“Kenapa harus aku?”
Keynal menghela nafas sejenak, lalu menatap malas Veranda. “Karena kamu istriku, puas?”
“Aku gak mau. Aku paling malas ikut pesta”
“Ayolah, masa aku harus pergi sendiri?”
“Memang kenapa? Selama ini kamu selalu pergi sendiri, atau kamu bisa minta temani Boby”
“Ya, alasan lain kenapa aku memperistrimu adalah agar aku bisa membanggakanmu pada rekan-rekanku. Memperlihatkan betapa menawan dan serasinya kita berdua hingga tak ada satupun yang tak iri pada kita”
“Ck, kamu narsis rupanya” ejek Veranda datar.
Keynal menghela nafas kasar, lalu menatap kesal Veranda. “Terserah, yang jelas aku mau ketika jam menunjukkan pukul 7, kamu sudah harus siap”
“Sudah aku bilang aku gak mau!”
“Dan aku gak suka bila dibantah!”
“Kamu.. kamu menyebalkan!” teriak Veranda kesal. “Pria jahat!”
“Jika kamu tau aku jahat, maka berpikirlah dua kali untuk menentangku.. apa kamu mengerti?!” sahut Keynal tak kalah keras lalu melangkah pergi meninggalkan Veranda yang tentu saja marah-marah dengannya hingga hilangnya Keynal dari balik pintu kamarnya.
Keynal masih diluar setelah menutup pintu. Setelah keluar, dia tak lantas pergi dari depan kamar istrinya. Ya, akhirnya Keynal memilih setuju untuk pisah kamar. Setidaknya saat ini dia akan bersabar. Untuk kedepannya, dia akan berusaha sekuatnya agar bisa meyakinkan hati istrinya yang keras itu.
Keynal berdiri sembari menghela nafas berat. Matanya nampak menerawang langit-langit kamar.
“Veranda…” gumamnya dengan mata terpejam sesaat.
⭐⭐⭐
Frankfurt, Jerman
“Jadi, anda tak pernah melihat laki-laki ini?”
“Tidak” gelengan wanita paruh baya itu sontak membuat Melody hampir putus asa. Saat ini dia sedang berada di jalanan Jerman yang berada tak jauh dari rumah sakit. Melody benar-benar ingin memastikan kalau Farish memang tak ada lagi di Jerman.
“Jadi dia udah gak ada disini lagi” Melody menghela nafas berat setelahnya.
Sebuah tangan kokoh tiba-tiba saja sudah bertengger di pundaknya, membuat Melody menoleh lalu tersenyum hangat pada sosok yang menggapai pundaknya itu.
“Lelah? Ini buat kamu” ujar Lidyo sembari memberikan secangkir jus buah mangga untuk Melody. Cuaca sedang lumayan panas sekarang sehingga minuman itu terasa begitu menggiurkan untuk Melody.
“Terima kasuh” sambarnya cepat pada botol jus itu lalu meminumnya pelan.
Lidyo tersenyum, lalu menatap penampilan Melody yang kini sudah tampak kucel karena seharian berbaur dengan sinar matahari dan debu-debu jalanan.
“Jadi, kamu belum menemukan kakakmu?” tanya Lidyo.
Melody mengangguk setelah menghela nafas. Membuat Lidyo menjadi iba melihatnya.
“Kalau begitu, kita pulang saja ya? Kamu butuh istirahat” ajak Lidyo setengah menyeret Melidy yang akhirnya hanya bisa pasrah saja.
⭐⭐⭐
Indonesia, Jakarta
“Issh… Kamu mau buat aku jadi hantu?! Kenapa kamu memberikan ku bedak dan make up aneh ini?!” protes Veranda kesal. Kini dia tengah terjebak oleh para penata hias, rambut dan make up yang sengaja Keynal datangkan untuknya. Membuatnya hanya bisa menuruti kehendak suaminya yang menurutnya berlebihan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Or Obsession 🔞
Romance21+ Bijaklah dalam memilih bacaan. - Vampire Limited Edition