32. Selesai (2)

2K 157 25
                                    


Dengan gerakan cepat Salsha menepuk pelan pipinya guna menyadarkannya apakah iyaa salah lihat.

"Loo" ucap Salsha

.....

Iqbaal hanya tersenyum miris dikamar yang biasa (naamkamu) tempati, bersama dengan buku berwarna kuning dan juga album foto dalam pelukan Iqbaal.

Entah air matanya sudah habis atau belom sedari tadi hanya itu kegiatan Iqbaal menangis.

"Maaf aku belom bahagia in kamu" ucapnya lirih.

Pelukan dialbum foto tersebut kian erat seiring tertutupnya mata Iqbaal.

Bunda Rike menatap sendu Iqbaal didepan pintu kamar (namaakmu).

"Dan dari sekarang kamu harus percaya bahwa penyesalan itu datang diakhir sebuah cerita" lirih bunda rike dan beranjak pergi meninggalkan pintu kamar (namakamu) .

Setelah hampir dua jam Iqbaal tertidur pulas dikamar (namakamu), dirinya terbangun dan menatap cermin yang tepat dihadapannya. Jangan lupakan, dia kembali menangis karena kenyataan yang menyadarkannya bahwa orang yang pernah disakitinya sekarang telah tiada.

Dengan langkah berat Iqbaal menuruni anak tangga, tapi yang dia dapat hanya keadaan rumah yang kosong. Iqbaal dibuat bingung dengan keadaan rumah.

"Pada kemana?" Tanyanya lirih

Hingga akhirnya dia menemukan sebuah kertas diatas meja makan.

Kalau kamu udah bangun,
Langsung berangkat ke pemakaman ya le- ody.

Begitulah isi kertas tersebut, dengan perasaan kesal. Iqbaal mengambil kunci mobil yang berada disebelah, entah sadar atau tidak bahkan dia mengambil kunci tersebut dengan cepat.

Mobilnya berjalan dengan kecepatan diatas rata- rata, sebenarnya Iqbaal sudah diperbolehkan membawa mobil sejak lama , namun dirinya ingin sekali melihat siapa yang benar benar menemaninya disaat dia belum biasa apa apa.

Mobil yang tidak bersalah itu terparkir seadanya dihalaman sebuah TPU , langkah kakinya melebar seiring gerimis membasahi rambutnya. Terlihat orang memakai baju serba putih sedang mengelilingi gundukan tanah di pertengahan tempat pemakaman umum tersebut.

Kaki Iqbaal terasa lemas melihat semua itu, dia masih tidak menyangka malaikatnya pergi. Gadis berhati baik tersebut sekarang benar benar tidak merasakan rasanya sakit hati.

Dengan perlahan Iqbaal sampai pada gerombolan orang tersebut. Mengetahui ada Iqbaal sanak saudara memberikan akses jalan kepada Iqbaal.

Iqbaal memejamkan matanya, merasakan sesak didalam hatinya.

"Iqbaal"

Mata Iqbaal seketika terbuka mendengar suara tersebut. Matanya membulat sempurna setelah melihat jelas siapa yang memanggilnya.

"Kamu?" Lirih Iqbaal.

"Happy brithday Alee" ucap (namakamu) pelan.

Dengan gerakan cepat Iqbaal memeluk (namakamu) yang tengah berada diatas kursi roda tanpa memperdulikan kue tart yang dibawa oleh (namakamu).

Still💞 ( IDR )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang