Part_23

2K 107 4
                                    

Clara berlari keluar dari ruangan Chris sambil menangis. Dia tidak peduli orang berpikiran apa tentangnya saat melihatnya berlari seperti itu.

Perasaannya remuk redam akan perbedaan sikap Chris saat ini. Memang itu yang dia inginkan, lantas mengapa dia menangis? Seharusnya dia biasa saja. "Mengapa aku menangis?" gumam Clara merasa begitu bodoh, mengapa dia harus peduli dengan kelakuan Chris padanya?

Dia mengusap air matanya yang menetes dengan telunjuk kemudian memerhatikannya dengan seksama. Bersamaan dengan itu Clara memperlambat larinya. "Kau tidak pantas menangis. Memang siapa yang kau tangisi?" Tanya Clara melihat pantulan dirinya di buliran air matanya sendiri, sesekali dia sesenggukan.

Chris? Tapi mengapa aku menagisinya? Dia sudah bersama wanita ular itu. Biarkan saja dia. Batin Clara mencoba bersikap cuek.

Apa kau mencintainya? Tidak mungkin? Memangnya apa yang bisa kau lakukan untuk memisahkan mereka? Bukankah kau yang memintanya pergi ketika selesai menyetubuhimu bodoh?! Clara memegang kepalanya muak, mengapa kata-kata itu bisa muncul di otaknya.

"Damn! Damn! Damn!" Maki Clara kembali berlari. Apapun yang hatinya utarakan barusan, Clara sangat membencinya.

Dulu ketika melihat Chris melakukan itu dengan wanita lain, Clara merasa biasa saja, bahkan jijik. Tapi mengapa sekarang rasanya berbeda? Clara sakit melihat Chris mencium wanita lain. Clara mengingat kata-kata cinta yang pernah Chris ucapkan dulu padanya. Hanya segitukah perasaanmu terhadapku? Aku tidak percaya.

Sampai di rumah Clara membanting pintu dengan keras tidak peduli daun pintu itu akan terlepas dari engselnya atau tidak. Dengan murka yang sudah melaup-luap Clara mengunci dirinya di dalam kamar dan menangis sekencang-kencangnya, dia menghancurkan semua yang ada di hadapannya dan mengacak-acak tempat tidurnya.

Clara sangat membenci dirinya yang menyadari bahwa dia telah mencintai psycho itu. Saat dia menyadari itu, semuanya sudah terlambat dan perasaannya sudah tidak berguna lagi. "Arrghhh" teriak Clara.

Di sudut kamar Clara termenung sambil memeluk lututnya sedih. Dia merasakan kesedihan, kepedihan yang datang bertubi-tubi akhir-akhir ini. Aku berusaha untuk tetap tegar menjalani hidup, tetapi yang kudapat setelah mencoba untuk kembali bangkit selalu masalah. Dan itu selalu menghalagiku, agar aku tetap selalu dalam terpurukkan. Apakah tidak akan ada secercah kebahagian yang mampir ke dalam hidupku? kenapa selalu saja berakhir seperti ini?

*

Sudah 2 hari Clara mengunci diri di dalam kamar dan mengacuhkan handphone yang dari kemarin terus berdering seperti menertawakan nasibnya.

Aura yang memancar dari gadis itu, layaknya aura hitam yang melambangkan hilangnya harapan. Terbukti dari tujuannya sekarang, apapun yang ingin dia lakukan kini hanyalah menemui orang tuanya. Clara bangkit dari duduk abadinya di sudut kamar dan mencari-cari sesuatu dari dalam laci.

"Sial!" Clara memaki saat tidak menemukan yang dia cari, tetapi ketika menengok kesamping tiba-tiba dia menemukan pengantinya. Mungkin dengan menghabisi nyawanya Clara berpikir dapat menyelesaikan semua masalah dan penderitaan yang dia hadapi.

Clara berjalan sempoyongan ke samping tempat tidur sambil menggenggam gunting.

Sejenak Clara terdiam, dan menimbang-nimbang keputusannya.

Hatinya sudah mantap.

Clara meletakkan sisi yang tajam di pergelangan tangan dekat urat nadinya.

Clara memejamkan mata dan menggigit bibir bawahnya takut. "Arrghh" Clara menyayat nadi di pergelangan tangannya, hingga cairan merah keluar dari tempat yang dia inginkan.

Seketika Clara tergeletak di atas tempat tidur karena kesakitan. Darahpun akhirnya merembes mengenai seprai. Clara terisak pilu seiring kesadarannya yang mulai memudar.

Jika aku boleh memilih, lebih baik Tuhan melenyapkanku di tragedi kecelakaan itu bersama kedua orang tuaku.

Pandangan Clara meredup dan warna hitam sudah mulai menguasai seluruh penglihatannya.

End















































*
Tapi bohong hehehehe 😂😹
Np : mungkin akan update antara hari kamis atau Jum'at atau Sabtu depan. Kenapa lama karena Minggu ini musim2 UTS. Jadi, harap sabar ini ujian 😅 full of love by me 💜.

Damn! That Psycho Make Me Falling In Love (√ SUDAH TERBIT-Lengkap) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang