BL #10

106 1 0
                                    

Satu tahun kemudian.

Satu tahun sudah berlalu namun tetap tidak ada yang berubah antara Ali dan Prilly. Ali masih bersikap cuek kepada Prilly. Dan Prilly pun berusaha tidak memperdulikannya. Sehingga selama setahun ini keduanya bersikap sebiasa mungkin. Berbicara pun seadanya. Kedekatan mereka sudah berjarak. Tidak lagi sedekat saat beberapa hari baru bertemu.
Ali tetap kekeh tidak mau bicara apa alasan yang membuatnya berubah cuek pada Prilly. Prilly pun tidak lagi mempertanyakan perubahan sikapnya.

Setahun yang lalu mereka sudah lulus SMA. Sekarang keduanya kuliah di Universitas yang sama. Sama sama mengambil jurusan bisnis tapi berbeda ruang. Karna di Universitas ini laki laki dan perempuan tidak dalam satu ruangan. Hanya jika memang ada waktunya mereka di persatukan dalam satu ruangan.

" Naya, Evan. Tumben kalian berdua kesini "

Saat pintu di ketuk Prilly lah yang membukakan pintu. Ternyata yang datang ada Naya bersama Evan. Katanya Naya sengaja ingin mampir sebelum pulang kerumah.  Ada hal penting yang perlu Naya beritahu ke Prilly.

" Ciie... Tumben kesini bareng Evan, biasanya anti banget " ucap Prilly melirik Naya mengejek.

" Gue ada surprise buat lo Prill " ucap Naya antusias. Wajahnya memancarkan binaran kebahagiaan.

Naya sempat melihat Ali melintas melewati mereka yang sedang duduk di ruang tamu. Naya memperhatikan Ali yang sama sekali tidak menegurnya maupun Evan. Atau bertanya sama Prilly.
Tentu saja Naya sudah tahu tentang sikap Ali yang sekarang. Prilly sudah menceritakan segalanya.

" Masih begitu tuh Prill ?" Tanya Naya.

" Gitu deh.. padahal udah setahun lebih malah. Udah deh gak usah dibahas, nggak penting "

Naya mengangguk ngangguk. Kemudian teringat alasan dia datang menemui Prilly.

" Katanya ada surprise buat gue.. apaan ?"

" Gue.. gue sama Evan mau tunangan !" Ucap Naya dengan riang.

Mata Prilly membulat. Mulutnya sedikit menganga. Antara kaget dan tak percaya. Sedetik kemudian dia tersenyum lebar. Kabar bahagia yang Naya sampaikan tentu membuatnya bahagia juga. Sudah lama Evan memendam perasaannya untuk Naya. Sekarang mereka akan tunangan. Entah bagaimana ceritanya Evan bisa melakukannya. Sehabis ini Prilly pasti akan menyerbu Evan dengan berbagai pertanyaan. Apalagi melihat Naya yang terlihat sangat senang. Prilly tidak tahu kalau ternyata Naya akan menerima Evan. Memang Naya sering menceritakan bagaimana Evan berlaku baik dan pengertian terlebih perhatian terhadapnya. Juga Naya akan memulai membuka hatinya untuk Evan. Saat Naya tahu kalau Evan menaruh hati padanya dari Prilly. Saat itu juga Naya memulai membuka hatinya untuk Evan. Puncaknya Naya dan Evan akan tunangan.

" Ya ampun.. selamat Nay, akhirnya kalian bersatu juga. Van selamat ya selamat "

" Thanks Prill, tapi kita baru mau tunangan kok belum nikah " jawab Evan.

" Ih sayang gak papa. Habis tunangan kan kita langsung nikah " sahut Naya.

Prilly memandang keduanya takjub.

" Enggak dong sayang. Tunangan dulu.. nikah nya tahun depannya lagi "

" Masih lama ya.. "

" Ya elah Nay, ngebet banget. Kalo gitu mending langsung nikah aja "

" Jangan.. Prill, gue belum siap " sahut Evan.

" Kenapa ?" Wajah Naya berubah murung.

" Maksud aku. Aku belum siap dana nya Nay, nanti kalo kita nikah sekarang trus aku mau kasih kamu makan apa ? Aku 'kan belum ada kerjaan " Evan memandang Naya penuh cinta. Memberinya pengertian.

Brother LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang