18

2.7K 245 33
                                    

Diletakkannya sepatu yang tadi ia kenakan ke sudut ruangan. Mantel tebal yang melindungi tubuhnya dari dinginnya angin malam, ia sampirkan pada gantungan mantel yang berada takjauh dari pintu.

Ia menghela nafasnya berat untuk yang sekian kalinya. Cuaca hari ini sangat buruk baginya. Cuaca ekstrim yang membuat udara terasa dingin hingga ketulang. Namun tidak sedingin itu hingga membuat air yang terjun dari awan menjadi salju yang nenyenangkan.

Suho baru pulang dari rapat dengan staff agensi mengenai comback mereka kali ini. Sebenarnya Suho ingin pulang kerumah tadi, jadi ia meminta manager hyung untuk pulang duluan dengan van mereka. Namun hujan yang cukup lebat membuat ia terpaksa mengurungkan niatnya dan berakhir kembali ke dorm dengan tubuh menggigil karna kehujanan saat berlari dari taxi.

Saat akan masuk ke kamarnya, ia sedikit melirik pada kamar yang berada tak jauh dari kamarnya. Ia menatap sendu kamar itu lalu pandangannya teralihkan oleh cahaya lampu dari sebuah ruangan.

"Apa yang aku katakan pada mereka hanya dianggap sebagai hembusan angin? Kupikir aku membuat peraturan demi kebaikan mereka"

Suho tidak peduli lagi sekarang. Ia fikir mungkin selama ini ia terlalu mengekang para member dengan peraturan tak tertulis yang ia anggap baik bagi para anggotanya. Namun sekarang ia akan mulai berfikir dua kali. Ia hanya leader dalam grub, dengan kata lain ia tidak berhak mengatur kehidupan mereka.

Tubuh lelahnya Suho baringkan diatas nyamannya kasur. Pandangannya terarah pada jendela kamar yang tidak terhalang apapun. Membuat ia bebas memandang butiran jernih yang meluncur dari langit, berlomba untuk jatuh kebumi dan berakhir terhempas menabrak kaca jendela.

Kalian mungkin saja bermain dibelakangku hyung. Jangan dekati aku jika kau masih berhubungan dengannya.

Suho memejamkan matanya. Tanpa ia sadari setetes air membasahi pipi lembutnya. Perkataan Sehun masih berputar diotaknya. Ia lelah, sudah terhitung dua hari ini ia dan Sehun tak bertegur sapa. Ia berfikir mungkin Sehun benar benar tidak sesayang itu padanya. Semua yang berada di otak Suho hanya membuatnya semakin sesak.

Suho bergerak resah diatas tempat tidurnya. Ia sudah berusaha tidur sejak lima belas menit yang lalu. Hingga Suho memutuskan untuk ke dapur, mungkin sedikit cemilan akan membuatnya memgantuk.

Saat berada di dapur, Suho sedikit terkejut saat melihat Chanyeol yang berada di depan televisi. Ia sedikit heran, tidak bisanya Chanyeol akan meminum beer disaat mereka akan  tampil diatas panggung. Mengingat besok malam mereka akan comback dengan 'tempo'.

Suho berjalan menuju adiknya yang terlihat cepat cepat menyembunyikan kaleng beer kebawah meja. Suho tersenyum lalu duduk disamping Chanyeol, mengusak rambut sang adik sekedar kode bahwa ia tidak marah.

"Minum saja... asalkan kau dalam kondisi baik diatas panggung besok"

Chanyeol tidak bersuara, ia hanya berfikir tumben leader mereka tidak cerewat seperti biasa. Padahal biasanya ia akan sangat cerewet, terlebih jika Chanyeol segaja tidak tidur seperti sekarang.

"Aku tidak bisa tidur kupikir sedikit beer akan membuatku mengantuk"

Suho tidak menjawab, lebih memilih tersenyum pada adiknya dan menyandarkan punggungnya pada sandaran sofa. Hal itu sukses membuat Chanyeol semakin yakin bahwa leadernya sedang ada masalah sekarang.

"Hyung... ada apa sebenarnya?! Jika kau marah pada Sehun jangan libatkan aku dan yang lainnya" Chanyeol mendengus sebal, meraih kembali kaleng bir yang tadi ia letakkan dibawah meja.

Suho hanya bisa menunduk dan memainkan jari jari kecilnya. Ia memejamkan matanya, menarik nafas panjang lalu dihembuskan dengan kasar. Seakan ia berusaha melepas beban yang sangat berat di punggungnya.

Hyung Mine!! {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang