BL #11

94 3 0
                                    

" Woy bro biasa aja kali, jangan bentak cewek "

Ali menatap Aris yang tiba tiba muncul di depannya. Berdiri didepan Prilly. Membuat tubuh Prilly terhalang oleh tubuh tinggi tegap Aris.

" Ini bukan urusan lo. Minggir "

Aris mengacungkan telunjuknya di depam wajah Ali.

" Prilly itu urusan gue. Lagian lo siapa hah, dateng dateng marah marah sama dia "

Lo siapa. Gue siapa ?
Ali berpikir keras. Siapa dia bagi Prilly. Ali sangat tidak ingin menyebutkan bahwa dia kakak dari Prilly.

Ali tak menjawab Aris. Dia menarik paksa Prilly pergi darisana. Prilly masuk ke mobilnya. Menyuruhnya pergi dengan mobilnya. Sedangkan Ali dengan motor. Mengikuti Prilly dari belakang.



* * *

.BRAKkkk

Prilly membanting pintu mobilnya dengan keras. Tidak peduli jika menimbulkan kerusakan. Dia berjalan cepat memasuki rumah di buntuti Ali di belakangnya.

" Prilly " Bunda terlonjak dan berdiri saat melihat Prilly masuk kerumah. Namun Prilly melengos pergi tidak perduli pada Bunda yang terus memanggil namanya.

" Ali tunggu !"

Ali menghentikan langkahnya tepat di hadapan Bunda.

" Ada apa sama Prilly ? Ali jawab Bunda jujur "

Bunda menatap Ali serius. Namun yang di tatap berekspresi seakan tidak peduli.

" Ali capek Nda, Ali permisi mau istirahat " Ali berlalu pergi dari hadapan Bunda sebelum mendengarkan perkataan Bundanya.

Bunda menghela nafas gusar melihat tingkah kedua anaknya. Tidak tahu menahu apa yang sedang terjadi kepada mereka.


" Prilly !" Ali menahan pintu kamar Prilly yang akan ditutup oleh sang punya.

Tapi Prilly sedang tidak ingin berbicara dengan Ali. Dia sangat kesal pada lelaki itu hari ini.
Sekuat tenaga Prilly mendorong pintu agar tertutup, tapi dorongan Ali lebih kuat. Sehingga membuat pintu terbuka sempurna. Prilly menggeram, memandang Ali tidak suka. Marah dan kesal.
Prilly berjalan ke arah balkon. Ali pun mengikutinya.

" Ngapain si kesini " ucapnya marah.

" Siapa cowok tadi ?"

Prilly yang semula marah berubah bingung. Merasa aneh dengan yang Ali pertanyakan. Prilly berbalik menghadap Ali, karna tadi dia membelakanginya.

Prilly tidak menjawab pertanyaan Ali. Dia menatap mata Ali , matanya memancarkan ketidaksukaan. Wajahnya terlihat tegang.

" Siapa.cowok.tadi ?" Ali mengulang pertanyaannya penuh penekanan.

Prilly melipat kedua tangannya didada. Tersenyum miring memandang Ali.

" Urusannya sama lo apa ?"

" Gue gak suka !" Ucap Ali sedatar mungkin.

Prilly mengernyit. Menghirup udara sebanyak banyaknya.

" Alasan lo nggak suka apa ?"

Ali diam. Dia mengumpat dalam hati. Kenapa dirinya bertingkah seperti orang bodoh saat ini. Melihat Prilly yang awalnya marah padanya. Kini malah seperti sedang menggodanya.

" Karna gue abang lo, gue nggak mau aja kalo sampe lo salah bergaul " ucapan itu lolos dari mulutnya spontan. Dan itu membuat hatinya seperti tertusuk duri duri kecil namun sangat banyak.

Tak disangka Ali akan berkata seperti itu. Prilly menatap mata hitam pekat Ali. Mencari cari kejujuran disana. Tapi tidak ia temukan. Prilly merasa Ali sedang berusaha menutupi sesuatu. Ntah dia tidak tahu apa itu.

Prilly kembali berbalik badan. Membelakangi Ali.

" Dia cinta monyet gue, pas SMP dulu. Tapi gak sempet pacaran. Karna dia pergi tanpa kabar " penjelasan Prilly membuat Ali menggeleng tak percaya.

Sakit yang tadi masih ada. Sekarang Prilly menambahnya dengan mengatakan, bahwa Aris itu ternyata cinta monyetnya. Ali tidak sanggup lagi mendengar kenyataan yang akan Prilly ceritakan.
Dia bergegas pergi dari sana. Membawa perasaan kalut yang bercampur sesak dan sakit.
Prilly menyadari kepergian Ali. Dia berbalik, memandang punggung Ali yang berjalan keluar  dari kamarnya.
Ada yang aneh darinya. Tapi apa ?

*

Cinta monyet. Hanyalah cinta masa kanak kanak. Yang perasaannya tidak pasti. Karna terkadang ada yang berhasil dengan cinta mas kecilnya itu. Ada juga yang tidak.
Prilly gelisah merasakan getaran dihatinya. Tidak tahu tertuju pada siapa getaran itu. Saat kembali bertemu Aris. Cinta semasa SMP. Getaran itu hadir tanpa di duga.
Cinta mereka dulu tidak bertepuk sebelah tangan. Karna saat menjelang beberapa hari kelulusan. Aris dan Prilly sudah mengetahui perasaan dari masing masing. Namun belum resmi berpacaran. Karna mereka saling jujur mengatakan perasaannya. Tidak ada yang berkata kalau mereka ingin pacaran.

Saat kepastian akan dipastikan pada saat hari kelulusan. Saat itu juga Prilly kehilangan Aris. Aris menghilang tidak tahu kemana. Dia pun tidak memberinya kabar sama sekali. Dan sejak saat itu Prilly melupakannya. Meski tidak sepenuhnya. Terbukti sekarang mereka bertemu kembali. Dan perasaan itu juga ikut hadir kembali.



* * * * * *

" Bisa kita ketemu besok, Li. Aku ingin mengatakan hal penting padamu " 

Tubuhnya menegang. Mendengar suara yang sudah lama tidak didengar. Bahkan sudah tidak ingin lagi mendengarnya. Apalagi sampai bertemu dengan orangnya. Itu sama saja membuat luka yang sudah mengering meenjadi basah kembali. Karna masih membekas. Belum sepenuhnya hilang.

" Gue sibuk sa, sebaiknya lo jangan berharap lagi buat ketemu sama gue. Karna sampai kapan pun gue gak akan bisa buat ketemu lo lagi "

" Sekali aja Li aku mohon. Setelah itu aku janji, nggak akan ganggu kamu lagi. Kita gak akan ketemu lagi. Please.. "

" Baiklah. Gue kabari nanti "

Ali mematikan sambungan telponnya. Membuang nafasnya berat. Salsa yang tadi menelpon Ali. Dia mantan pacar Ali. Mereka berpacaran hanya satu bulan. Karna Ali mengetahui fakta, bahwa Salsa berpacaran dengannya hanya karna ingin membalas sakit hatinya Devan. Salsa terpaksa memacari Ali atas paksaan Devan. Devan adalah saudara Salsa. Mereka hanya berbeda usia satu tahun.

Maka dari itu saat Ali bertemu dan mengetahui kalau dia dan Devan berada satu SMA yang sama saat itu, dia menjadi sangat marah. Selalu saja berdebat, bertengkar bahkan sampai berkelahi saat keduanya berpapasan. Entah Ali atau pun Devan yang memulainya.

Sekarang wanita itu kembali hadir. Ntah apalagi rencananya. Ali harus waspada terhadapnya. Dia tidak boleh lagi terjebak kedalam perangkapnya.
Ali berharap, pertemuannya besok adalah yang terakhir. Dia tidak ingin lagi berurusan dengn wanita itu.










Hayooooo.... Para mantan hadir nih 😁😁😁
Sengaja di part ini aku buat mantan dari couple dimunculin.

See u next part, and makasih buat yang udah mau baca ya *kisskiss*

Brother LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang