahkan dengan gilanya memasang cctv dikamar ini agar Veranda gak perlu menjengukku”
“Apa? Dia melakukannya?” Melody tampak tak percaya. Sementara Rendy mengangguk lemah.
“Dia memang sudah gila” komentar Melody tanpa perasaan.
“Tapi dia memilih kamar yang terbaik untukmu kak. Setidaknya kamar kakak kedap suara. Kakak gak akan terganggu oleh ribut-ribut diluar” ucap Farish.
“Iya. Dokter dan suster disini juga sangat baik sama aku. Tapi kebanyakan mereka bermuka dua. Mereka memanfaatkanku agar dapat nilai plus di mata Keynal”
“Dia berperan besar dalam pendanaan rumah sakit. Wajar aja kan? Dia bahkan bisa dengan mudah memutasi siapapun dan kemanapun yang dia mau. Aku bisa mengatakannya karena aku termasuk salah satu korbannya” ujar Farish.
“Maksudmu?” tanya Rendy bingung.
Farish menghela nafas berat, lalu menggeleng kecil. “Masalah pekerjaan di Jerman, itu ulah Keynal”
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Or Obsession 🔞
Romansa21+ Bijaklah dalam memilih bacaan. - Vampire Limited Edition