Part 44

1K 62 4
                                    

Pagi yang cerah,cahaya matahari masuk menembus celah jendela dan membuat seorang gadis teruisk.

Perlahan dia mengerjapkan matanya,menatap sekeliling dengan penuh pertanyaan.

Ckleeekk

Tak lama kemudian pintu terbuka menampakan sosok yang sangat dia cintai.

" Shakti " lirihnya dengan mata yang berkaca-kaca.

" Pagi radh,kamu sudah bangun ? Bagaimana keadaanmu ? " gumamnya menghampiri Radhika dan duduk dipinggir ranjang.

" Aku baik " Ucapnya.

Radhika masih bingung kenapa dia ada dirumah bahkan dikamar Shakti.Seolah tahu apa yang Radhika fikirkan Shaktipun menggenggam tangan Radhika dan menceritakan kenapa dia bisa ada dikamarnya.

Perlahan air mata menetes keluar tanpa permisi dari wajah Radhika.

" Aku sudah tahu semuanya Radh " gumamnya.

Radhikapun menatap Shakti seolah meminta penjelasan.

" Jangan korbankan perasaanmu lagi hanya untuk kebahagiaan orang lain,jangan bohongi hatimu kalau kamu mencintaiku,dan jangan korbankan dirimu hanya untuk kehidupan orang lain" lirih Shakti menitikan air mata.

" Maafkan aku,aku bodoh tidak bisa melihat cinta yang tuluss dari dalam dirimu,maafkan aku, aku sudah menyakiti cintaku sendiri "

Radhika hanya diam menangis mendengar setiap kata yang Shakti katakan.

" Aku mencintaimu,sangat mencintaimu " lirihnya.

Air mata semakin keluar membasahi pipi Radhika.Shaktipun menghapus kasar air mata Radhika.

" Jangan menangis air matamu menyakitiku " gumamnya.

Radhikapun langsung menerjang tubuh Shakti,tubuh yang selalu membuatnya nyaman,dia menumpahkan segala rindu dan sakit yang dia rasakan,Shakti membalas hangat pelukan Radhika,dia tidak bisa membendung air matanya,ya meski dia seorang laki-laki tapi dia juga punya hak untuk menangis,air mata tidak berhenti menetes dari mata Shakti begitu juga dengan Radhika,mereka menumpahkan segala kerinduan.

Perlahan Shakti merenggangkan pelukannya,menatap dalam mata yang membuatnya jatuh cinta pada pandangan pertama.

" Apa kamu mencintaiku ? Katakan " gumam Shakti.

Radhika tidak menjawab,air matanya terus menetes tanpa henti,perlahan dia mengangguk sebagai jawaban iya.Dan Shakti kembali memeluk tubuh wanita yang sangat dia cintai,kadang dia mencium lembut pucuk kepala Radhika.

Kring Kringg..

Suara handphone membuat mereka menyudahi aktivitasnya.

" Hallo,ya yovan ada apa ? " Ucap Shakti mengangkat telfonnya.

" Meeteng akan diadakan 1 jam lagi pak " Ucap sekretaris Shakti.

" Hari ini saya tidak masuk kantor,tolong kamu handle meeteng hari ini !! " Ucapnya.

" Tapi pak,ini meeteng penting dan tidak bisa diwakilkan,ini perusahaan besar jika bapak tidak hadir perusahaan bisa rugi besar " jelasnya.

" Saya bilang hari ini saya tidak masuk,saya tidak peduli meski perusahaan harus rugi besar," Ucapnya kesal dan langsung memutuskan sambungan telfon.

Radhika menatap Shakti seolah bertanya ada apa.

" Ini hanya masalah kantor " ucap Shakti yang seakan tahu apa yang dimaksud Radhika.

" Pergilah kantor membutuhkanmu !! " gumam Radhika.

Shakti menghela nafas sejenak,menggenggam tangan Radhika dan menatapnya.

My Dear Mother ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang