Jangan pernah takut bergerak walau risikonya adalah rasa sakit.
Karena diri tidak dapat merubah apa pun tanpa bergerak untuk melawan sakit.♨
Rumput yang sudah menguning tidak akan bisa menjadi hijau dan segar kembali. Walau ada banyak usaha yang dilakukan, apa yang sudah ditetapkan alam tidak ada yang bisa merubahnya. Sama seperti usia manusia, mereka yang sudah menjelang kematian tidak akan bisa muda dan segar kembali.
Manusia yang sudah tua tidak akan bisa kembali muda. Usia tidak akan pernah kembali ke posisi awal, sekali pun tangam memutar jarum jam selama seumur hidup perjalanan. Tapi jika itu berkaitan dengan kesehatan, tentu berbeda situasi. Mereka yang sekrat masih dapat sehat kembali, karena hal itu bukan karena faktor usia.
Aku pikir salju bisa berubah warna ketika berbenturan dengan sesuatu. Ternyata pemikiran itu tidak salah. Hari ini salju merubah diri, warna putih yang biasa mendominasi justru tidak terlihat. Lensa yang melihat sekitar dapat menemukan warna lain. Ada warna pekat yang terlihat dalam retina terbuka, putihnya salju menjadi satu dengan darah yang mengalir.
Kematian menimbulkan rasa sakit bagi sebagian orang, termasuk diriku. Ini bukan kali pertama aku berkunjung pada sebuah makam dalam keadaan terluka. Salju membuat tumpukan tanah tidak terlihat, batu nisan bahkan menjadi beku saat telapak tangan menyentuhnya. Aku tidak bisa sepenuhnya melankolis, di dalam diri ini tersimpan dua kepribadian yang sering kali sulit aku atur.
Makam Zarory dan Brigitta berdampingan, kedua wanita itu adalah hal penting dalam hidup dimasa lalu. Tidak ada yang terluka dari tubuhku, tapi hidung ini beberapa saat lalu mengalirkan darah. Aku tidak tahu apakah itu pertanda buruk, karena diri ini tidak sempat untuk memeriksa lebih teliti.
Setelah kemarin siang aku mengetahui tentang kebenaran Capo, hari ini untuk kali pertama aku datang ke makam mereka dengan keadaan yang buruk. Hari ini aku sengaja tidak melibatkan So Eun, wanita itu menunggu di mobil. Aku tidak ingin wanita itu melihat keadaanku yang sedang buruk.
"Hai, Ladies. Selamat tahun baru." Xaveline telah menyiapkan balasan karena perasaannya yang sialan. Aku bisa membunuh anak kecilnya dengan mudah jika dia melangkah terlalu jauh. Aku bukanlah psikopat seutuhnya, karena sebagian diriku masih dapat diatur jika berkaitan dengan darah. Tapi aku tidak dapat memastikan jika sudah emosi.
Itulah kenapa Roshque sangat takut jika ternyata So Eun berkhianat dibelakang, karena aku dapat membunuh wanita itu tanpa kompromi. Aku dapat membunuh istri keduaku dengan mudah padahal saat itu aku mulai merasa nyaman dengannya, sesuatu yang membuat merasakan sakit akan memuakkan, dan diri ini cenderung tidak dapat dikontrol.
"Aku mendapatkan kesulitan. Bisa kalian tidak datang ke mimpiku. Relakan aku, Zarory." Aku tidak tahu kenapa mendiang wanita itu masih sering datang ke mimpi setiap kali diri ingin terlelap. Zarory seperti masih belum rela mengenai So Eun, aku takut anak Yakuza itu mempermainkan perasaan ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story of SHE (COMPLETE) √
AksiMenikahi wanita dari anak seorang musuh jauh lebih mudah, kau bisa menyiksanya sesuka hati, membunuhnya dengan begitu saja, atau melemparkannya pada para pria babi yang kelaparan. Tapi ketika seorang Mafia menikahi salah satu anak dari rekannya, itu...