But You Broke It!

111 6 0
                                    


Sebuah dilema besar yang pertama kalinya kurasakan dalam hidupku, haruskah aku keluar dari toko bunga ini tanpa membawa hasil apapun ataukah harus ku tarik paksa wanita berkaki jenjang didepanku untuk ku bawa pulang dan kupertemukan dengan Leo?.

kaki ku sudah berada diantara pintu menuju keluar, tapi aku masih berdiri merunduk, hatiku sudah muak namun tubuhku masih enggan keluar dari sini.

"katakan pada Leo aku senang ia tumbuh menjadi pria yang tampan!"

sahutnya dengan nada bicara lembutnya. entah mengapa sekarang aku jijik mendengar suara itu! aku tidak perah sebenci ini terhadap seseorang. apalagi terhadap orang yang jauh lebih tua dariku, tapi mengingat semua jawabannya, apa yang ia katakan padaku, sepertinya ia tak layak dipanggil ibu.

aku sedikit menoreh kebelakang, dan yang kutemukan wanita ini sedang tersenyum padaku.

dan melambaikan tangannya

PRAANGG!!!


---

Sebuah vas kaca bening besar berisi rangkaian bunga mawar merah tergeletak menjadi serpihan - serpihan kaca di atas lantai dengan kelopak - kelopak bunga yang berserakan.

Coco berjalan meninggalkan toko setelah dengan sengaja ia dorong vas bunga tersebut dari atas mejanya. victoria tak kaget melihat hal tersebut lantaran ia sadar dirinyalah penyebab menggebu-gebunya emosi gadis itu.

  Namun, tanpa kehendaknya, air matanya menetes saat tubuh coco tak kunjung berbalik.

Cletang!

seorang pria berpostur tinggi memasuki toko itu dan segera  membawa victoria untuk menjauh dari serpihan kaca tersebut. pria itu segera mengambil sapu dan membereskan semua kekacauan itu.

"apa ibu terluka? "

"kau yang tahu apa ibu terluka atau tidak rexa "


---

datanglah kerumah kami sebentar.. dan temui Leo, ia pasti akan senang bertemu dengan anda

" kkk... Bricella, terimakasih atas undanganmu. tetapi untuk alasan apa aku menemui Leo? "

Menemui Leo, anakmu yang sudah lama tidak kau kunjungi! haruskah ada alasan untuk menemui seorang anak?

"hmm... sepertinya kau masih belum paham nak. Masalahnya aku bukan lagi ibunya Leo. ia sudah memutuskan untuk tinggal bersama ayahnya, itu artinya ia sudah bukan menjadi tanggung jawabku lagi. dan lagi pula kau bisa melihat dengan jelas sekarang siapa prioritasku. aku sedang membesarkan anaku. Rexa. dan aku akan berada disisinya selamanya. "

-

-

-

"COCO!!"


teriak Leo dari sebrang halte, sedari tadi pria ini memang memperhatikan coco yang tatapan matanya begitu kosong melompong. gadis ini duduk lemas dan termenung seperti tak makan dua hari.

"Kenapa kau tidak sekolah? aku kira kau pergi lebih pagi karna ada latihan"

coco tak menjawab pertanyaan pria yang kini duduk di sebelahnya sembari mengayun bola voli dengan kedua tangannya. ia justru menatap wajah leo dan berujung dikedua mata Leo yang terlihat persis seperti kedua mata ibunya, mengingat wajah ibu Leo, gadis ini langsung memalingkan wajah.  

Little DewTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang