7

73 17 15
                                    

hai, Bang Toya!

hai, Bang Toya!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


sunyi senyap—

semyum manismu membuatku jatuh cinta

Mila membuka secarik kertas yang terlipat itu. Ia merasa bersalah karena pesan kecil ini sempat terlupakan akibat kemarin ia terkena demam.

Gadis itu berniat memecahkan teka-teki ini sembari menunggu adik bawelnya datang. Ia berpikir keras sampai dahinya mengkerut.

Angka yang tertulis adalah sebagai berikut:
1-11-15
3-9-14-20-1
11-1-13-21

Nomor telepon? Tidak mungkin.
Tanggal lahir...? Tidak mungkin.

Apa mungkin...

Mata Mila membelalak saat menyadari sesuatu. Dengan cepat ia menghitung menggunakan jarinya.

Saat menemukan jawabannya, Mila bersorak tertahan.  Hatinya berdesir hangat. Ia tidak menyangka menerima sesuatu semacam ini. Ini adalah pertama kalinya selama delapan belas tahun ia hidup.

Meski begitu, Mila belum puas. Masih menjadi misteri yang belum terpecahkan, siapa orang di balik kertas ini. Andai saja angka yang ditulis adalah nama pengirimnya.

"Kak Mimi!" seru seseorang membuat fokus Mila berantakan. Gadis itu menoleh kepada Hana yang sedang menutup pintu kamarnya.

"Selamat kak kelasmu jadi runner up!"

Mila hanya mengangguk sambil tersenyum saat Hana memberikan selamat dengan hangat.

"Itu bukannya kertas yang..." tunjuk Hana pada kertas yang ada di pangkuan Mila. Gadis itu mengangguk.

"Sudah tahu siapa yang mengirim?"

Mila menggeleng, "Kurasa Dejun..."

"Ih! Kenapa kak Dejun terus? Apa kau sudah tidak suka pada kak Naje?" Hana berseru penuh tuntutan.

Mila berdeham. Ia menyodorkan kudapan ringan pada bocah SMP di depannya.

"Aku hanya tidak mau berharap... lagipula kau tahu Dejun pernah menyatakan perasaannya padaku," ucap Mila tanpa intonasi.

"Aku juga tidak punya sesuatu yang lebih untuk bersaing dengan penggemar Naje yang sangat banyak. Namanya juga pangeran sekolah," lanjutnya sambil mengedikkan bahu tak acuh.

Dan Sunhee, Hina, juga yang lainnya adalah putri sekolah.

"Hei, bukannya aku tidak percaya diri, ya!" imbuh Mila, bergurau.

"Menurutku, kak Naje aneh. Dia sangat tertutup. Banyak perempuan yang mengejar, tapi dia tidak pernah memberitahu apakah dia pacaran atau tidak. Sungguh membingungkan," komentar Hana panjang lebar.

sunyi; senyap.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang