Part 43

965 75 14
                                    

Malampun tiba,

Disebuah ruangan terlihat Radhika yang sedang membersihkan ruang kerja suaminya,tanpa disengaja Radhika menyenggol kopi dan kopipun tumpah mengenai berkas-berkas penting.Sontak Radhika terkaget.

" Astaga bagaimana ini ? "Paniknya memegangi berkas yang rusak.

" Kurang ajar " Suara itu sukses membuat nafasnya berhenti,sudah pasti Chirag akan marah besar.Radhika menunduk ketakutan.

" Apa yang kamu lakukan dengan berkas-berkasku Radhika " bentaknya.

" Ma..af " lirihnya ketakutan.

PLAAAAKKK

Tamparan keras mendarat sempurna dipipi mulus Radhika hingga mengeluarkan darah diujung bibirnya.

" Maaf,maaf kamu memang tidak berguna,sekarang ikut aku," ucapnya menarik kasar tangan Radhika.

" Awwwsss sakit,lepaskan !! " berontak Radhika.

Namun Chirag semakin mengeratkan genggamanya dan  membawa Radhika ke kamar mandi,diapun menenggelamkan kepala Radhika beberapa kali ke dalam air.

" Rasakan ini " geram Chirag.

Dengan nafas yang tidak beraturan Radhika mencoba berontak.

" Hen..ti..kan " gumamnya.

Tanpa hati Chirag terus menyiksa Radhika,merasa puas Chiragpun mendorong tubuh Radhika hingga kepalanya terbentur tembok diapun berlalu pergi,lemass,sakit itulah yang tengah Radhika rasakan.

Radhika meringkuk dilantai,dengan air mata dan tubuh yang sudah basah kuyup.Dia menggigil tubuhnya lemas dan bergetar hebat.

" Bantu aku dewa " lirihnya.

Disisi lain terlihat Shakti yang mencari cara agar bisa masuk ke kamar Radhika.Dengan segala cara dan usaha akhirnya dia bisa masuk ke kamar Radhika,namun sosok yang dia cari tidak kunjung dia temukan.Perlahan langkahnya terhenti kala dia mendengar suara tangis dari dalam kamar mandi,perlahan Shakti mendekat dan membuka pintu itu,betapa kagetnya dia ketika melihat orang yang dia cintai dengan keadaan yang memprihatinkan,cairan bening itu lolos dari mata Shakti.

" Radh " Panggilnya.

Radhikapun mendongakan wajahnya mencari arah suara itu.

" Sh..ak..ti " lirihnya dengan suara dan tubuh yang bergetar "

Dengan cepat Shakti menghampiri Radhika dan menangkup ke dua pipinya.

" Maafkan aku radh,maafkan aku yang gagal menjagamu " lirihnya dengan menitikan air mata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Maafkan aku radh,maafkan aku yang gagal menjagamu " lirihnya dengan menitikan air mata.

Tubuh Radhika semakin bergetar,wajahnya mulai pucat.Wajah Shakti memerah terlihat jelas rona kemarahan diwajahnya,rahangnya mengeras kala dia melihat keadaan Radhika,melihat darah diujung bibir dan bekas tamparan di pipi Radhika.

" Kurang ajar " geram Shakti.

Perlahan Radhika mulai hilang kesadaran dan terjatuh pingsan dipelukan Shakti.

" Radh,bangun radh !! " Cemas Shakti melihat Radhika yang tidak sadarkan diri.

Shaktipun menggendong tubuh Radhika keluar dari rumah itu lewat jendela kamar Radhika.

Kini Shakti dan Radhika tengah berada didalam mobil.Dibaringkannya Radhika dan diselimuti dengan jas yang Shakti kenakan.

" Bertahanlah radh " cemas Shakti menatap ke belakang.

Beberapa jam kemudian,Shaktipun memberhentikan mobilnya tepat didepan kediaman Arora,sudah pasti itu rumahnya.
Digendongnya tubuh Radhika keluar dari mobil.

Ting Tong

Belpun bergema,seorang Art membukakan pintu dan kaget ketika melihat majikannya membawa seorang perempuan pingsan.

" Siapa dia tuan? " tanyanya.

" Dia adiknya Neha bi,tolong bibi siapkan susu hangat untuknya saya akan membaringkannya dulu," gumam Shakti.

Shaktipun membawa Radhika ke kamarnya,dibaringkannya wanita yang sangat dia cintai itu.
Dengan cepat Shakti menelfon dokter pribadinya,tidak membutuhkan lama sang dokterpun tiba dan memeriksa keadaan Radhika.

" Bagaimana keadaannya dok ? " Cemas Shakti.

" Dia demam,dan kondisi fisiknya lemah,sebaiknya anda lebih teliliti lagi menjaganya,dan saya lihat ditubuhnya terdapat beberapa bekas luka,apa itu ? "

Shakti yang mendengar tutur kata dokter geram,rahangnya mengeras tangannya mengepal dengan sangat kuat.

" Kamu lihat saja Chirag,aku akan membalas semua yang sudah kamu lakukan terhadap cintaku,siapapun yang berani menyentuh Cintakh aku tidak akan membiarkannya hidup lebih lama " geram Shakti bicara dalam hati.

" Tuan ?" Tanya dokter yang melihat Shakti diam.

" Ehh..iyaa dok " ucapnya.

" Saya sarankan jaga istri anda baik-baik,saya sudah memberinya vitamin,sebentar lagi dia siuman,saya permisi " Pamit dokter.

Shaktipun menghampiri Radhika dan duduk ditepi ranjang.Ditatapnya wanita yang sangat dia cintai,ntah sejak kapan cairan bening itu lolos keluar dari matanya.Dielusnya rambut Radhika dengan sayang,dan terkadang diciumnya tangan Radhika.

" Aku tidak akan membiarkanmu menderita lagi " lirihnya masih dengan menggenggam tangan Radhika.

Perlahan jari Radhika bergerak dan perlahan mata itu mulai terbuka,ditatapnya sekelilingnya dan betapa kagetnya dia ketika mendapati Shakti dihadapannya.

" Kamu sudah sadar ?" Ucap Shakti tersenyum.

" Kenapa aku bisa ada disini ?" Bingungnya.

" Nanti aku ceritakan lebih baik sekarang kamu istirahat," Ucap Shakti lembut mebelai kepala Radhika.

Radhikapun mengangguk dan perlahan mata itu kembali terpejam,ya saat ini Radhika tengah tertidur.Sementara Shakti dia masih setia disamping Radhika untuk menjaganya.

"Aku berjanji akan selalu disampingmu untuk menjagamu,aku tidak akan membiarkanmu menderita lagi,aku akan menjadi rumah untukmu selalu kembali," lirih Shakti menitikan air mata.

My Dear Mother ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang