E M P A T

837 235 47
                                    

Satu minggu kemudian...
Mereka mulai bisa memasuki kelas. Walau ada dua orang yang terpisah kelas dari mereka. Beruntungnya, kelas yang akan ditempatinya bertetangga.

"Gua duduk disini, lu disana aja." Sinis Fadlan sambil memegang kursi yang paling belakang pojok kanan.

"Ah elah, baru juga ini jadi inceran gua buat tidur." Ketus Yubi.

"Nggak bisa, gua udah nyentuh kursinya duluan. Jadi ini punya gua." Balas Fadlan tak mau kalah.

"Apaan sih, kalian berdua berebutan kursi segala. Masih banyak tuh yang kosong." Tegur Kiki.

"Iya, tapi bangku belakang kan paling pas buat tidur." Sahut Alga.

"Gua duduk sama Fadlan, berarti lu sama siapa Lif?" Tanya Riko.

"Bego, kita kan nggak sekelas." Gerutu Alif sambil melipat tangannya di dada.

"Eh seriusan? Gua kira lu sekelas sama kita Lif." Ungkap Figo.

"Selow, tiap istirahat gua maen kesini terus sampe lu bosen." Cerocos Alif.

"Gua sih owh aja," timpal Alga.

Alif hanya menatap tajam Alga, sebelum akhirnya ia melangkah ke arah meja Dina. Dan duduk disampingnya. Padahal kursi sebelahnya, milik Kamil.

"Hai bep, lagi ngapain sih? Serius banget." Tanya Alif.

"Gua lagi ngerjain tugas, lu jangan ganggu gua deh." Jawab Dina.

"Pfft, diusir tuh." Ledek Bagas.

"Hmm, yaudah gua balik dulu ke kelas. Sedih bebep gua nggak mau ngobrol." Ucap Alif dengan wajah cemberut.

"Yang sabar aja masnya," ujar Kiki.

"Fadli sekelas ya sama lu?" Sahut Syavira. Lalu Alif mengangguk.

Syavira mengeluarkan dua kotak bekal, yang satu untuk dirinya. Satu lagi untuk Fadli. Ia lalu memberikan kotak bekal Fadli tersebut ke Alif.

"Buat gua, nih?" Balas Alif.

"Bu-bukan, kasih ke si Fadli." Tutur Syavira.

"Ekhem, jadi lu suka sama si Fadli nih." Ledek Alif lagi.

"Enggak ih, dia kan temen berangkat sama pulang bareng. Gua cuma nggak mau aja dia kena maag. Soalnya dia jarang keluar kelas." Ucap Syavira.

"Iya dah, percaya-percaya." Sahut Kiki.

Setelah itu, jam pelajaran pertama dimulai. Semuanya mengikuti pelajaran dengan fokus dan penuh perhatian. Tak terasa, waktu istirahat pun tiba.

Syavira hanya menatap Fadlan sebentar, lalu melirik Kiki yang duduk dibangku belakangnya. Ia lalu melangkah untuk keluar kelas, sambil membawa kotak bekal miliknya.

"Vir, mau kemana?" Tanya Dina dan Kiki kompak.

"Udah-udah, dia mau bucin." Jawab Putri sambil mendorong kedua temannya menjauh.

"Bu-bukan gitu!" Omel Syavira dengan wajah memerahnya.

Seusai teman-temannya pergi, Syavira kini berada didepan pintu kelas Fadli dan menyuruhnya untuk keluar kelas via chat whatsapp.

Fadli
Online

P
09.00✔️✔️

Li, keluar kls npa.
09.00✔️✔️

Mau ngapain?
09.01✔️✔️

Ih makan bareng.😑
09.01✔️✔️

TEMENAN DOANG KO BAPER [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang