6

78 28 20
                                    

sebuah lomba disponsori hotel bintang lima

"Hai Mimi," sapa Naje riang pada seorang anak perempuan yang sedang berjalan pelan dengan arah yang berlawanan dengannya.

Mila dan temannya berhenti berjalan. Perempuan berpipi gemuk itu menatap Naje serius.

"Mimi?"

Perempuan kecil itu terlihat tersinggung. Senyum Naje langsung hilang.

"Naje boleh kan memanggilmu Mimi?" tanya Naje halus. Ia menggaruk tengkuknya, canggung.

"Soalnya... teman-teman yang lain memanggilmu dengan sebutan itu," tambahnya.

Mila menggeleng cepat. Jepit rambutnya bergerak ke kanan dan kiri.

"Mimi itu panggilan hanya untuk orang terdekatku," ucapnya pelan.

"Hanya untuk orang terdekat, ya..."

Mila menggigit bibirnya pelan, sedikit menyesal ketika mendengar nada sedih dari ucapan Naje. Namun, perempuan kecil itu berusaha mengabaikannya. Meninggalkan Naje di lorong sekolah.

Ting!

Naje Bumintara meraih ponselnya secepat kilat. Bunyi notifikasi itu sukses membuyarkan kenangannya tentang masa lalu, lagi-lagi segala hal mengenai gadis itu.

Tanpa sadar, Naje menahan napasnya saat membuka pesan balasan dari Mila yang sedari tadi ia nantikan. Naje tak habis pikir, mengapa Mila baru membalas pesannya? Padahal gadis itu sudah membacanya sejak lima menit yang lalu. Apa mengetik balasan perlu waktu selama itu?

mila

iya

Mila sudah diberitahu soal perlombaan?

belum
lomba apa...?

Ikhsan tidak memberitahu Mila?

tidak, hehe

lomba masak

hah...?
kapana?
*kapan

snein minggu depan
*sejin
*senin
diberitahunya tadi di sekolah

hari ini aku tidak sekolah,
jadi maaf tidak tahu

ya, naje tahu
tidak masalah Mi
*Mil
read

Naje menggigit bibirnya gugup saat tidak ada balasan dari Mila. Lelaki itu benar-benar takut salah bicara dan membuat Mila berhenti mengiriminya pesan.

Lelaki itu meneguk ludahnya gugup hingga jakunnya bergerak naik turun. Gadis itu benar-benar tidak membalas pesannya. Apa Mila sudah tidur? Tapi ini baru jam delapan malam.

Mungkin saja, Mila harus tidur lebih awal karena belum sepenuhnya pulih.

—sunyi senyap—

"Echan keterlaluan!!!"

"Maaf Mi, aku benar-benar lupa,"

"Ya sudah, sekarang cepat jelaskan!"

"Jadi Senin dua minggu lagi, ada perlombaan memasak yang di sponsori hotel bintang lima,"

"Nah setiap angkatan dari SMP sampai SMA wajib mengirimkan tiga perwakilan dalam satu kelompok."

sunyi; senyap.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang