Cewek Tomboy | 11. Nyaman

1K 52 1
                                    

Gue udah mulai nyaman sama lo. Jadi sikap aslinya gue tanpa sadar keluar satu persatu. Yang sabar yah ngadepin gue. Katanya cinta??. Pasti bisa dong.

~~Rea~~

😂😂😂

Reynand menggerutu didalam kamarnya. Rea tidak membalas pesannya membuatnya berpikir jika gadis itu belum bangun sama sekali. Padahal Reynand sudah siap dengan pakaian sekolahnya. Akhirnya Reynand memilih ke rumah gadis ratu tidur itu.

"Mama papa Rere berangkat dulu." ucap Reynand diluar rumah. Blenda tersenyum kearah bawah melihat Rere-nya sudah berangkat.

"Anak kita berubah ya pa. Dulu anak itu susahnya minta ampun buat dibangunin. Nah sekarang jam baru menunjukkan pukul 6 pagi. Anak itu sudah pergi saja." Blenda terkekeh menatap kepergian sang anak tercinta ke rumah calon mertuanya.

"Anak papa gitu loh." Aldirch tersenyum bangga, memeluk istrinya dan mencium keningnya.

~rumah Rea.

Reynand memarkirkan motor kesayangannya diparkiran keluarga Alexander. Rey membuka kaca full race dan segera turun dari motor. Rey berjalan mendekati rumah mewah bercat kuning emas. Di ketuknya berapa kali sampai sang empu rumah membuka pintu. Renata membuka pintu dan wajahnya tersenyum saat calon suami dari anaknya sudah ada didepan mata.

"Eh nak Rey. Masuk dulu. Rea nya belum bangun. Bangunin gih, kamarnya dilantai atas pintu berwarna abu-abu." Rey menyalimi tangan Renata lalu tersenyum pamit menuju lantai dua.

"Eh eh mau kemana lo?" teriak Reo. Saat melihat Rey menaiki tangga.

"Udah bang. Dia calon suami dari adek kamu juga." Renata memperingati. Reo hanya mendengus tak terima jatah untuk membangunkan adek tersayang nya hilang.

Rey menemukan pintu sesuai intruksi Renata kepadanya. Dibukanya pelan pintu itu. Mata Rey menjelajah isi ruangan. Semua benda didominasi warna abu-abu. Kini mata Rey menatap seorang gadis yang masih nyenyak dalam tidurnya.

Sudah gue duga. Batin Rey.

Rey berjalan menuju tempat tidur, niat awal ingin membangunkan gadis itu terkurung. Melihat betapa menggemaskan seorang Adrea Renata jika sedang tertidur pulas. Tangan Rey terulur membelai pipi Rea. Rea menggeliat.

"Bang lima menit lagi deh." ungkap Rea. Rey terkekeh geli.

"Baru sudah tunangan udah manggil abang. Uh sosweet deh."

Mata Rea terbuka dengan malasnya. Ia tahu pemilik suara berat itu. Mata panda Rea melirik Rey malas, memilih mengabaikan godaan Rey dan melanjutkan tidurnya.

"Woy kebo, bangun. Lo itu gadis harus bangun cepet." ucap Rey gemas kala melihat Rea memilih memejamkan matanya kembali. Rey menarik selimut Rea membuat sang empunya menggeram.

"Lima menit Rey. Lima menit." ucap Rea memperlihatkan jemarinya lima. Rey menggeleng terus menarik Rea agar terbangun.

"Gak ada. Sekarang lo mandi. Nanti kita telat." ucap Rey terus menarik Rea berdiri.

"Ihhh gak mau. Mau tidur dulu. Tawar deh, tiga menit." Rea memeluk tubuh Rey yang berdiri setengah. Rea merebahkan kepalanya di leher Rey. Akhirnya Rey mengalah membiarkan Rea tertidur dilehernya sembari matanya menatap jam dinding yang tak jauh dari tempat tidur.

Tiga menit Rey menunggu, mata Rea masih terpejam. Rey mengguncang tubuh Rea. "Re udah tiga menit. Sekarang mandi atau kita telat beneran."

Cewek tomboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang