3.Dosen Ganteng

3.4K 70 6
                                    

"Alhamdulilah.. Akhirnya bisa keluar juga"  ucap Aza dengan gembira.

Bagaimana ya cara Aza keluar???

Ternyata Aza tidak sengaja menemukan jendela yang tidak terkunci,jadi ya dengan mudah Aza keluar dari gudang sialan itu.

Dia bergegas pergi ingin memberi pelajaran kepada orang yang telah mengurungnya tadi.

Tapi dia tidak sengaja menyenggol seseorang yang sedang berjalan.

Aza pun segera meminta maaf kepada orang tersebut "maaf - maaf nggak sengaja ,saya buru buru soalnya" sambil melangkahkan kaki untuk segera pergi.

Namun tangannya ditahan oleh orang tersebut " kenapa buru - buru sih?? Emangnya ada apa??".

Merasa tangannya di pegang sama yang bukan muhrim ,Aza segera menarik tanganya " Maaf bukan muhrim".

" Oh maaf maaf" sambil melepas cengkraman tanganya." kamu belum menjawab pertanyaanku??" lanjutnya.

" Saya sedang mencari seseorang yang sudah mengurung saya di gudang" ucap Aza.

Dan sesorang tersebut tampak berfikir " sepertinya ini ulah genknya Alvan" gumamnya dengan nada pelan.

" Ahh iya kalau tidak salah tadi namanya Alvan"  ungkap Aza.

" Benar dugaanku, apa yang membuatmu berurusan dengan dia?? " tanya seseorang tersebut.

" aku tidak sengaja menabraknya saat di koridor depan tadi, aku sudah meminta maaf kepadanya, tapi dianya aja kekanakan!!!" Tutur Aza.

" sudah biasa dia bertindak seperti itu, kalau kamu mau saya bisa membatumu menemukan mereka saat ini, mereka pasti di tempat biasanya. ohh ya boleh kita kenalan dulu?? Dari tadi kita mengobrol tapi belum tau namanya." ujar seseorang tersebut panjang lebar.

Aza pun tersenyum " Nama saya Alwaza Zhahira R.X, biasa dipanggil Aza. Mahasiswi baru di kampus ini" ucap Aza sambil menyatukan kedua telapak tanganya seraya memberi hormat .

"Oww tenyata kamu yang namanya Alwaza, kenalin saya Bagas Xhemiq dosen dikampus ini"  balasnya.

Aza terkejut jika lawan bicaranya ini Dosen " ah maaf pak Bagas saya tidak tau kalau anda dosen disini"

"Tidak perlu sungkan begitu, Anggap saja saya teman anda, mungkin umur kita tidak terpaut terlalu jauh, ayo saya antarkan ke tempat perkumpulan mereka!!" ajak  Bagas kepada Aza.

"Baiklah pak bagas, ayo"

"Baiklah pak bagas, ayo"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bagas Xhemiq

Haha Dosennya Ganteng, aku jadi baper sendiri..😆😆😆😆

*******
" aduh kepalaku.." jerit Alvan kesakitan, saat kepalanya terkena lemparan sepatu sebelah kanan.

Aza pun cengngengesan " Rasain tuhh...ini balasan sudah mengurung aku di gudang" ungkap Aza  sambil berlari mengambil sepatunya.

Bagas hanya geleng geleng kepala melihat tingkah muridnya itu dari jarak jauh. Agar tidak terlihat oleh mereka bertiga.

Zharel tertawa terpingkal pingkal melihat Alvan di lempar sepatu  sedangkan Eyden hanya menaikkan garis bibirnya sedikit.

" Kau..." menunjuk ke arah Aza.     " Beraninya kau melempar sepatu busukmu itu kekepalaku!!!!" lanjutnya dengan nada marah.😠😠😠.

" Biarin , dan satu lagi, sepatu ku tidak busuk ,sepatu ku wangi tau.. Dadah.. Cepat obati benjolan yang ada di kepala mu itu ,, weekkk" ledek Aza sambil menjulurkan lidahnya😝😝,dan segera berlari meninggalkan mereka.

Alvan hendak berlari mengejar Aza, tapi ditahan oleh Zharel.
"Lo mau keluar dari ruangan ini dengan dahi Lo yang benjol gini, apa kata orang nantinya,,, hmm nampaknya sepatu tadi membuat lo berubah jadi menyebutkan kata Aku Kamu deh" .

" ehhh " Alvan tampak berfikir sejenak." awas saja lo gadis sialan!!!" Ancamnya.

" awas saja lo gadis sialan!!!" Ancamnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Zharel  Haimort

Zharel  Haimort

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Eyden Chand

-------------------------------------------------

Hahahahaha Zharel manis banget sihhhhhhh😊😊😊😊😊

Budayakan Follow dan Vote sebelum baca kemudian comment setelah baca. Ok..

By Dini Maulina

Gadchin BidulgiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang