Rara dan Nana

105 11 0
                                    

Happy reading gaes :v

. . .

Di kelas David dan Dio

"Ra... Raraa.. " Dio menyenggol-nyenggol David yang kini duduk di sampingnya itu.

"Bacod lo Na, pengen gua tabok lo?"

"Lo jangan panggil gua Nana Nyet, gua bukan cewek."

"Oh." David melanjutkan mencatat dan tak menghiraukan Dio.

"Dih Rara ngambek, ututu jangan ngembek dong Raraku sayang." ya, seperti inilah Dio bukannya berhenti ia justru akan semakin menggoda David ketika ia marah.

"Lo mau mati?!" David menatap tajam Dio.

"Yakali gua mau mati, gua tuh masih mau idup kan gua masih mau memecahkan rekor mempunyai ratusan mantan." Dio langsung cengar cengir gaje setelah mengakatan hal tersebut.

"Bodo gua gak denger, gua gak peduli walaupun kucing depan rumah Lo ajakin main voli gua gak peduli."

"Mana ada kucing bisa main voli Ra, kalo monyet sih masih bisa kayaknya. Soalnya contohnya ada di depan gua nih." Dio mengatakannya dengan menunjuk David, dasar adik laknat. Sungguh mempunyai saudara seperti manusia satu ini rasanya sungguh menyebalkan.

"Karepmu!" David langsung pergi bertukar tempat dengan Dito yang berada di belakang kelas, Dio yang mengamati kelakuan saudara kembarnya itu hanya tertawa tanpa menghiraukan pandangan aneh dari beberapa temannya.

Tanpa sengaja ketika Dio akan berbalik ia melihat seseorang yang selalu memperhatikannya dan David semenjak kepindahannya ke sekolah ini, selama ini Dio tak menghiraukannya karena ia merasa tak melakukan kesalahan apapun pada orang itu, namun lama kelamaan ia merasa risih akan pandangan yang diberikan orang itu pada keluarganya.

Sebenarnya tujuan Dio memanggil David karena ingin membicarakan hal ini, namun semuanya seolah terlupa ketika dia menjahili kakak kembarnya itu. Yasudahlah, mungkin bisa dibicarakan saat di rumah nanti.

Hal yang paling penting saat ini adalah memikirkan cara untuk membuat Rara (David) mau mendengarkan apa yang akan ia ucapkan dan tak marah lagi padanya.

Apakah harus dibelikan coklat, atau balon kotak :v ah entahlah sepertinya patut dicoba.

. . .

Di tempat lain

"Apakah kau telah menemukannya? Kurasa waktu yang kita punya tidaklah banyak." seorang laki-laki paruh baya itu menatap laki-laki berusia dua puluhan di depannya dengan penuh harap.

"Ya, aku sudah menemukannya. Percayalah padaku Mr. Sith kali ini kita akan mendapat tiga kekuatan langka sekaligus." laki-laki bernama Mr. Sith langsung menghembuskan nafas lega mendengarnya.

"Aku selalu percaya padamu Davin, selalu." Mr. Sith menghampiri Davin dan memberikan tiga buah surat untuknya, tanpa mengatakan apapun Davin sudah paham apa maksutnya.

Dia harus memberikan ketiga surat ini pada orang-orang yang telah ditemukannya dan mulai mengajari mereka semua di sekolah khusus ini, sebuah akademi bagi manusia berkemampuan spesial. Alforis Academy.

"Oh ya Davin, sepertinya kita mulai harus membicarakan dengan kepala sekolah IHS tentang pemisahan murid berkekuatan spesial dan manusia biasa. Karena perbaikan sekolah kita sudah selesai, mulai besok semua murid itu bisa kembali memasuki asrama dan belajar seperti sebelumnya."

"Baik Mr. Sith, akan saya sampaikan saat ini juga. Saya pamit undur diri."

. . . 

LINA POV

Akhirnya setelah beberapa saat yang sangat menyiksa bagi gua dengan kecanggungan antara gua dan Bina sekarang kita dah biasa aja, tanpa bahas masalah labirin sialan itu.

"Mohon maaf mengganggu kegiatan mengajar dikelas, diberitahukan kepada siswa bernama David Chandra Sulaiman, Ananda Dio Sulaiman, dan Linandya Putri Sulaiman diminta untuk menuju ke ruang kepala sekolah sekarang juga. Sekian terimakasih."

Sumpah gua awalnya kaget anjir dengernya, gua kira siapa yang ngomong tapi gak ada orangnya eh ternyata itu dari spiker kelas. Baru sadar gua tuh kalo di kelas ada begituan, kan gua malu tadi dah kaget depan temen-temen, untung aja gua gak latah :')

Setelah mendengar pengumuman itu gua langsung kontak kedua abang gua buat janjian ke ruang kepseknya, dan berakhirlah dengan kesepakatan ketemuan di lapangan basket.

Gua langsung otw kesana, tapi hal yang paling gua benci saat keluar kelas adalah tatapan-tatapan dari orang-orang yang kurang kerjaan ngeliatin gua waktu jalan. Gua tau kalo gua cantik mempesona udah mirip ariana grande tapi gak usah gitu juga kali, kan tingkat kepd an gua ntar makin naik.

"Woy dek!" gua apal nih suaranya, pasti abang gua yang paling gila. 

Gak lama setelah gua denger suara itu kedua abang gua datang ke arah gua, dengan efek angin sepoy-sepoy yang meniup rambut mereka dan beberapa daun yang jatuh dari pohon-pohon disana mampu membuat para kaum hawa yang berada di sekitar lapangan berteriak kegirangan. Bahkan ada yang teriak heboh karena Bang Dio menyisir rambutnya dengan tangan ke belakang, berasa lihat syuting iklan sampo dadakan.

Daripada terjadi hal yang tak diinginkan di lapangan, langsung gua tarik kedua abang gua ke ruang kepsek.

"Ini surat undangan untuk kalian." Kepseknya ngasih selembaran masing-masing ke gua sama abang-abang gua, yaudahlah ya terima aja.

Lalu dengan barbarnya bang Dio nyobek amplopnya dan langsung baca isi suratnya, gua deg deg an rasanya anjir berasa mau dibacain surat keterangan lulus atau enggak dari sekolah.

Setelah kita semua baca isinya, ternyata itu adalah permintaan untuk pemindahan siswa spesial-aelah berasa nasi goreng gua tuh pakek spesial, bahas nasi goreng gua jadi laper. Fiks ntar gua mau mampir beli nasgor.

Gua beserta abang-abang gua saling tatap, antara paham gak paham sama isi suratnya kita tuh :( jadi ini maksutnya kita dipindahin sekolah khusus? Apa gimana sih susah amat elah :(

Paham kalo gua dan abang tercintah ini kagak paham kepsek jelasin beberapa hal ke kita. Tentang sekolahnya yang katanya buat siswa yang punya kekuatan khusus dan gerbangnya itu ada di labirin yang terletak di taman belakang sekolah, dan beberapa penjelasan akan dijelaskan lebih lanjut saat gua dan abang gua sudah di sekolah.

Yaudah gua cuma bisa pasrah mau pindah sekolah khusus atau apalah itu, yang terpenting gua gak tutup buku buka terop kan.

Jalani aja dulu yekan.. Iyain biar gua seneng, maksa? Biarin yang penting gua bahagia. Bodo amat ama omongan orang lain gua mah.

. . .

Holla I'm back :v
Ada yang nungguin gak? Enggak? Oh ok :)

maapkan kalo ada typo ya gaes :')

kalau ada saran atau kritikan silahkan tinggalkan komentar ya :)

See you next chap :)
Babayyy

Salam
Mt_

Alforis AcademyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang