Satu tahun yang lalu,
Gadis dengan rambut yang terurai itu menatap laki-laki dengan jersey basket berangka 07 dengan senyuman lebar. Sangat lebar. Matanya berbinar-binar menatap permainan cowok itu.
Namanya Aletta. Perempuan dengan sejuta keajaiban yang melekat di dirinya. Dan yang sedang dilihatnya adalah Devano, si populer yang terkenal dengan kedinginannya.
Sorakan-sorakan yang terdengar kebanyakan untuk laki-laki bernomor punggung 07 tersebut. Yang disoraki tampak tak peduli, ia hanya fokus dengan permainannya.
Aletta menggigit bibirnya ketika melihat Devano yang dengan kerennya memasukkan bola ke dalam ring.
"Namanya siapa, Tar?" tanya Aletta kepada Tara, temannya, tanpa memalingkan wajahnya sedetikpun dari pemandangan di depannya.
"Hah? Siapa?" Tara bertanya kembali, bingung dengan orang yang dimaksud Aletta.
"Nomor punggung 07."
Tara tersenyum singkat. "Devano. Namanya Devano."
"Devano ... ya?" gumam Aletta.
"Kenapa Let? Ganteng, ya?"
"Hm ...."
"Dia temennya Genta." Tara memberi tahu.
"Gue suka."
"Hah? Suka beneran?"
"Iya, suka banget," ujar Aletta mantap tanpa pikir panjang. Cowok itu terlalu keren di matanya.
🥀
KAMU SEDANG MEMBACA
HSS [1] If I Can
Novela Juvenil❝Bahkan jika aku dapat memutarbalikan waktu dan memilih untuk jatuh cinta padamu atau tidak, aku akan tetap memilih pilihan pertama. Meskipun aku tahu resikonya adalah patah hati.❞ Copyright © 2017