Now I leave

55 4 0
                                    


Kepala sekolah dan wakil bidang SDM memutar – mutar tiga bilah kertas foto yang menginformasikan bahwa seorang guru magang dan salah satu muridnya berboncengan menuju sekolah, itu informasi dari foto pertama dan foto kedua, keduanya hanya berbeda posisi dan jarak saja.

Sedangkan di foto ketiga menggambarkan hal yang tidak wajar, yaitu guru matematika dan muridnya yang terlihat saling berdekatan dan bersebrangan arah. Sebenarnya sang pemotret hanya berada di angle yang salah saja sehingga didalam foto tersebut mereka terkesan sedang

Berciuman.

Kepala sekolah berusaha untuk tetap tenang sembari mendekatkan matanya ke kertas berlapis plastik mengkilat itu, seakan mencari kebenaran dan meminta matanya untuk berasumsi bahwa itu bukan guru magang yang baru beberapa bulan ia terima di sekolahnya.

Ia tidak ingin termakan desas desus para siswa yang katanya sudah lama curiga dengan pak Rexa dan Bricella. Terlebih sekolahnya akan heboh tentang berita percintaan guru dengan seorang murid. Hal yang sangat tidak bisa diterima khalayak umum.

"itu salah penempatan saja pak. Saya sedang membukakan helmnya" kata rexa sedikit risih dengan gelagat kepala sekolah yang tidak berhenti memandangi foto ketiga itu. Kepala sekolah yang sudah naik pitam, akhirnya menyuruh Rexa untuk diam selagi dia masih berstatus sebagai tersangka.

Sementara wakil kepala sekolah mencoba mencari-cari data atau apapun yang bisa dipakainya untuk membela Rexa. Lebih tepatnya membela nama baik sekolah. ia berakhir pada sebundel map biru berisikan biodata Rexa. Tentu saja ia masih ingat sebesit nama orang tua Rexa yang tak asing dirasanya.

Maka ia menanyakan langsung kepada Rexa mengapa nama ibunya terdengar familier. Dan Rexa menjawab dengan ketus. "Familier dengan ibunya Leo?". Langsung saja mata kepala sekolah dan wakilnya membelalak. Tidak ada yang tidak mengenal seorang siswa kelas 3 yang mengidap penyakit jantung itu.


*******


Pak Joan guru Konseling yang ruangannya tepat berada di seberang mading segera merobek tiga foto yang sedang di kerubuni itu. Entah siapa pelaku yang memajang ketiga foto itu tapi pak Joan berpendapat bahwa salah satu murid sini lah yang melakukannya, karena hanya anak sekolah ini yang tahu dimana letak mading utama yang tak pernah dilewatkan para siswa sebab biasanya berisikan pengumuman perihal tanggal-tanggal penting maupun kepentingan administrasi sekolah.

Seluruh penikmat foto di mading itu kompak berseru menyoraki pak Joan, terlebih beberapa siswa dibelakang yang ketinggalan info dan tidak sempat melihat foto itu. Tetapi sepertinya pak Joan cukup terlambat untuk beberapa murid yang sudah memotret di hp mereka, dan terlambat untuk yang telah melihat dan menyimpan foto itu di memori masing masing.

---

"KAU PACARAN DENGAN PAK REXA!?"

Coco menegun air ludahnya mendengar apa yang dilontarkan pria itu. Kepalanya menggeleng dengan pasti, namun bibirnya sedikit bergetar karna meskipun itu bukan 'pacaran' tapi kenyataannya dia telah menginap selama tiga hari dirumah seorang pria dimana ia adalah guru magang matematika disekolahnya yang juga kakak tiri leo, dan leo tidak mengetahuinya.

"TERUS FOTO DI MADING ITU SIAPAA??!! " teriak temannya. Temannya yang satu ini memang berbeda dari teman pria yang lainnya, agak cerewet dan lebih banyak nyinyir bak para wanita dikelasnya, jadi coco seakan wajar diteriaki didedapan wajahnya seperti itu.

 si pria ini lebih sering bergaul dengan para wanita, bisa dibilang dia adalah ketua Gang gadis-gadis populer di sekolah itu termasuk Gisel. perkumpulan mereka paling disegani adik-adik kelas dan tidak ada yang mau berurusan dengan salah satunya.

Little DewTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang