L I M A B E L A S

382 116 17
                                    

Bel pulang sekolah telah berbunyi, seluruh siswa-siswi keluar kelas dengan wajah bahagianya karena beban pelajaran sudah berkurang.

Begitu juga dengan Kiki dan juga teman-temannya, para gadis itu pulang ke rumah masing-masing menggunakan angkutan umumnya.

"Put, mau pulang bareng?" Tawar Riko, laki-laki yang belakangan ini gencar mendekati Putri.

"Serius mau ngajak pulang bareng?" Balas gadis itu sambil menoleh kanan-kiri. "Iya serius," jawabnya.

"Yaudah, anterin ya sampai rumah. Jangan cuma didepan gang." Timpal Putri. Laki-laki itu tertawa kecil.

Mereka akhirnya menaiki motor milik Riko, ditengah jalan tidak ada diantara keduanya memulai topik obrolan.

Sampai akhirnya Riko melewati Toko Buku dipusat kota, gadis yang berada dibelakangnya mendadak menepuk bahu Riko dengan pelan.

"Rik, mampir yuk!" Ajaknya sambil menunjuk toko buku tersebut.

"Boleh, tapi emang nggak apa-apa kalau mampir sebentar?" Tanya Riko khawatir.

"Iya, udah gapapa. Sebentar doang." Balas gadis itu. Akhirnya, mereka lalu memasuki toko buku tersebut.

-Riko POV
Sekarang aku berada di toko buku, dengan gadis yang sedang duduk dihadapanku. Ia tampak fokus dengan novel romance. Aku hanya bisa menatap manik matanya, aku suka caranya berbicara terhadapku.

"Lu betah banget sih put diem-dieman sama gua?" Tanyaku yang sangat jengah karena ia selalu mengabaikanku.

"Ya mana gua tau lu mau ngomong apa," balasnya sambil merengut kesal.
Aku menyahut, "Lu suka banget novel oppa ya, Put?"

"Iya suka," jawabnya lalu kembali fokus dengan novelnya.

Aku kembali diam sejenak untuk memikirkan topik pembicaraan apa, agar suasana diantara aku dan gadis manis berkacamata itu tidak canggung.

Kemudian, aku kembali pura-pura mengambil sebuah buku yang tidak aku ketahui judulnya dan duduk lagi dihadapannya sambil membuka buku tersebut.

"Lu juga suka baca buku, Rik?" Tanya gadis itu tiba-tiba. Aku yang sedikit terkejut, kemudian tersenyum kecil ke arahnya.

"Iya, suka." Jawabku.

"Suka baca cerita apa?" Putri sangat antusias ketika aku menjawab kalau aku suka membaca buku, padahal itu hanya kebohonganku saja.

"Lumayan banyak,"

"Novel apa yang biasanya lu baca? Atau lu suka buku apa, Rik?" Tanya Riko beruntun. "Nanti gua kasih rekomendasi nih,"

"Ah, i-itu bisa kita bicarain lagi nanti." Balasku lagi dengan gugup. Karena aku takut ketahuan berbohong, ya menurutku berbohong itu bagus untuk kebaikan.

"Lu bohong ya jangan-jangan?" Tebak Putri sambil menaikkan alisnya.

"Hehehe, kok tau?" Balasku dengan cengiran diwajahku.

"Ah, mana ada cowok suka sama buku."

"Ada sih, tapi gua emang jarang baca buku. Sukanya main game." Putri malah menggeleng-gelengkan kepalanya ketika mendengar ucapanku barusan.

Riko mengernyitkan keningnya, tiba-tiba Putri berdiri dari kursinya dan mengambil novel yang baru saja ia baca. Kemudian, gadis itu menoleh ke arahnya sambil tersenyum kecil.

TEMENAN DOANG KO BAPER [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang