Siapa?

75 7 0
                                    

🕯   🕯   🕯

"Malam ini kita jalankan rencana kita, tak ada perubahan, tak ada tambahan atau pengurangan." ucapnya dengan mutlak dan tak ingin ada bantahan.

Sepuluh orang di dalam ruangan itu langsung membubarkan diri dan mempersiapkan semua hal yang akan mereka gunakan untuk misi penting ini, sebuah misi yang mereka yakini akan ada konsekuensi besar jika tak dilakukan.

Malam itu dalam bayang-bayang gelap mereka mulai bergerak, menghindari cahaya yang akan membuat semua orang bisa melihat kehadiran mereka.

Kini mereka merapat pada bayangan gelap malam dan menyamar seolah merekalah bayangan itu.

Perlahan mereka berjalan menuju ke asrama siswa dengan sangat hati-hati dan tak menimbulkan suara, beberapa diantaranya ada yang langsung berpindah tempat dan sampai pada kamar asrama dengan kondisi siswa yang tertidur lelap.

Masing-masing diantaranya langsung membawa satu siswa pergi menuju ke markas mereka.

Bahkan hampir semua yang berada di academy tak menyadari bahwa sebelumnya mereka tertidur dengan janggal sekali, tanpa terusik suara apapun yang berada di dekat mereka. Seolah-olah mereka semua terbius dan tenggelam dalam ruangan yang kedap suara dan gelap, tak mampu mendengar ataupun melihat.

◻▫◻▫◻▫◻

Di dalam sebuah ruangan dengan sebuah jendela besar yang dapat mengamati langsung ke dalam academy mereka berdua duduk dengan santai dan menyesap teh.

"Bukankah suasana sepi ini terasa sangat janggal Mr. Sith?"

Tanpa menjawab Mr. Sith hanya berdiri menghampirinya dan ikut mengamati suasana di academy saat ini.

"Sepertinya kita kedatangan tamu." Mr. Sith menatap lekat pada bayangan gelap yang melintas sangat cepat dari tempat-tempat gelap di bawah sana, bersembunyi dibalik bayangan pepohonan.

"Cukup amati saja, kita akan memikirkan lagi cara selanjutnya dan jangan gegabah Davin."

Setelah mendengar itu Davin langsung pergi berteleportasi dengan meninggalkan debu-debu bercahaya yang ditatap lekat oleh Mr. Sith.

"Aku tau ini baru dimulai, jadi semoga kau bisa menemukan tempat mereka."

Tok tok tok

"Masuk!"

Mr. Sith langsung melihat ketiga manusia yang kini berada di depannya, sedangkan yang ditatap menampilkan ekspresi yang beragam. Ada yang mematap datar, ada yang kesal, dan ada yang mengantuk.

"Syukurlah kalian datang." Mr. Sith tersenyum sebentar dan langsung mempersilahkan mereka untuk duduk dan mulai mebicarakan tujuannya memanggil ketiga orang yang penting ini.

"Semoga ini adalah hal yang penting, karena tak mudah untuk meninggalkan kegiatan penting, tidur malam saya." Seorang pria dengan masih memakai piyama tidur dengan motif langit malam menyahut dengan sesekali menguap.

"Dan semoga ini tak mengecewakan, karena saya meninggalkan rutinitas perawatan malam saya." seorang wanita dengan wajahnya yang kesal menyahut berbicara.

"Kenapa kalian menatapku." seorang pria dengan penampilannya yang suram dan wajah datarnya menjawab ketika semua menatap ke arahnya dengan ekspresi penasaran, seketika semua langsung mengalihkan pandangannya.

"Baiklah Zael, Zeris, dan Zero pasti kalian sudah tau bahwa sebelumnya dari pihak academy meminta kalian untuk menjadi pendamping dari murid baru yang berada di academy ini."

Semua pun mengangguk menanggapi ucapan tersebut.

"Sehubungan dengan hal itu, kami dari pihak academy meminta kepada kalian untuk memulai pelatihan itu mulai besok. Untuk jadwal kalian berlatih bisa kalian bicarakan nanti, dan karena situasi yang mulai kacau ini aku sangat mengharap bisa secepatnya untuk dimulai pelatihan itu. Karena tiap hari jumlah siswa yang menghilang semakin banyak, dan kami tak mau mengambil resiko apalagi dengan siswa khusus yang masih tak bisa mengendalikan kekuatannya itu."

Zael, pria dengan piyama tidur itu merenggangkan tangannya dan membuat semua perhatian tertuju padanya.

"Apakah sudah selesai? Aku sangat mengantuk saat in-"

Plak

"Apakah sudah tidak mengantuk?!" Zeris langsung memasang senyum manisnya, yang dengan santainya dia katakan setelah tangannya mendarat di wajah Zael.

Sementara Zael hanya mampu mengusap kepalanya dan memberi tatapan yang tajam pada Zeris, yang dibalas dengan senyuman. Zero? dia masih berdiri dengan sikap acuh kepada kelakuan mereka berdua.

"Hahaha baiklah kalian boleh kembali." Mr. Sith langsung mempersilahkan tamunya itu untuk pergi.

Dan seperti biasa, Zael pergi dengan tidak sopannya tiba-tiba menghilang tanpa berpamitan.

❇❇❇❇❇

Di sisi lain, Davin masih setia mengikuti kemana bayangan hitam itu pergi dengan membawa siswa academy.

Kini ia semakin masuk ke dalam hutan dan menuju perbatasan bangsa elemen dan makhluk immortal lainnya, Davin menduga saat ini ia menuju ke perbatasan sebelah barat yang menjadi perbatasan dengan bangsa werewolf.

Namun Davin tak bisa mengejarnya hingga masuk ke dalam teritorial dari bangsa werewolf itu, ia memutuskan untuk berhenti di dekat pos perbatasan.

Ia memilih untuk melihat apa yang terjadi di pos, hingga para penjaga perbatasan membiarkan para bangsa wizard itu masuk ke dalam teritorial bangsa elemen, dan alangkah terkejutnya ketika ia mendapati sebagian penjaga itu tergeletak dengan kondisi yang sangat mengenaskan.

Beberapa diantara mereka terbunuh dengan darah yang berceceran dimana-mana.

Ia memilih untuk semakin ke dalam dan melihat situasinya, mungkin saja ia mendapat sebuah petunjuk.

Davin melangkah dengan sangat hati-hati dan berusaha untuk tidak menimbulkan suara sekecil apapun sebagai antisipasi jika masih ada musuh di sekitar perbatasan ini.

Lalu ia menemukan satu orang penjaga yang terikat di sudut ruangan dengan beberapa luka di tubuhnya, dia langsung berlari dan melepaskan ikatan itu dan membawanya berteleportasi menuju ke rumah sakit academy.

Lalu ia segera harus bergegas menempatkan beberapa penjaga lain untuk berada di perbatasan itu, dan ia juga harus melaporkan semuanya pada Mr. Sith.

🕯

🕯

🕯

Holla I'm back :)

Akhirnya bisa update juga, semoga suka ya 🐣

Maafkan kalau ada typo

See you next chap🤗

With love
Mt_

Alforis AcademyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang