Line...
Rea menghentikan kegiatan mengkeker buah apel diatas kepala pelayannya. Kini matanya beralih menatap benda persegi panjang itu. Dan membuka sebuah aplikasi berwarna hijau.
Agatha Fadilla.
Rea lo dimana?, Lexa mabuk lagiAdrea Renata
OtwTak perlu membuang waktu, Rea langsung melempar HK M320 Grenade Launcher ketangan bodyguard disampingnya dan bergegas beranjak pergi ketempat tujuannya.
Brumm
Mobil Ferrari F60 America melaju cepat melintasi jalanan kota Jakarta yang sepi. Well, waktu sudah menunjukkan pukul 02.00 jadi wajar saja jika masih sepi, kesempatan itu sama sekali tidak disia-siakan oleh Adrea Renata dan menambah kecepatan mobil sampai 200 mph.
Mobil biru tembaga itu kini terparkir cantik didepan sebuah club malam. Rea turun dari mobil, memakai topi untuk menutupi wajahnya agar tidak dikenali orang. Kakinya membawanya masuk kedalam kamar VIP, didalam sudah ia lihat jika Lexa menangis pilu dan meraung-raungkan sebuah nama.
"Reynand, hikss. Hikss." Lexa meneggelamkan wajahnya diatas meja dan meraungkan nama itu lagi tapi diselingi kata mutiara.
"Reynand bangsat, teganya putusin gue demi si Bianca cabe murah dipasaran itu. Gue sudah tulus mencintainya dan dia membuang cinta gue hanya dalam 3 hari. Huuu 3 hari" Lexa kembali menangis, dan kemudian tertidur.
Rea membuka topinya dan melangkah mendekati Lexa. Lexa langsung terbangun dan menunjuk wajah Rea. "Reynand anjing, teganya lo buang cinta gue. Sini gue kasih lo pelajaran"
Bugh bugh
Rea terdiam melihat sahabat sehidup sematinya itu memukuli dadanya terus menerus, sakit sih tapi tak apa demi sahabat, Rea rela melakukan apapun.
"Udah puas mukulnya?" tanya Rea pada Lexa. Lexa mengerjapkan matanya berusaha fokus dan kemudian terbelalak.
"Maaf Re, gue gak tahu kalau itu hmmph" Lexa menutup mulutnya menahan muntah yang akan keluar.
Karena sudah gak kuat Lexa tumpahkan semuanya. Rea menepuk-nepuk punggung belakang Lexa agar dia enak membuang isi perutnya. Setelah enakan sedikit Lexa memberitahu informasi kepada kedua sahabatnya.
"Kalian jangan terjebak dengan omongan Reynand bangsat itu, cukup gue yang tersakiti kalian jangan. Dan hati-hatilah dengan cinta. Cinta dapat membuat kita senang dan sekaligus sedih secara bersamaan..." Lexa terus merocos tentang cinta. Rea hanya menggelengkan kepalanya, memaklumi keadaan sahabatnya, tapi tidak dengan si pelaku.
Rea kemudian berjongkok dihadapan Lexa membelakanginya. Lexa langsung naik kepunggung Rea dan tertidur disana. Rea membawa Lexa dan Agatha pulang kerumahnya.
Rea menaruh Lexa ditempat tidur kemudian membalik badannya kesamping dan menaruh bantal dibelakangnya mencegah agar dia tidak berbaring, itu akan sangat berbahaya jika terjadi. Rea kemudian merogoh celana lepais yang di pake Lexa kemudian menelepon kedua orangtuanya.
"Assalamualaikum tante, hehehe maaf yah Lexa gak pulang lagi kerumah. Anaknya udah ngorok kecapean belajar. Gak papakan tante?"
"Rea yah, gak papa kok nak. Nitip anak tante yah"
Rea dapat mendengar jika sambungan telepon sudah ditutup. Rea menyimpan ponsel Lexa. Kemudian mengambil ponsel Agatha dan melakukan hal yang sama.
Setelah beres Rea beranjak ketempat tidurnya tertidur dengan posisi ditengah. Sebelum menutup mata, Rea mengingat satu hal yang nanti dia perlu lakukan, dia akan menghancurkan semua cowok yang berani bermain dengan perasaan cewek. Termasuk cowok yang bernama Reynand itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cewek tomboy
Teen FictionCerita ini hanya berisi lika-liku percintaan seorang cewek tomboy dengan seorang cowok yang tak disangka akan dicintainya yaitu cowok badboy. Awalnya dia cuman ingin membuat Reynand jerah dengan perbuatannya kepada perempuan, tapi siapa sangka Rea...