Keesokan harinya, Rabu.
Kiki sudah datang pagi-pagi sekali ke sekolah, suasana kelas yang sepi dan tenang. Tentu juga sudah ada beberapa penjaga sekolah.
Kiki yang melangkah sendiri ke lantai atas tempat kelasnya berada, tiba-tiba mendengar suara anak kucing kecil. Ia pun penasaran dan mengecek satu-persatu kelas yang masih kosong tersebut.
"Meng, meng kamu dimana? Ih kasian banget sih, masa sendirian disekolah ini. Dasar jadi emak nggak bertanggung jawab!" Gumam Kiki pelan.
"Dek, kamu lagi ngapain?" Tanya Aldy yang baru datang.
"Astagfirullah, Kakak bikin kaget aja!"
"Maaf atuh, Kakak ganggu ya?"
Kiki menggeleng pelan sebagai jawaban. Lalu melanjutkan kegiatannya mencari anak kucing kecil yang sempat tertunda barusan.
"Lagi nyari apa?"
"Nyari anak kucing, Kak."
"Emang ada?" Tanya Aldy sambil tertawa.
"Ada, tadi aku denger suaranya disebelah sini. Kasian tau, Kak."
"Kenapa kasian? Kan ada ibunya."
"Tapi ditinggal," gerutu Kiki.
"Yaudah yuk Kakak bantu,"
"Bo-Boleh aja, sih."
Aldy dan Kiki lalu berusaha mencarinya dengan mengandalkan suara dari anak kucing tersebut. Aldy mengikuti langkah Kiki sambil tersenyum.
"Kak, itu kak anak kucingnya!" Teriak Kiki lalu menghampiri anak kucing tersebut.
"Udah Ki, aku aja yang bawa." Balas Aldy.
"Maksudnya?"
"Kakak aja yang gendong kucingnya, kamu jangan. Soalnya nanti kotor tangannya."
"Yaelah, Kak. Gapapa kali kan bisa cuci tangan habis megangnya."
"Udah nggak usah," tegur Aldy lalu menggendong anak kucing tersebut.
"Kak, kita harus cari kardus nih. Terus taruh dihalaman sekolah yang jauh dari keramaian, biar nggak diusilin."
"Kenapa dikardusin?" Tanya Aldy.
"Daripada nanti malah diinjek sama anak kelas lain, kasian Kak."
"Perasaan nggak bakal ada yang nginjek deh, Ki. Mereka juga punya hati." Batin Aldy.
"Yaudah yuk, cari kardus ke kantin." Ucap Aldy sambil menggendong kucing kecil tersebut.
"Kak, nanti seragam kakak bisa kotor lho."
"Enggak kok, make almet ini. Selow."
"Ta-Tapi, Kak."
"Udah ayo ke kantin, sebelum banyak orang yang liat." Ajak Aldy. Kiki mengangguk.
Skip.
Mereka berdua sekarang sudah berada dihalaman belakang sekolah. Kiki dan Aldy berjongkok sambil menatap anak kucing tersebut, tak lupa mereka juga memberikan makanan dan susu yang diletakkan disebuah wadah yang diberikan kantin.
"Kak, makasih ya." Ucap Kiki.
"Tugas kita tuh buat nolongin makhluk hidup, mereka nggak bisa hidup sendiri."
"Hmm, iya Kak."
"Namain kucingnya apa nih?" Tanya Aldy.
"Emang harus ada nama ya, Kak?"
KAMU SEDANG MEMBACA
TEMENAN DOANG KO BAPER [REVISI]
RomanceMenceritakan tentang kehidupan anak SMK. Yaitu Fadlan dan Kiki yang berteman sejak awal masuk sekolah, lalu hubungan mereka yang sangat dekat dibanding dengan teman kelas lainnya. Hanya berawal dari hubungan teman dekat yang tiba-tiba keduanya terj...