(18+) Diharapkan untuk readers yang masih dibawah umur untuk bisa memilah bacaan dengan bijak
" Mami tama papi lagi ngapain ? "
Karena mendengar Sanna berteriak Jihoon refleks mendorong Woojin untuk mengakhiri ciuman mereka, Jihoon maupun Woojin merasa malu karena sang anak melihat adegan tak senonoh yang mereka lakukan
" S--Sanna kamu ngapain disini ? " ucap Woojin gugup
" Papi nakal, papi kenapa ngemut bibil mami ~~~~ " ucap Sanna kesal dengan nada yang dibuat-buat
" Eh ~~~~ "
" Kamu sih cium aku sembarangan "
" Yakan aku gak tau kalo dia bakal keluar "
Malam yang semula romantis berubah menjadi suasana yang begitu aneh, Jihoon dan Woojin berharap malam ini akan menjadi milik mereka tapi apa boleh buat, malam mereka terganggu dengan kehadiran Sanna
" Papi nakal tama mami "
" Eh papi gak nakalin mami kok "
" Tapi papi mau makan mami Thana gak tuka Thana malah tama papi "
" Kok gitu sih sayang, papi minta maaf deh "
Jihoon sekuat tenaga untuk menahan tawanya melihat anak dan suaminya berkelahi tapi itu semua terlihat sangat lucu dimata Jihoon
" Papi gak boleh tidul tama mami nanti bibil mami diemut papi lagi "
" Loh gak bisa gitu dong sayang terus yang pelukin papi siapa kalo gak ada mami "
" GAK BOLEH ~~~~ "
Woojin heran sendiri kenapa dia malah berkelahi dengan anak nya sendiri untuk memperebutkan Jihoon
" Eh~~~~ " Jihoon jadi bingung ingin menjelaskan apa pada Sanna, pasalnya Sanna masih kecil dan belum pantas untuk mengetahui tentang itu " Gini deh, Sanna sekarang tidur ya besok kan Sanna sekolah "
" Tapi mami halus tidul tama Thana ya "
" Gak bisa sayang, nanti kalo dedek Jiwoo nangis terus nyariin mami gimana ? "
" Dedek Jiwoonya bawa kekamal Thana mi~~~~ "
" Kan dedeknya udah tidur kasian kalo dibangunin "
" EEeee POKOKNYA MAMI TIDUL TAMA THANA "
" Udah sayang kamu kekamar Sanna aja dulu "
" Papi jangan tentuh mami~~~~ "
" Eh iya maaf tuan putri "
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
