A Box of Memories

30 3 0
                                    


Aku sampai di pemberhentianku, malam itu hujan, dan entah kenapa kakiku mengarahkanku untuk pergi kesini.  kedepan sebuah gedung yang aku bersumpah takan pernah lagi kuinjakan kakiku kesini.

gedung itu gelap karna semua lampunya telah dimatikan, aku bisa melihat bayanganku di kaca besarnya, Basah kuyup bersama ransel dipunggungku tak ada yang menemani dan tak ada tempat untuk kembali. mungkin memang seperti ini yang seharusnya aku dapatkan. 

tubuhku hendak berpaling, namun lampu di toko bunga Victoria tiba-tiba menyala. sangat terang pantulannya hingga membuat mataku mengerecit.  aku tahu wujud wanita yang memperhatikanku dari dalam toko itu.

Victoria membuka pintu tokonya dan hendak menghampirku, namun ia berhenti saat ku julurkan tanganku dan memintanya untuk menahan langkahnya. aku hendak pergi saat itu juga tetapi ia berteriak memanggil namaku

"BRICELLA!"




"kemana kau akan pergi? "

lanjutnya namun aku tak hendak berpaling, aku tak ingin masalah ini akan menjadi semakin rumit. tapi mengapa kaki ini rasanya sulit sekali untuk melangkah.

"masuklah... aku berjanji tidak akan bertanya apapun kepadamu"

aku masih tak merespon ucapannya, tanpa kusadari victoria menggenggam lenganku  dan  perlahan ia menggiring tubuhku menuju tokonya, aku yang tidak berdaya ini dengan mudahnya menuruti kemauannya.

semenjak aku berada didepan toko aku memang merasa sedikit pusing, ditambah hujan yang tak henti mengguyur tubuhku, dingin sekali setiap tetesannya. tapi kali ini aku sungguh tidak bisa mengendalikan tubuhku, seluruh tanganku sudah mengerut, pengelihatanku kabur dan tubuhku menggigil parah setelah tiga langkah dari tempatku berdiri.

BRUKH!!

"Ya Tuhan!! Bricella!! Cella!! Bangun!! "


***


aku yakin aku tak berada di jalan saat aku membuka mataku, kepalaku berada di atas bantal yang empuk dan bisa kurasakan kasur yang nyaman ini. aku sangat bersyukur ketika aku sadar aku tidak lagi kembali ke rumah rexa. aku sadar itu saat kuperhatikan lebih jauh bangunan tempatku tertidur ini.

aku melepaskan handuk kompres di keningku, dan duduk sembari mengingat kembali tentang apa yang terjadi semalam.

ah Victoria.

kapan aku pintarnya sih!

bodoh sekali memilih datang kesini.

aku harus bergegas kembali, segera ku rapihkan baju-baju miliku yang terjemur berserta dengan ranselnya. aku yakin Victoria yang melakukan ini untukku. aku tahu dia bukan orang jahat, tapi apa jadinya jika aku masih berada di tempat ini, tempat yang menghubungkan kembali aku, Leo dan Rexa. 

aku hendak menuruni tangga namun mataku tak sengaja menoreh ke suatu kamar yang pintunya terbuka.

CLETANG!

"Selamat Datang!"

aku bisa mendengar suara victoria yang menyapa pelanggan di lantai bawah, aku yakini ia tidak sedang berada di kamar itu. perlahan aku membuka lebar pintu tersebut .

sekilas tak ada yang menarik, seperti kamar seorang ibu pada umumnya, kasur yang rapih, meja rias yang bersih dengan foto rexa kecil terpajang kokoh disana, tak ada foto Leo maupun Ayah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 30, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Little DewTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang