Vote sebelum membaca yah.. 😘
Happy Reading
.
.
.
Seokjin melangkahkan kakinya agak tergesa-gesa saat memasuki gedung bighit. Ia agak gugup mendengar dia akan berpasangan dengan sang mantan.
Walau itu hanyalah urusan pekerjaan semata, tetapi entah kenapa rasa rindunya muncul.
Walau tak menampik jika rasa kecewa dan sakitnya karena perbuatan gadis itu masih ada.
Tapi kali ini, ia bertekad jika ia tak akan kalah dengan perasaannya.
Ia berjanji untuk tak terjebak dengan Cinta masa lalunya itu.
'Ini hanya demi profesionalitas! Jin! Kau pasti bisa!!' batinnya.
Entah kenapa, hatinya gelisah.
Ada satu nama yang sedari tadi mengusiknya.
Kim So Eun
'Aish! Mengapa aku memikirkan So eun terus!'
Bayangan saat gadis itu tersenyum cantik, saat gadis itu manja, dan saat gadis itu menangis.
Jin memikirkan ekspresi terakhir gadis itu saat ia memberitahunya bahwa ia akan bertemu Irene.
Bibir gadis itu tersenyum, namun matanya menampilkan kekecewaan yang jelas.
Entah kenapa, itu sangat mengusik seorang Kim Seokjin.
Apa kau merasa bersalah Jin-ah?
***
So eun melangkahkan kaki pulang ke dorm bangtan.
Di ruang tamu jimin menatap kedatangan gadis itu heran.
"So eun ya! Mengapa sendirian? Kemana jin hyung? "
"Dia latihan menjadi mc di music bank" jawab So eun.
Jimin terkejut.
"Lalu, dia meninggalkanmu begitu? Kau kan baru datang ke kota ini!"
So eun tersenyum.
"Gwaenchana, Jimin-ah! Mungkin oppa hanya tidak sabar bertemu lagi dengan dia" ucap gadis itu. Terlihat rasa sedih yang kentara di dalam dua bola matanya.
"Dia? Siapa yang kau maksud? "
"Dia..
"..Bae Irene"
Jimin melebarkan matanya terkejut.
"Mwo?! Jinjja!! Tapi.. Bagaimana bisa..
"Mungkin memang sudah takdir" jawab So eun.
'..dan mungkin takdirnya memanglah dia, bukan aku.. '
-kse-👽👽👽
Gadis itu melangkah masuk dengan penuh percaya diri.
Dia sudah tak sabar bertemu dengan MANTAN pacarnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love My Brother (Kim Seokjin X Kim So Eun) END✔
FanfictionAku tau cinta ini salah, maka dari itu aku akan melupakan rasa itu. -kim so eun- Bukan,cinta tak pernah salah, hanya saja itu ditujukan kepada orang yg salah. -Kim seok jin-