26. Semua akan baik baik saja !

1.7K 136 0
                                    

"Ari! Sekarang kerumah gue cepet!!" , Bisma berteriak dalam telfonnya kepada Ari.

"Kenapa bang?"

"Masalah (nam-"

tuttt---

Bisma tersenyum simpul, " Lo gercep Ri, salut sama lo", Gumam Bisma.

Senyumnya kembali berubah dengan wajah khawatirnya. Ia hanya bisa berjalan mondar mandir didepan pintu.

"(namakamu) mana bang", ucap Ari panik.

"Walaikumsalam Ari" Sindir Bang Bisma

"Hehe lupa, Assalamualaikum bang" , cengiran khas Ari sudah keluar sedari tadi.

"Walaikumsalam, (namakamu) gak mau keluar kamar Ri" , Ucap Bang Bisma

"Lah? belum mau keluar kali bang, hufttt.. gitu aja bikin gue khawatir", Ari menghela nafas.

Bisma terlihat geram karena Ari memotong ucapannya.

"Masalahnya dia didalem kamar dari kemarin habis Iqbaal dateng" , geram Bisma

"Oh kemarin"

Bisma membulatkan mata nya sempurna.

"APA BANG? KEMARIN?" , pekik Ari histeris.

"Bangke emang lo yaa " , kesal Bisma.

Ari segera berjalan menuju pintu kamar (namakamu).

"(nam), ini aku Ai. Buka pintunya ya sayang" ,ucap Ari.

Tapi nihil tidak ada sahutan.

Dengan gerakan spontan, Ari mendobrak pintu kamar tersebut. Bisma membelalak tidak percaya, badan Ari sangat kecil tapi mampu membuat pintu tersebut lepas dari tempatnya.

Ari berlari menghampiri badan yang meringkuk disamping ranjang dengan kepala yang ditenggelamkan pada lipatan tangannya.

"Cya", Panggil Ari pelan.

Tidak ada pergerakan sama sekali dari (namakamu).

Ari membenarkan kaki (namakamu) dan mengangkat dagu (namakamu). Kondisinya jauh dari kata baik-baik saja.

"Kaki nya jangan ditekuk lagi, sakitkan?" , tanya Ari pelan.

Tatapan (namakamu) benar-benar kosong. Ari dengan telaten mengusap air mata (namakamu), membenarkan jilbab nya yang terlihat berantakan.

Bisma yang melihat itu, rasa khawatirnya sedikit menghilang. Setidaknya dia beruntung merestui Ari dengan adiknya. Bisma meninggalkan mereka untuk menyiapkan makan.

Ari mengangkat (namakamu) untuk duduk disoffa depan pintu balkon.

"Kenapa hm?" , tanya Ari pelan seraya membawa (namakamu) kedalam pelukannya.

(namakamu) hanya menurut dan mempererat pelukannya terhadap Ari.

"Aku cacat ya Ai?"

"Kata siapa? kamu sempurna" , Ucap Ari tulus.

"Aku gak pantes buat kamu Ri"

"Dengerin aku, kamu melebihi kata pantas buat aku. Kamu yang aku mau, jangan dengerin yang lain sayang. Kamu dan aku yang ngejalanin, aku nerima kamu dengan keadaan kamu"

Ari menghela nafas.

"Kamu tahu, aku sayang dan cinta kamu tulus meski aku tahu hati kamu masih belom punya aku. Tapi sebisa mungkin aku gak bakal nyakitin kamu bahkan buat ninggalin kamu , aku harus bisa mikir berkali-kali" Jelas Ari.

"Hati aku milik kamu" , Ucap (namakamu) tegas.

"Iqbaal?"

"Cuma cewek bego yang masih mertahanin dia" Ucap (namakamu).

Ari tersenyum, " i love you" bisiknya pelan.

(namakamu) menunjukan senyum termanisnya, meskipun tetap saja terlihat pucat dan lesu.

"I love you too Ai" teriak (namakamu) heboh, tapi suara terdengar sangat kecil.

"MAAKAN CUY !! PACARANNYA LANJUT NANTI YEE" teriak Bisma dari depan pintu.

Ari dan (namakamu) menoleh lantas tawa mereka meledak karena hebohnya sang abang.

Ari menggendong (namakamu) menuju meja makan.

"Kan aku nyusahin" pelan (namakamu)

"Kamu ngomong kayak gitu aku cium kamu sampe gak bisa napas" peringat Ari dengan tatapan tajam.

"Toh aku itu lhoo gak ngerasa kamu repotin. Kok kamu repot sih" Tambah Ari.

"Kamu seneng aku gak bisa napas?" tanya (namakamu).

"Enak aja, sampek aku yang ngelakuin itu. Aku gak bakal bisa maafin diriku sendiri" Ucap Ari jujur.

"Berarti gak berani cium aku dong" goda (namakamu)

"ohh ada yang nantangin" ucap Ari.

(namakamu) hanya cekikikan melihat wajah Ari. Bukannya membawa (namakamu) kemeja makan, Ari malah membelokan menuju ruang tamu.

Dengan posisi (namakamu) berada dipangkuan Ari. Ari menatap (namakamu) seolah berkata 'boleh'. (namakamu) hanya tertawa melihat Ari yang menyeriusi omongannya tadi.

(namakamu) hanya menjawab dengan mengangkat bahu acuh.

"Maunya nanti kalau kamu udah jadi suami aku" .

Ari mengangkat tubuh (namakamu) lagi " lagian siapa juga yang mau nyium kamu, nanti lah waktu malam pertama langsung ganas" .

(namakamu) memukul pelan bahu Ari.

"Lagian kalau lo nyium adek gue, bukan bibir (namakamu) yang lo dapet tapi bengkiaknya bibi noh yang lo cium" Celetuk Bisma.

"Santai bro, gue menghargai (namakamu) sebagai wanita" , jawab Ari dengan wajah seriusnya.

"uhhh.. sayang Ai" , ucap (namakamu) dengan memeluk Ari erat.

"Abang?"

"Kenapa?"

"Gak sayang abang gitu?" tanya Bisma lagi

"Enggaklah ngapain?" , jawab (namakamu).

"Fine"

(namakamu) dan Ari tertawa melihat kelakuan abangnya, udah tua masih aja ngambekan.

"sayang bang bisma" ucap Ari dan (namakamu) bebarengan dan memeluk bisma erat. Bisma hanya tersenyum dan membalas pelukan dua sejoli tersebut.

'salah! kalau aku gak bahagia bareng kalian' -(namakamu).

........

Terimakasih buat yang selalu baca cerita aku 💞
lafyu guys 😘💞

Still💞 ( IDR )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang