7.Penculikan II

2.9K 47 0
                                    

Mata indah itu akhirnya terbuka.

" Akhirnya Lo sadar juga beb.. Aku udah gak sabar nunggu kamu bangun ,nih juniorku udah meronta ronta sejak tadi" ucap Zharel secara Vulgar.

" Dimana aku?? Kamu kan kakak senior itu , apa ini akibat jika aku melawan kalian??" Tanya Aza panik.

Mendengar pertanyaan Aza ,Alvan pun menoleh lalu menjawab
" pintar sekali tebakkanmu adik, tapi itu hanya bonusnya saja ".

" Maksudnya ????" 

"Lo bisa tanya aja ke bokap Lo ,kenapa Lo bisa berada disini!!!" jawab Alvan ketus.

Aza tak habis pikir dengan yang dijawab oleh kakak seniornya, dia masih mencerna jawabannya.

" Apa ayahku yang menyuruh kalian untuk menghabisi aku disini?? Kenapa tidak dari dulu saja Ayah membunuhku,kenapa baru sekarang setelah dia menyiksaku tiap hari, kenapa??" Aza tak kuat untuk menahan tangis, dia menangis sejadi jadinya.

" Heii sayank, jangan menangis ,jika kau menangis bagaimana aku bisa bercinta denganmu hanny??" tangan Zharel pun mengelap air mata di pipi Aza. " udah jangan menangis, sebaiknya kita kekamar, kita bersenang senang malam ini sampai pagi, ok" lanjutnya sambil ingin menuntun Aza masuk kekamar.

PLAAAKKKK

" KAU PIKIR AKU MAU MELAYANIMU YANG MESUM , DASAR BAJINGAN KALIAN SEMUA.APA KALIAN TIDAK PUNYA HATI!!!" ucap Aza yang sudah naik pitam.

" Sakit beb" ucap Zharel sambil mengelus pipi kirinya yang merah.

Alvan menjambak rambut Aza yang tertutupi jilbab  " Heiii harusnya Lo sadar, BOKAP LO YANG GAK PUNYA HATI , Bokap Lo yang sudah tega ngebunuh kedua orang tua gue sewaktu gue umur 5 tahun, didepan mata kepala gue sendiri, jadi siapa yang tidak punya hati HA!!!" Ucapnya sambil melepas jambakannya.

Suara tangis Aza menggema diseluruh ruangan , dia tak kuat menahan penderitaan semua ini. Apa lagi dia tau bahwa bahaya di depan matanya,dia takut jika harus melayani mereka bertiga yang tidak lain adalah kakak seniornya.

" Udah lah Za, percuma Lo nangis ,gak ada gunanya. Lo sendiri yang capek nanti. Mending Lo ikutin aja Permainan Alvan " ucap Eyden santai.

Sontak membuat Zharel dan Alvan melongo. Sejak kapan Sahabatnya ini mengucapkan kalimat lebih dari 10 kata. Terlagi Eyden menyebutkan kata " Za" dari mana dia tau nama gadis ini.

Mengerti apa yang di fikirkan Sahabatnya Eyden pun melanjutkan kata katanya
" Namanya Aku tau dari Asya ".

Kling...

Sebuah nada pesan masuk dari Hp  Eyden. Eyden pun membaca pesannya.

Asya
Kak ,dicariin papa !!! Katanya papa mau ngomong penting..

Eyden
iya kakak segera pulang..

Eyden pun melangkahkan kakinya untuk menuju pintu keluar.

" Ehhh Lo mau kemana??" tanya Zharel.

" Pulang"

" Ngapain Lo pulang, ini udah malam, Lo tau kan dari Bandung ke Jakarta butuh waktu yang lama!!"  Balas Zharel dengan heran.

" Bokap Nyari"

" lah trus gue gimana?? " tanyanya lagi.

"Ikut atau tinggal??"  jawab enteng si Eyden.

Zharel dengan nafas kecewanya menjawab " Gue ikut lah, gue besok mau kuliah, ntar dimarahin bokap gue lagi, bisa bisa fasilitas gue dicabut. Dadah sayank ,abang Zharel yang ganteng ini gak lama perginya kok, besok mungkin ketemu lagi " sambil mencolek dagu Aza.

" Cihhh" Aza jijik dengan tingkah laku Zharel.

" banyak bacot " ucap Eyden tidak sabar sambil meninggalkan Zharel.

" Bro besok datang kesini ya, bawa mobil dan baju gue, sekalian izinin gue cuti cukup lama!!!" Teriak Alvan.

" Ok" jawab Zharel sebelum ditelan pintu.

"Akhirnya dua musuh pergi juga , setidaknya masih bisa sedikit lebih tenang" batin Aza.

"Lepasin tangan aku kak , sakit !!" rengek Aza.

" Owwww Manja ya sekarang kalau cuma ada gue ,HA.." bentak Alvan. " Gue lepasin Lo ,tapi Lo gue kurung dikamar bersama gue, ayo ikut !!" lanjutnya sambil menarik baju Aza untuk masuk kekamar.

-------------------------------------------------------

Ehhhh Mau ngapain tuh dikamar ???😆😆😆

by Dini Maulina

Gadchin BidulgiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang