↭XXI↭

3.3K 225 34
                                    

Tangisi lah apa yang ingin diri tangisi.
Jangan menyiksa diri untuk bersembunyi.
Karena hanya retina yang bisa menyembunyikan lensa saat duka melanda,
sedangkan air mata tidak akan bisa disembunyikan saat tersiksa.

♨

Embun memiliki masa untuk berakhir. Tidak peduli betapa segarnya dia, embun tetap akan hilang saat batas waktu habis. Semua di dunia ini memiliki batas waktu untuk bertahan, termasuk hati seseorang. Memang ada cinta yang tidak pernah berakhir sampai akhir azal menjemput, tapi ada waktu pemisah di antara mereka jika waktu sudah menentukan batas akhir pertemuan.

Salju sudah mulai berkurang, Januari membawa perlahan butrian putih menghilang. Bukankah salju juga memiliki batas waktunya sendiri untuk bertahan. Udara masih sama menyengat walau tidak seterjal beberapa waktu lalu. Masih ada uap disetiap kali mulut terbuka, masih ada juga beberapa tangan gemetar saat telanjang di luar ruangan.

Tidak ada yang berani bertaruh untuk matahari muncul dimusim dingin, sama seperti tidak ada yang ingin bertaruh jika mafia akan memberikan sebuket bunga pada pasangannya. Aku sendiri juga tidak pernah percaya dengan kenyataan itu, tapi nyatanya yang mustahil seperti itu sedang terjadi pada diriku.

Vas bunga yang ada di meja kamar ini terdapat beberapa tangkai bunga yang kemarin aku berikan pada So Eun. Ini konyol! Kenapa aku melangkah sejauh ini! Kisah ini akan berakhir saat lima hari batas waktu penentuan. Aku akan pergi jauh dari wanita ini, entah kembali atau tidak, aku tidak ingin bertaruh. Aku ingin bertahan tapi hal itu sama saja dengan bunuh diri.

Jika aku membuat pilihan untuk membawa wanita ini pergi bersamaku tanpa membawa apa pun, hanya segenggam perasaan dan sesetel pakaian yang dikenakan, apa wanita ini bersedia? Aku ingin menawarkan hal sialan itu, tapi pikiran ini mencegah semuanya.

Mataku terbuka, tidur beberapa jam lamanya membuatku merasa lebih baik. Disampingku sudah tidak ada So Eun, selimut sudah berantakan. Dua hari kami berdua melakukan hubungan intim rutin, sehari bisa sampai lima sampai tujuh kali. Wanita itu sendiri yang menyetujui usulan itu. Aku sudah pernah katakan pada anak Yakuza itu dulu diawal pertemuan jika aku melakukan seks yang tidak hanya satu atau dua kali, dan hari ini wanita itu memulai apa yang aku inginkan.

Aku tidak tahu apakah hal itu berdampak buruk ada perutnya yang terdapat luka, sepertinya tidak ada masalah berat terjadi. Aku merenggangkan tubuh, mengusap wajah saat gorden menyebarkan warna langit dipagi hari. So Eun sehat secara fisik, aku ingin dia juga sehat secara rohani dan jasmani.

Hari ini sudah menjadi tiga hari diriku tinggal di rumah Roccy, selama beberapa hari itu tidak ada masalah berat yang terjadi. Chicago ternyata tidak seburuk yang aku pikirkan, kota ini menyenangkan jika ingin berteman baik. Aku bangun perlahan dari ranjang, memandang tubuhku sendiri yang masih telanjang total. Sialan! Apakah aku merasa panas saat ini?! Mengingat semalam So Eun melakukan hal gila padaku, bagaimana mungkin aku tidak panas.

Story of SHE (COMPLETE) √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang