Mata Jihoon mendelik kearah Woojin, Woojin hanya bisa menunduk karena takut dengan istrinya.
" Twins kekamar dulu ya " ucap Jihoon sambil menurunkan twins dari gendongannya. Setelah twins berlari kekamar, ia menatap marah kearah sang suami, Woojin juga menatap Jihoon namun dengan tatapan takut
" Sayang maaf " ucap Woojin sambil menunduk
Jihoon hanya diam dan meninggalkan Woojin menuju ruang tamu, tak ada pilihan lain selain Woojin juga harus mengikuti istrinya.
" Sayang ~~~ " ucap Woojin lagi dengan nada manja sambil bergelayutan di bahu sang istri
Jihoon masih saja diam tanpa ekspresi
" Aku tau aku salah tapi jangan diemin aku kaya gini "
Jihoon menoleh " kan sudah aku bilang jangan kasih twins makanan manis "
" Mereka yang minta terus aku gak tega nolak "
" Kamu kan bisa bilang sama mereka kalau aku gak izinin " Jihoon menghela nafas kasar " kalau mereka sakit kamu harus tanggung jawab " Setelah itu Jihoon berdiri dan meninggalkan Woojin sendirian di ruang tamu. Woojin menatap kepergian istrinya dengan wajah sedih.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Makan malam pun tiba, baik Jihoon maupun Woojin tak ada yang berbicara. Jihoon asik makan sambil mengurusi twins yang juga asik makan, Pandangan Woojin tak lepas dari sang istri, mulai kejadian siang tadi mereka tidak berbicara sama sekali. Woojin sadar kalau dia salah karena melanggar perintah Jihoon.
" Papi kenapa tedih " ucap Sanna
Woojin tersenyum lebih tepatnya senyum yang dipaksakan sambil mengusap rambut Sanna " papi gak sedih sayang "
Jihoon melirik sekilas kearah Woojin yang sedang mengaduk-aduk makan malam nya.
Tiba-tiba Woojin juga melirik Jihoon yang sedang melirik Woojin. Jihoon langsung mengalihkan pandangannya ke arah twins " Sanny mau tambah ayam goreng nya " ucap Jihoon untuk mengalihkan perhatian
" Thany udah kenyang mi "
. . . . . . . . . . . . . .
Makan malam pun sudah selesai, sekarang Jihoon sedang menemani twins bermain.
" Mau kemana ? " tanya Jihoon dingin pada Woojin yang sepertinya ingin keluar
" Aku harus kekantor " balas Woojin tak kalah dinginnya
Jihoon tak lagi menjawab, ia memilih diam sambil melihat Woojin yang kini telah hilang di balik pintu. Sejujurnya ada sedikit rasa bersalah karena mendiami suaminya tapi ia juga kesal karena Woojin tidak menjaga anaknya dengan baik.
