Diperjalanan menuju kafe yang Jungkook inginkan, "Kak, kita mau kemana?"
"Ke kafe," jawab Jungkook singkat sambil sesekali menatap Lisa dari kaca spion motornya.
Jungkook lebih menyukai berpergian dengan motor, lebih bebas pikirnya.
"Kakak udah lama ya tinggal di sini?" tanya Lisa lagi.
"Gue lahir udah ada di sini."
"Berarti kakak bukan orang baru di sini dong? Tapi kok baru pindah sekolah? Kakak dikeluarin atau mengundurkan diri?"
Gadis ini, benar-benar membuat Jungkook pusing bagaimana harus menjawab setiap pertanyaan yang muncul secara bertubi-tubi dari mulutnya. Tidak ada jeda di setiap pertanyaan yang ia ajukan. Untung saja Lisa sudah menolong dirinya, kalau saja tidak, mungkin sekarang Jungkook sudah mengatakan kalimat-kalimat kasar kepadanya.
Jungkook menghela napas panjang, "Gue memang bukan orang baru di lingkungan ini. Dan gue pindah itu karena mengundurkan diri."
Lisa mengangguk puas setelah menyimak balasan Jungkook dari pertanyaannya.
"Lo udah punya pacar?"
"Hah? Eum, kak Jungkook kenapa tiba-tiba nanyain itu ke aku?"
"Ya gue tahu ini norak tapi kalau lo punya pacar, dan kemudian pacar lo ngeliat lo dan gue di kafe, pacar lo pasti bakal marah kan?"
"Ah iya, bener. Tapi aku memang gak punya pacar, jadi ya gakpapa. Tapi tetap ada yang bakal marah kalau ngeliat aku jalan sama cowok gini. Dia akan marah besar, apalagi kalau jalannya malem-malem."
"Ayah lo?"
"Bukan, tapi kakak aku. Dia bener-bener marah saat ngeliat aku diantar pulang sama kak Jungkook kemarin. Jadi kak Jungkook gak usah lagi pake antar aku pulang, biar aku gak kena marah mulu, ya... " pinta Lisa dengan Jungkook yang sedari tadi melihati tingkah wanita berponi ini dari kaca spion motor.
"Kalo gue nganter lo sampe depan komplek doang, gak ketauan kan?"
"Hm, iya juga sih. Tapi aku sama aja bohong dong?"
"Bohong demi kebaikan diperbolehkan."
"Tapi kak Jungkook bakal repot kalau harus nganter aku setiap pulang sekolah, apalagi kalau ngajak aku jalan kayak gini. Ya kan?"
Lelaki itu tak memberi respon, ia tak menjawab karena sedang memakirkan motornya ke area parkiran. Sudah banyak motor ataupun mobil yang sudah terpakir di sini, menandakan kafe ini sudah ramai.
Kafe ini sebenarnya sudah menjadi kafe kesukaan Jungkook sejak kelas 1 SMA dulu, namun karena keharusannya untuk pindah ke sekolah yang jauh dari kafe ini, membuat ia tak bisa lagi mampir ke kafe ini saat itu.
Jungkook melepas helmnya, begitu pun dengan Lisa. Gadis itu masih kebingungan seraya menatap kafe ini detail karena ini adalah pertama kalinya ia mengunjunginya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Laughter - LISKOOK
Fanfiction❝Ngga adanya ragu dalam setiap kalimat gue bukan karena yakin perasaan gue tulus, tapi gue memang ngga ngerasa apapun selama ini.❞ (Beberapa bab akan direvisi menurut alur)