"Malem itu, gue jatuh cinta. Cinta pandangan pertama. "- Randi Revathir
"Di jodohin? Sama orang ini? Kenapa suara dia kayak gak asing?"- Citra Hendrita.
Citra harus menelan paksa traumanya ketika ia tahu. Siapa pria yang telah dinikahinya ini. Ia ha...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Malam itu Citra keluar dari kantornya, ia berjalan menuju halte, namun ia merasa bahwa ada seseorang yang mengikutinya. Ia membalikan tubuhnya dan ternyata tak ada siapapun. Hal itu membuatnya merasa sedikit ketakutan.
Citra melanjutkan langkahnya dengan tempo lebih cepat. Semakin ia mempercepat langkahnya, semakin ia merasa seseorang tengah mengikutinya dan saat ia kembali memberanikan diri untuk berbalik. Benar saja, seorang pria dengan pakaian serba hitam tengah menatapnya dengan tatapan yang begitu menghujam bagai sebuah belati.
Ia terlalu sibuk menatap mata yang seakan menghipnotisnya itu dan tanpa sadar pria itu sudah ada dihadapannya. Citra melangkah mundur ketika pria itu semakin dekat, namun ia merasa ada sesuatu yang janggal pada tatapan itu, seperti tatapan seseorang yang kelaparan.
"Heii... Gak baik malem-malem jalan sendirian," ucap sang pria, awalnya Citra menebak bahwa pria ini adalah pria genit dan mesum yang selalu menggoda para wanita yang lewat, namun suaranya terdengar sangat dingin. Bukan nada menggoda. Aneh.
"Heii, kamu gapapa?" tanya pria itu, sekali lagi dapat ia dengar suara bariton yang begitu menggambarkan sosok dingin dan tak tersentuh.
"Hmm... Gapapa," balas Citra cuek.
"Yaaa... Sekarang emang gapapa, tapi gak beberapa menit lagi," ucap pria itu, Citra terdiam dan bingung apa yang pria itu katakan sebenarnya?
Tak lama Citra melihat pria itu semakin mendekat padanya. Ia hanya diam, ia tak tahu bahwa pria di hadapannya ini sedang bersiap melakukan hal yang mengerikan padanya.
"Cantik, tapi sayang lo mangsa gue," ucap pria itu, membuat Citra berjengit terkejut dengan apa yang baru saja di dengarnya.
Pria gila itu mengeluarkan sebuah benda dari saku jaketnya. Citra merasa jantungnya berhenti saat itu juga. Pria itu mendekat, psychopath gila itu mendekat padanya, Citra terus melangkah mundur hingga ia melihat celah untuk melarikan diri.
Ia berlari sekuat tenaganya namun pria itu dapat menangkapnya. Saat pria itu mencengkram tangan nya dengan keras dan mengarahkan belati itu padanya...
"Gakkkkk... Tolongg..." Citra terbangun dari tidurnya, ia bermimpi buruk itu lagi. Tak lama pintu kamarnya terbuka, menampilkan seorang pria paruh baya, yang tak lain adalah ayahnya.
"Ada apa sayang?" Ucap ayahnya, mengelus lembut surai rambut Citra. Tercetak jelas ke khawatiran dalam wajah tampan yang telah termakan usia ini.
"Gapapa kok yahh... Citra cuma mimpi buruk," Ucap Citra dengan senyum khas miliknya. Mencoba menghilangkan ke khawatirkan pada sosok di hadapannya ini.
"Ohh...Yaudah kalo gitu kamu siap-siap ya, satu jam lagi kita ada makan malem penting," ucap sang ayah. Citra hanya menggangguk, ya, Citra adalah anak yang penurut, ia merasa bahwa kini hanya ayahnya yang ia miliki. Dan tak sepantasnya ia membantah orang tua tunggalnya ini.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Satu jam sudah berlalu, meja makan sudah ditata rapih, Citra duduk di ruang tamu bersama ayahnya. Tiba-tiba bel berbunyi, ayahnya berjalan membukakan pintu, nampaklah sepasang suami istri dan seorang pemuda dibelakang mereka.
Ayah Citra menyapa mereka, lalu mempersilahkan mereka untuk masuk. Makan malam berjalan dengan di selingi obrolan ayah Citra dan temannya.
"Astaga... Bram kayaknya kamu udah gak sabar," ucap ayah Citra dengan kekehan garingnya.
"Yaa... aku juga udah gak sabar punya menantu terlebih lagi seorang cucu," ucapan yang keluar dari mulut istri teman ayahnya itu, berhasil membuat Citra tersedak makanannya.
"Eeh... Ini di minum dulu Cit..." Ucap ayah Citra sambil memberikan segelas air untuk putrinya.
"Citra kamu bakal di jodohin sama anak saya, Randi Revathir, kamu maukan?" Ucap Bram. Citra terdiam seperti ada sengatan listrik di jantungnya.
"Tenang aja nak, kehidupan kamu bakal tercukupi kok sama Randi, karena Randi ini adalah CEO di perusahaan Revat's, " ucap wanita paruh baya itu.
Disisi kiri wanita itu, terlihat pria yang akan di jodohkan dengan Citra. Pria itu tengah terdiam dan dapat dilihat dengan jelas bahwa pria ini sangat pendiam dan irit bicara.
"Di jodohin? Ama orang ini? Serius?"-batin Citra.
"Terima! Gue udah jatuh cinta sama lo malam itu, jatuh cinta pandangan pertama"-batin Randi.