Mata Devan tak pernah berhenti melirik kesana kemari. Mencari seorang gadis, tapi tak menemukannya. Goshh. Devan mengusap wajahnya gusar, tangannya bergerak membuka pintu mobil.
Dalam sekejap perhatian siswi SMAN 1 Jakarta tertuju kearah Devan. Dapat dihitung dalam lima detik semua siswi menggerumi Devan. Wajarrrr kalau orang ganteng. Tapi bukan itu yang ada dipikirannya.
Siswi mulai datang, semakin bertambah banyak membuat kepala Devan pusing. Mata Devan masih mencari kesana kemari dan kebetulan ada satu siswi yang menyadari Devan sedanh mencari seseorang.
"Kakak cari siapa?." tanya siswi itu. Devan menoleh kearah siswi yang jaraknya tak jauh darinya.
"Saya lagi cari adik saya. Dari kelas XI MIPA 5, namanya Rea. Apa dia udah pulang?" tanya balik Devan, siswi itu mengangguk. Semua siswi yang menggerumi Devan menggerutu, kenapa REA lagi sih?... Kenapa?...
"Iya, tadi saya lihat dia pulang sama Rey." tangan Devan terkepal kuat mendengar nama seorang cowok yang berani membawa adiknya.
Tangan Devan merogoh benda persegi empat dan menelpon seseorang. Begitu terhubung Devan langsung bicara tanpa basa basi "Segera cari cowok yang membawa adik saya pergi, dalam lima menit tidak ada kabar, kalian semua saya pecat." Devan segera melempar ponsel aiphone miliknya kedinding sampai ponsel itu tak berbentuk lagi.
Semua siswi baik juga siswa terkejut dengan perlakuan Devan. Devan mengusap wajahnya kasar, menatap ikan disekililingnya dengan pandangan menjijikkan. "Minggir" satu kata itu mampu membuat semua yang ada disekitar Devan minggir memberi jalan kepada Devan.
Devan masuk kedalam mobil, melajukan mobil itu dengan sangat cepat.
Sementara itu....
Mata Rea mulai terbuka, hal pertama dilihatnya adalah wajah Reynand. Mata Rea mengerjap beberapa kali, bangun dari tidur dan terduduk dikasur. Rea menoleh kesamping dan menatap kedepan lagi, menoleh lagi menatap kedepan lagi.
Plakk
Rea menepuk pipinya keras, dia tidak salah lihat. Matanya melihat Reynand yang tertidur disana dan lagi tidak memakai baju. Goshh BAJU, REYNAND TAK PAKAI BAJU. Perlahan mata Rea turun kebawah melihat kondisinya, satu tarikan napas lega mengetahui pakaiannya masih utuh, tapi aneh. Dia tidak memakai baju sekolah melainkan baju kaos lengan pendek dan celana selutut?.
Mata Rey mulai terbuka, menampakkan tubuh seorang gadis yang sedang duduk. Rey tersenyum tipis dan duduk disamping gadis itu.
"Good evening, my mine" bisik Rey tepat ditelinga kiri Rea."Aaa hantu" Karena kaget spontan Rea menghajar Rey dengan tangan kirinya. Dan tangan kanannya menutupi wajahnya.
Bugh
Rey terjatuh dari kasur dan terguling-guling di lantai. Rey bangun dan memegangi pipinya. "Lo kok mukul gue?" tanya Rey. Rea mendongak menatap Reynand dengan wajah tak bersalah.
"Lo pantas mendapatkannya, bastrad" jawab Rea. Rey melongo, mulutnya terbuka lebar.
Rea bangkit dari kasur mencemgkram kedua bahu Rey. Matanya menatap tajam Rey. "Apa yang lo lakuin ke gue?, kemana baju gue?" Mulut Rey tak sanggup berkata apapun, hatinya terlalu mengagumi mata indah milik Rea. Kini matanya yang bisa menjawab dengan melirik kearah baju yang terlipat rapi diatas sofa. Rea menoleh kemana arah mata Rey memandang. Melepas cengkramannya dan berjalan mengambil bajunya.
Rea masuk kedalam kamar mandi dan mengganti semua pakaian tadi dengan pakaian sekolah. Langkah Rea kini keluar dari kamar mandi. Matanua mencari benda pipih yang orang biasanya menyebutnya dengan Handphone. Matanya menangkap benda itu diatas meja belajar, langsung saja disambar dan keluar dari kamar Reynand.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cewek tomboy
Roman pour AdolescentsCerita ini hanya berisi lika-liku percintaan seorang cewek tomboy dengan seorang cowok yang tak disangka akan dicintainya yaitu cowok badboy. Awalnya dia cuman ingin membuat Reynand jerah dengan perbuatannya kepada perempuan, tapi siapa sangka Rea...