Vote-nya dulu ya!
"Iya."
Lisa mengalihkan pandangannya gugup. Ia tahu Jungkook adalah orang yang selalu serius, tapi bisa kan gak usah pake jawaban yang bikin gemetaran?!
"Ta-tapi aku ada tamu, gak enak buat ditinggal. Hehe ..." elak Lisa sempurna.
Wajah Lisa terlihat kecut. Astaga, dirinya benar-benar lupa akan ajakan Jungkook yang ia terima secara paksa beberapa hari yang lalu.
"Lo punya janji, dan udah gue ingetin."
"Hah? Kapan sih?"
"Barusan. Udah inget kan lo-nya."
"Ngga salah sih ... cuma ... ya ... maksud aku ngga gitu juga ngingetinnya."
"Janji adalah hutang, dan hari ini hutang lo mesti luna—" Jungkook mempertegas tujuannya dengan cibiran, membuat Lisa mau tidak mau harus melaksanakan perjanjiannya.
Kelopak mata gadis itu menurun, menunjukkan pandangan putus asanya. "Ya udah iya. Lima menit lagi tunggu, cuma butuh ganti baju aja."
Tanpa memedulikan respon Jungkook, Lisa langsung menuju kembali ke rumahnya untuk mempersiapkan kostum untuk acara hari ini. Dirinya sungguh membenci momen di mana ia melupakan sesuatu, selalu saja berakhir dengan buruk.
"Oi, mau ke mana? Dari tadi di diemin juga pas keluar." Celetuk Hanbin menyaksikan adik semata wayangnya itu berlarian menuju lantai dua.
Tanpa menoleh sedikit pun, Lisa tidak menyahut perkataan Hanbin.
"Privacy thing. Ini perihal yang kak Hanbin gak perlu tau." Lisa lalu melanjutkan langkahnya menuju kamar.
"Lah, lo mau ke mana?!"
Kata lo-gue yang dilontarkan Hanbin menunjukkan jika ia sedang marah akan kelakuan Lisa barusan. Jarang rasanya mendengar lo-gue di antara kedua kakak beradik itu, tetapi tidak menutup kemungkinan juga di terjadi pada saat waktu tertentu seperti ini.
__
"Maaf kak bikin lama nunggu, hehe. Ada gangguan sedikit tadi." Ucap Lisa sumringah.
"Gakpapa, gue juga yang ngerepotin."
Gadis tersebut kaget, well, akhirnya ada yang sadar diri.
"Iya kak."
"Hah?"
"Iya?"
"Lupain."
Jungkook lantas menancapkan kunci motornya, bersiap untuk pergi ke tempat destinasi bersama hari ini. Lisa yang sudah beberapa kali menaiki motor Jungkook sesegera mungkin mengambil helm yang dipersiapkan oleh lelaki tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Laughter - LISKOOK
Fanfiction❝Ngga adanya ragu dalam setiap kalimat gue bukan karena yakin perasaan gue tulus, tapi gue memang ngga ngerasa apapun selama ini.❞ (Beberapa bab akan direvisi menurut alur)