Foresto Mana : Rhyme of Aurora - Bab 19

6 2 0
                                    

Foresto Mana : Rhyme of Aurora

Bab 19

Ternyata Kau yang Akan Menjadi Pengampuku

Nama gadis itu adalah Keyla. Dia gadis yang cantik dan senyumnya manis sekali. Senyuman pertamanya langsung membuat Arts terpikat. Waktu itu si gadis sedang jalan-jalan dan menemukan ladang yang sedang diolah. Jadi dia pergi ke sana sebentar untuk istirahat dan melihat-lihat. Dia mungkin berhenti karena menyukai pertanian, bisa pula dia berharap dapat menemukan seekor kelinci lucu yang dapat dielus, siapa yang tahu?

Kemudian, dia bertemu dengan pemilik lahan itu--peminjam tepatnya. Dia bertemu dengan Arts sesaat setelah dia puas bermain di ladang. Arts yang mata keranjang tentu saja senang akan kedatangan gadis itu. Bahkan mereka sampai bercakap-cakap hingga matahari terbenam.

Pertama mereka berkenalan dulu. Hal paling awal yang dibicarakan oleh Arts adalah kehebatannya dan pencapaian-pencapaian yang telah dia raih--tentu saja ini sebagian besarnya adalah bohong karena bahkan Arts kesulitan mengingat masa lalunya. Masih amnesia. Namun, dengan bangga dia mengucapkan keberhasilan palsu itu. Hal yang paling disayangkan adalah gadis manis itu percaya begitu saja tanpa meneliti terlebih dahulu kebenarannya.

Keyla tersenyum malu-malu sampai matanya terlihat menyipit. Tentu senyumnya itu dia tutupi dengan tangan agar giginya tidak terlihat. Besar kemungkinan dia memiliki struktur gigi yang tidak sempurna. Dengan kata lain giginya gingsul. Tapi, bukankah itu malah menambah kemanisan senyumnya?

"Jadi untuk apa kau ke sini?" Arts bertanya.

"Maksudmu ke pertanian ini atau ke desa ini?"

"Yah, maksudku ke desa ini dan pertanian ini. Memang sih aku keren, tapi selama ini tidak ada yang datang jauh-jauh hanya untuk menemuiku. Paling-paling aku yang malah pergi jauh untuk menemui seseorang. Begitulah ceritanya."

"Ummm, kenapa ya?" manis, dia menaruh telunjuknya di bibirnya yang merah jambu.

"Ah, masa tidak mau jawab. Apa aku harus mengatakan kalau aku pernah mengalahkan kelinci pesta pas kelinci itu sedang dalam mode boxing. Hu hu hu."

"Baik, aku akan jawab." Gadis itu diam sejenak kemudian melanjutkan. "Sebenarnya, dulu kakekku pernah kemari dan katanya desa ini bagus. Itu berpuluh-puluh tahun lalu. Tapi itu tetap membuatku penasaran. Jadi, aku pergi berkelana untuk sampai ke desa ini, dan ternyata memang menarik. Aku dapat bertemu dengan banyak orang. Mandi di pemandian air panas. Ada juga salon yang bagus. Jadi, tempat ini sangat cocok untukku."

"Waah, begitu ya. Pemandian air panas memang menginspirasi banyak orang. Apalagi kalau campur. Hu hu hu."

"Jadi, kamu sendiri, kamu bilang bukan orang asli desa ini."

Arts menepuk dadanya. "Benar sekali. Lebih tepatnya, aku terlempar ke desa ini. Aku tidak tahu dari mana aku berasal. Tapi bangun-bangun sudah di sini. Aku juga kadang tidak mengingat masa laluku. Untungnya itu cuma masa lalu yang buruk saja yang hilang. Semua kehebatanku masih dapat aku ingat kok. Yang aku ceritakan padamu tadi."

"Oh, begitu, lalu, apa kamu tidak ingat nama tempat atau semacamnya Arts? Hal-hal yang berkaitan denganmu."

"Kurasa, aku mengingat sesuatu sih. Soal sebuah tempat bernama Seana Manoillie. Ya, itu tidak salah lagi. Mungkin aku adalah hero di sana."

"Wah, hebat sekali." Mata Keyla berbinar. "Tapi aku tidak pernah dengar nama tempat itu. Yang jelas tempat itu kedengarannya seperti tempat yang hebat."

"Ya sama seperti kehebatanku. Kalau soal itu sih tidak perlu diragukan lagi. Hu hu hu."

Mereka sebenarnya mau saja berbincang lebih lanjut, tetapi Keyla melihat matahari sudah menyusup di cakrawala barat. Hari gelap akan segera tiba dan artinya dia harus kembali ke tempatnya menginap. Jadi, dia mulai angkat diri dan menepuk bagian bajunya yang tampak berdebu.

Foresto Mana : Rhyme of AuroraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang