D U A B E L A S

431 120 19
                                    

Sebulan berlalu dan begitu banyak peristiwa yang terjadi disekolah, begitupun Kiki dan teman-temannya. Sedangkan waktu kepindahan Syavira tinggal sedikit lagi selesai.

*****

Rumah Fadlan.
Mereka berdua masih terlelap di king sizenya, karena semalam mereka terus bermain game sampai larut malam.

Barulah ketika mamah Fadlan mengetahui kedua putra kesayangannya masih asik dengan gamenya, ia langsung menegur keduanya dan menyuruh mereka untuk tidur.

Tap tap tap.
Terdengar suara langkah kaki kecil memasuki kamar mereka.

"Ya Allah, kok abang gak pada bangun si, cika aja udah mandi dali tadi." Monolog Cika.

Fadlan dan Fadli tiba-tiba mengerjapkan matanya, kemudian terkejut karena melihat Cika sedang berdiri disamping king size mereka berdua.

"Astagfirullah, Cika kamu ngapain si dikamar abang?" Ujar Fadli.

"Balu aja mau bangunin abang,"

"Bawel banget si , abang masih ngantuk ah. Mau tidur lagi." Lanjut Fadlan yang kembali memeluk gulingnya.

Cika langsung menghampiri Fadlan dan menarik guling milik abangnya tersebut, ia tak habis pikir kenapa kedua abangnya sangat malas untuk bangun tidur.

"Bangun ih, abang kan sekolah." Panggil Cika sambil menggoyang-goyangkan lengan Fadlan dan Fadli secara bergantian.

"Kita masih ngantuk. Nanti aja ya." Pinta Fadli.

"Aish gitu ya, aku bilang mamah nih abang gak mau mandi." Ketus Cika.

"Bilang aja, dasar tukang ngadu." celetuk Fadlan.

"Lan, pea banget dah masih pagi ini bego." Omel Fadli.

"Kata siapa pagi ujang? Udah siang kata Cika juga," jawab Fadlan.

"Mamah, abang Fadlan nggak mau man..." Teriak Cika. Fadlan lalu membekap mulut adik kesayangannya. Seketika, Cika langsung mengigit tangan Fadlan.

"Tangan abang sakit Cikaaa!" Omel Fadlan.

"Lagian suluh siapa kaya gitu," ketus Cika.

"Lagian suluh siapa kaya gitu," ketus Cika

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ya Allah, untung adek gua. Sabarin, harus banyak-banyak sabar biar jadi abang yang baik." Gerutu Fadlan dalam hati.

Setelah selesai bersiap-siap, keduanya pergi ke sekolah sekaligus mengantar Cika Maharani, adik kesayangan mereka. Perlu diketahui Ayah si kembar adalah pekerja kantor yang sangat sibuk hingga selalu berangkat pagi-pagi sekali.

🌚🌚🌚

Syavira masih lesu karena kepindahannya tinggal menghitung hari, Kiki dan kedua temannya belum mengetahui kalau Syavira akan pindah dalam waktu secepat itu.

TEMENAN DOANG KO BAPER [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang