Jam pelajaran terakhir di mulai pada pukul 14:00 tepat. Pada pukul seperti inilah para murid mulai merasakan ujian terberat secara rutin hampir setiap hari. Rasa kantuk yang tidak tertahankan, lapar, pusing, dan jenuh adalah gejala paling banyak di alami oleh murid-murid.
Namun tidak semua murid mengalami gejala seperti itu. Contohnya, jika tipe seperti Lisa, gejala yang di sebutkan tadi mungkin tidak pernah ia alami sepanjang jam pelajaran apapun.
Tetapi, jika tipe seperti Koo June? Tenang, June tidak akan melarikan diri ke kantin. June hanya akan kejang-kejang dan histeris kesurupuan, Bruce Lee idolanya.
Jika di pikirkan kembali, memang tidak heran jika Lisa menjadi juara di kelasnya, bahkan di tingkat di provinsinya.
Kelihatannya memang tidak ada yang bisa mengalahkan prestasi-prestasi yang gadis itu raih di kelas maupun di sekolahnya. Tapi nyatanya Lisa masih harus belajar dengan lebih keras setelah satu kelas dengan salah satu murid berprestasi juga di kelasnya. Siapa lagi jika bukan Kim Jennie.
Memang tidak setinggi Lisa prestasi yang Jennie miliki, tetapi tidak menutup kemungkinan apabila Jennie dapat mengalahkan Lisa. Terlebih lagi bila gadis introvert itu bersungguh-sungguh.
Kerja keras akan terbayarkan lunas dengan hasilnya. Dan memang benar, bukan? Lisa yang memiliki ambisi dan semangat belajar lebih kuat ternyata tetap tidak terkalahkan sampai sekarang.
"Sikap!!!" Teriak ketua kelas 12 Ipa tersebut.
Selagi bu Kela memasuki kelas, seluruh murid pun duduk dengan posisi siap menyambut guru mata pelajaran terakhir hari ini.
"Baiklah, terima kasih," ucap bu Kela dan menatap segala pasang mata di depannya.
Kedua alis wanita paruh baya itu naik, "Apakah tidak ada yang ingin mengingatkan saya bila hari ini ada pr yang harus kita periksa?" Sindir bu Kela.
Semua murid mendelikkan matanya, ada baru mengingat akan pr yang diberikan dan bahkan sengaja untuk tidak mengerjakannya.
Ya kalian benar, tentu saja terkecuali dua murid teladan di kelas ini, Lalisa Manoban dan saingannya Kim Jennie.
"Siapa saja yang sudah menyelesaikan pr yang saya kasih?" Tanya bu Kela, Jennie dan Lisa serentak mengangkat tangan mereka bersama.
Wanita empat mata itu menaikkan kedua sudut bibirnya singkat, "Sudah ibu duga, hanya mereka berdua yang tidak pernah melupakan tugas ataupun pr yang saya berikan. Tidak heran jika hanya mereka berdua pula yang bersaing di sini."
"Jika kalian masih bersikap malas seperti ini di sepanjang hidup kalian, lantas apa yang akan menjadi bekal hidup di masa depan? Tidak ada, sama sekali," jelas bu Kela menasehati.
Bu Kela menghembuskan napasnya pasrah, "Tolong gunakan waktu yang kalian punya dengan sebaik mungkin. Gunakan setidaknya untuk mengingat pengetahuan yang kalian punya. Ingat selalu, bahwa waktu yang kalian gunakan tidak pernah kembali. Waktu saat kalian bermain dengan sosial media atau berkeliaran untuk hal yang tidak bermanfaat lainnya, tidak akan pernah terulang kembali di masa depan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Laughter - LISKOOK
Fanfiction❝Ngga adanya ragu dalam setiap kalimat gue bukan karena yakin perasaan gue tulus, tapi gue memang ngga ngerasa apapun selama ini.❞ (Beberapa bab akan direvisi menurut alur)