Impian ku,
Aku hanya pemimpi yang suka berhayal sebelum tidurnya. Memikirkan hal yang baik, membayangkan masa depan sebagai penulis terkenal dengan beberapa novel andalan.
Jika beruntung, aku bermimpi memiliki novel yang akan dijadikan sebuah film layar lebar, aku selalu membayangkan hari itu akan terjadi dalam hidupku. Mungkin suatu saat nanti.- beberapa bulan kemudian -
Kita berdebat tentang suatu hal yang belum terjadi,
" Untuk apa menjadi terkenal ? " tanyamu
" Sepertinya menarik jika menjadi terkenal, hanya itu mauku."
" Aku sih ngga mau jadi terkenal, kurasa ngga nyaman jadi orang terkenal. Orang-orang akan banyak tau tentang kehidupan kita." ucapmu.
" Apa yang salah jika orang lain tau banyak tentang kita? " tanyaku.
" Terkadang kita juga butuh privasi. Ada hal-hal yang kita tidak mau orang lain tau. Aku ngga suka orang lain tau segalanya tentangku."Aku selalu suka caramu menjelaskan sesuatu.
" Jangan menulis karena ingin terkenal." ucapmu agak kesal.
" Iyaiya aku mengerti."
Kita saling menatap, sedikit merasa bersalah.
" Aku hanya ingin menulis. Menyenangkan saja rasanya jika banyak orang membaca tulisanku." ucapku.
" Aku mengerti."
" Aku senang kamu mengerti."-----
Hari ini naskahku baru saja ditolak sebuah penerbit di kota ini. " Bajingan... " batinku.
Aku merasa sudah menulis sesuatu yang hebat, namun berakhir gagal seperti ini. Ku rasa penerbit itu kurang memahami tentang isi dari tulisanku." Apa kubilang? naskah mu pasti ditolak penerbit, kan! " katamu sembari tertawa.
Tawa mu membuat ku agak sakit hati.
" Aku masih kesal karena naskahku ditolak oleh penerbit, sedangkan buku-buku yang ngga mutu malah mereka terbitkan." ucapku
"Jangan salahin penerbitnya dong, mungkin kamu yang harus mengubah tema!
harusnya dengar dulu saran dariku." ucapmu.
"Aku menggelengkan kepala"
Aku enggan menulis sesuatu yang sudah banyak dibuat, saran untuk tema darimu juga aku tahu pasti tidak akan mengasyikan saat ku jadikan tulisan.kedua matamu menatapku tajam.
" Kamu cuma bakal jadi penulis yang kebingungan dengan tulisanmu sendiri. Nggak bakal ada yang mau menerbitkan naskahmu. Terserah kamu si, pembaca lebih suka penulis yang mengerti alur perasaan dan jalan pikiran mereka, lagi pula penerbit juga pasti menghamba pada pasar."
Aku terdiam mendengarkan kalimat itu dari mulutmu.
" Menurutmu, apa yang harus aku tulis? "Beberapa saat kamu terdiam dan berpikir untuk apa yang akan aku tulis.
" Hmm... cinta? " katamu sambil tertawa kecil.
" Ah, cinta lagi? "
" Yaa bikin sesuatu yang beda dong!
misalnya kisah yang belum pernah ada yang menuliskannya."
" Mana ada kisah cinta yang belum dituliskan? Sudah banyak penulis yang menuliskan macam-macam kisah cinta, dari yang paling menyedihkan sampai yang paling menyenangkan." ucapku menolakAku sama sekali tak tertarik menulis kisah cinta untuk novel pertamaku. Hingga kamu bertanya kepadaku,
" Bagaimana kalau kisah kita? "
" Buat yaa, harus happy ending!! " ucapmu.Tersenyum diriku mendengarnya, sungguh kalimat yang mengejutkan keluar dari bibirmu sampai-sampai membuat pipiku memerah seketika karna malu. Pikiranmu benar-benar membuatku jatuh cinta yang mendalam. Entah bagaimana ceritanya nanti, yang pasti akan ku buat sedemikian rupa kisah kita menjadi yang terbaik.
• KOMEN JIKA ADA TYPO / KATA YANG MEYINGGUNG •
![](https://img.wattpad.com/cover/164576529-288-k348638.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Garis Lurus Bersuara
Dla nastolatków[FOLLOW JIKA MENYUKAI CERITA INI] " Apa itu Cinta? " Kisah kasih yang sudah terasa dalam diri, walau usia yang seharusnya belum mengenal dengan sebutan cinta, namun perasaan akan tetap berkata; begitulah cinta. Aku adalah seorang anak dari ked...