Rea terbangun dan Rey sudah menyambut-nya dengan nasi goreng dan sepiring susu coklat manis. Rea tersenyum lebar memperlihatkan deretan gigi-nya yang putih.
"Pagi, nih sarapan buat kamu. Oh iya baju kamu ada di atas meja, buruan mandi, bau tau." Rey sengaja menutup hidung-nya pura-pura Rea bau badan. Dan polos serta bego-nya Rea dia percaya dan menyium kedua ketek-nya. Dia menyirit sebentar lalu menggeleng.
"Gak bau kok!"
"Emang enggak, canda. Buruan nanti telat lagi." Rey mengacak rambut Rea gemas, Rea mengerucutkan bibir-nya. Reynand tertawa sedikit mencium kening Rea lalu beranjak keluar.
Rea tersenyum lebih lebar lagi, hati-nya gembira dan senang mendapat perlakuan khusus di pagi hari. Rea mulai memakan nasi goreng-nya lahap dan mulai bersiap on the way mandi.
Rea sudah siap dengan semua-nya. Rea berjalan turun tangga, oh iya orang tua Reynand juga sedang berada di luar kota. Jangan pikir macem-macem, Rey tidur di kamar sebelah dan gue tidur di kamar-nya.
Rey ternyata sudah menunggu di bawah dengan motor ninja merah bercampur hitam milik-nya. Begitu Rea berdiri disamping Rey, Rey memasangkan helm kepada Rea lalu membantu gadis itu naik ke motor besar-nya.
Brumm
Motor Rey berangkat, Rea tersenyum senang memeluk tubuh Reynand. Rey ikut tersenyum akhirnya cinta tepuk sebelah tangan-nya berhasil. Sesuai kata seseorang pada-nya usaha tak akan mengkhianati hasil. Reynand melajukan motor-nya dengan sedang menuju sekolah dan selama perjalanan itu diiringi tawa mereka berdua.
Seperti biasa yang sudah-sudah mereka akan selalu di perhatikan di manapun mereka berada, makanya Rea dan Rey sudah terbiasa dan tak peduli lagi pandangan siswa-siswi yang sirik kepada mereka berdua.
Pas di perbelokan kedua-nya berpisah lalu masuk kedalam kelas masing-masing.
"Tuh muka biasa aja neng." ujar Agatha cengengisan.
"Napa lo sirik ya? Gak bisa begini juga dengan Dareen." ujar Rea menggoda Agatha.
Wajah Agatha memerah, entahlah Rea tak tahu alasan apa mengapa wajah Agatha sampai begitu.
"Hay guys." kedua-nya berbalik bersamaan dengan datang-nya kehadiran Lexa yang sama cerah-nya dengan Rea.
"Ah si puding udah jadian rupa-nya dengan si Zac." ujar Rea begitu Lexa berada di hadapan-nya.
"Ah Tahu dari mana lo?" pekik Lexa menggema di seluruh kelas. Agatha langsung menutup mulut Lexa.
"Eh toa masjid bisa diem dikit kagak?" tegur Agatha.
"Tumben amat lo ngomong kasar." tunjuk Lexa menatap lekat-lekat Agatha.
"Udah kalau mau bahas yang lain nanti dulu, itu si Pak Zul udah merhatiin kita dari tadi." Rea mendorong wajah Agatha dan Lexa bersamaan agar Rea bisa menuju tempat duduk-nya. Agatha dan Lexa langsung duduk ditempatnya masing-masing.
"Pagi anak-anak." sapa pak Zul.
"Pagi pak."
"Bapak bawa teman baru untuk kalian. Nak silahkan masuk." ujar pak Zul mempersilahkan anak baru itu masuk.
"Perkenalkan nama saya Adelio Arzan, panggil Arzan saja." seketika cewek-cewek di kelas Rea pada heboh semua. Biasa cewek kalau heboh itu lagi lihat cogan di depan-nya.
"Yah nak Adzan boleh duduk di.... Ah di sana. Rea tolong bantu Arzan mengejar pelajaran." tunjuk pak Zul pada meja di sebelah Rea yang kosong.
"Iya pak." Arzan berjalan menuju meja Rea.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cewek tomboy
Novela JuvenilCerita ini hanya berisi lika-liku percintaan seorang cewek tomboy dengan seorang cowok yang tak disangka akan dicintainya yaitu cowok badboy. Awalnya dia cuman ingin membuat Reynand jerah dengan perbuatannya kepada perempuan, tapi siapa sangka Rea...