Cewek Tomboy | 07. He is back

1.2K 86 1
                                    

Hola kembali lagi dengan saya, hehehe. Maaf pernah ngilang. Fokus pada pekerjaan dulu, hehhe. Oiya saya mengucapkan terima kasih kepada orang yang menghargai karya saya. Terkhusus yang menekan tombol bintang pojok kiri.

Gak maksa sih buat tekan bintang itu, tapi saya menghargai orang, yang lebih menghargai karya orang lain meskipun tahu karya itu belum sempurna, masih banyak kesalahan dan lain sebagainya. Jadi mohon bantuannya yah!.

Happy enjoy guys.

*****

Sekarang murid kelas XI MIPA 5 sedang fokus mendengarkan ocehan guru matematika yang membuat murid mengeluh kesah, tetap memperhatikan ibu Ruhaeni tetapi pikiran mereka jauh melambung kekantin sana. Tetapi tidak dengan Rea, Rea sangat fokus memperhatikan ibu Ruhaeni menjelaskan, mulai dari sedikit materi, contoh soal sampai ujung soal latihan pun Rea tetap memperhatikan, sungguh murid teladan!. Pasalnya, pelajaran matematika adalah favorit Rea makanya diperhatikan, jika tidak pasti Rea memilih bolos keluar kelas.

"Assalamualaikum."

Sapa seorang pria berkepala empat, pria itu menunduk sopan ke arah ibu Ruhaeni. Rea menyirit mengenal pria itu. Pria itu adalah bawahan papa, lebih tepatnya dua tingkat dibawah papa. Ibu Ruhaeni melangkah mendekati Kevin (si pria berkepala empat). Setelah berbisik tetangga ibu Ruhaeni dan Kevin melihat kearah Rea. Rea yang ditatap seperti itu hanya mengedikkan bahu tidak peduli.

Ibu Ruhaeni memberi isyarat agar Rea maju kedepan. Rea mengangguk dan melangkah ke depan.

"Hari ini ada seseorang yang ingin minta maaf kepada anda. Tolong maafkan putri saya."

Kevin berujar setelah Rea sampai didepan dirinya, muncul lah sosok Bianca dari balik pintu. Bianca berpenampilan kacau, baju rusuh, rambut tidak terawat, bahkan sifatnya seperti orang yang sedang sakit jiwa?. Semua terheran sekaligus dengan Rea. Bianca bertemu pandang dengan Rea membuat Bianca bergetat hebat dan langsung bersujud dibawah kaki Rea membuat semua semakin bingung. Ada apa ini?.

"Ak..u Aku minta maaf Rea. Hiks Rea maafin aku. Aku bersumpah atas nama tuhan aku gak bakal ganggu kamu lagi. Ampuni aku. Muwahahahaha" ucap Bianca diiringi tangis pilu setelah itu tertawa kencang layaknya orang gila.

Rea langsung berjongkok mengangkat Bianca. "Ada apa ini?, kenapa Bianca seperti ini?"

Kevin angkat bicara mendengar Rea tak mengerti dengan keadaan.

"Maafkan keluarga saya yang mencari masalah dengan keluarga anda. Saya janji saya dan keluarga saya akan segera pergi dari negara ini dan tidak lagi mengusik keluarga anda."

Rea sekarang mengerti mungkin ancaman kemarin ada yang mendengar dan memberitahu keluarganya. Sebenarnya Rea tidak pernah punya niat menghancurkan seseorang, Rea hanya pandai mengancam tapi tak pandai melakukan ucapannya.

"Saya maafin om. Saya minta maaf jika keluarga saya juga mengganggu anda."

Kevin segera menggeleng kuat. "Tidak!  Tidak justru saya yang minta maaf. Kalau gitu saya permisi. Mari bu" Kevin segera menarik Bianca paksa lalu pergi. Bianca masih tertawa kencang lalu matanya bertemu dengan Rea lagi. Bianca kembali menangis.

*****

"Rea" panggil Reynand dengan nada anak kecil yang gembira. Rea hanya memutar bola matanya malas. Kemana sisi dingin anak itu pergi?. Yah akhir-akhir ini Reynand mengikuti perintah Rea yang lalu-lalu 'jika cinta, kejar!'. Sering membawakan Rea makanan, mengantar jemput, menemani main PS, menemani kemana pun Rea pergi. Layaknya anak ayam yang mengikuti induknya.

"Gue bawain lo makanan. Gue yang masak sendiri. Hehehe" Reynand tersenyum menampilkan giginya beserta lesung pipinya. Sangat jarang dilakukan oleh seorang Reynand. Semua orang yang berada dikantin melongo menatap Reynand, baru kali ini melihat sosok pangeran dingin nan playboy berubah menjadi pangeran kekanakan dan manja.

Cewek tomboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang