BEFORE WORDS

5K 303 55
                                    

Chicago, Amerika

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Chicago, Amerika. Aku pikir tempat ini jauh lebih baik daripada Iowa. Tidak ada hujan hari ini, dan itu memudahkanku jika ingin membantai siapa pun.

Satu minggu bukan waktu yang benar untukku melakukan pemeriksaan keamanan. Keparat! Wanita itu baru saja di kubur satu minggu lalu, dan dia, Verme keparat itu mengundangku makan malam, dengan pesta sialan, embel-embel gadis kecilnya yang baru genap berusia dua puluh satu tahun. Aku benci ini! Terlalu membenci keadaan. Rokok yang tersundut bahkan lebih buruk dibanding shabu.

"Papa, the big brother! You come to here!" dengar kata-kata tololnya itu? Aku yakin kalian dengar! Aku ingin dia mati! Tapi dia salah satu rekan terbaik saat ini.

Wanita penyaji bar terlihat hampir telanjang, dan jika aku membawa foil, setidaknya lima, wanita itu akan mati orgasme di toilet. Aku bukan penyuka seks murni, ranjang bukan mainanku. Dan lupakan tentang dua mendiang istri tololku yang mati itu.

Hari ini Chicago terlihat cerah. Musim gugur awal yang terang. Rokok masih menggempul, aromanya menyengat, karena tembakau yang aku beli tidak akan tersentuh orang lain.

Roccy Goustecger, salah satu teman yang aku miliki. Dia memiliki simpanan wanita yang bisa aku tiduri kapan saja. Semua anak buahku seperti itu, harus berbesar hati jika aku menginginkan milik mereka. Suara musik membuat mataku melihat bokong telanjang wanita yang baru keluar dari kolam. Well, dia wanita setengah gipsi, seks adalah hal terbaik bagi mereka.

"Kau menikmati kematian istrimu, Rekan?"

"Dia mati, apalagi yang bisa aku lakukan selain menikmati."

"Sayangnya dia mati terlalu cepat sebelum kau membuat keturunan."

Sialan! Si bangsat ini mulai berkoar. Aku tidak suka bayi! Suara rengekan biadap itu bisa membuat tuli. Dulu salah satu mantanku memang hamil, dan dia harus menerima risiko jika berani mengumbar hal itu. Mati! Itu sudah hukum alam jika kau berani jujur tentang dirimu pada mafia.

Hari ini tidak ada jadawal penting selain datang ke meeting, dan bir di tangan. Musim gugur di Hawai lebih baik, ada banyak pantai, dan aku bisa melakukan penyelundupan sesuka yang aku inginkan. Tapi di sini, Roccy memintaku datang untuk ulang tahun putri tunggalnya. Sial! Aku benci acara banci! Ulang tahun dan semua hiasan ini terasa tolol.

"Kau ingin tambah bir?"

"Ada ruang seks gratis? Aku lebih memilih itu."

Wanita itu keluar dengan tali tanktopnya. Wanita biasa, seorang gadis asia. Aku pikir Roccy adalah pria sinting, anaknya sama sekali tidak secantik yang aku pikir. Bokongnya minim, bibirnya kecil, dan lihat cara berjalannya, seperti anak katak yang bahkan ingin melompat saja tidak bisa.

Aku merasa muak di sini. Wanita seksi yang biasa aku inginkan di batasi. Sial! Pekerjaanku banyak, undangan keparat seperti ini hanya membuang-buang waktu.

Story of SHE (COMPLETE) √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang