"Niss! "Teriak Haris sambil memegang pergelangan tangan Nisa.
"Lepasin! "Bentak Nisa, lalu ia berlari menjauh dari Haris.
"Udah beby, kamu disini aja sama aku" ucap Mey dengan nada manja, dan ia menggandeng lengan Haris.
"Lepasin gue!Dasar Nanas! " bentak Haris dengan nada jengkel, dan dilepaskannya tangan Mey dari lengannya.
"Serah beby! Nanas kan manis" ucapnya lagi, masih dengan nada manjanya.
"Iyaa emang manis, tapi sayang Gatel! " ucap Haris dengan nada sinis, langsung ia pergi meninggalkan Mey yang diam membisu.
***
Haris sudah masuk kekelas, dan Nisa? Iya juga ada disana, Nisa hanya diam, dan melamun. Haris masih tertegun apakah Nisa marah padanya?.Mina dan Lanjar pun bertanya-tanya, apa yang terjadi dengan kedua sabahatnya itu?
"Ehh kalian marah-marahan? Apa gimana sih!? " tanya Lanjar, sambil menggaruk-garuk kepalanya yang tidakk gatal.
"Gapapa! " ucap mereka berdua.
"Biasanya di ucup and sicurut itu ngak pernah murung. Kalian cerita kalik sama kita, kan kita sahabat" ucap Mina dengan nada lembut sambil manyun.
"Kita ngak dianggap sahabat lagi kayaknya nih! " ucap Lanjar yang ikut manyun.
"Ihhh ngak gitu juga kalik! " ucap Nisa dengan nada kesal.
"Makanya cerita" Ucap Mina masih dengan manyunannya.
"Iya-iya" jawab mereka berdua dengan nada kesal.
Lalu Lanjar dan Mina duduk ditempat mereka masing-masing.
" Sekarang kalian cerita"perintah Lanjar.
"Sebelumnya gue mau nanya, Nis lo marah ya sama gue? Gara-gara Meysa yang kayak nanas tuh! " tanya Haris dan memandang Nisa dengan ekspresi melas.
"Enggak kok, gue lagi badmood aja, cyee nanas? Maniss eyaaa" jawab Nisa dengan nada datar dan ganti menggoda Haris.
"Manis? Emang iyaa, tapi Ngatelin! " balas Haris sambil mendengus kesal.
"Masih Manis yang lagi badmood ini" goda Haris lalu mencubit hidung Nisa.
"Ihhh akang Haris Gembel deh! " jawab Nisa. Dan mereka berempat pun tertawa.
"Jadi cerita ngak nih! " ucap Mina sinis.
"Kita malah jadi obat nyamuk ya Min" ucap Lanjar ikut-ikuttan.
"Okeoke gini... Gue bingung sama papa gue, tiba-tiba nyuruh gue buat boncengin Nisa, dan mangilnya aja Yaya. Terus sesampai dirumah Nisa mamahnya Nisa manggil gue Mudra, emang gue punya sodara kembar gitu_-" ucap Haris dengan ekpresi kebingungan.
"Apa!? Bokap lo manggil gue yaya dan nyokap gue manggil lo Mudra! " tanya Nisa kaget.
"I-iya, emang kenapa? Tolong jelasin gue pusing" jawab Haris terbata dan balik bertanya.
"Mungkin ini saatnya gue cerita yang selama bertahun-tahun gue pendam. " ucap Nisa dengan nada mulai menangis.
"Begini... Yaya? Itu nama panggilan gue dulu waktu kecil, dan yang tau cuma keluarga gue dan keluarga Mudra. Dan Mudra itu teman kecil gue, gue ngak tahu kemana dia sekarang, gue cari kemana-mana ngak pernah ketemu, dan bonyok gue ngak pernah lagi cerita tentang dia, dia hilang setelah kami mengalami kecelakaan. Dan semua itu salah gue, dia minta agar gue peluk dia, tapi gue ngak mau, jadi dia ngebutin motor dan saat ditikungan brukk kami nabrak truk, gue ngak sadar, setelah sadar gue udah dirumah sakit, gue divonis bakal lumpuh sementara, dan Mudra? Ia entah kemana" jelas Nisa dan kini kelompak matanya sudah digenangi air yang siap untuk jatuh kapan saja.
"Karna itu Lan gue ngak pernah pacaran, walau gue dijodoh-jodohin sama orang. Ada janji diantara kami, gue janji kalo gue cuma cinta sama dia, ngak bakal ninggalin dia" ucapnya lagi dan air matanya sudah tak bisa ia bendung.
Brukk...
Mereka tersentak kaget, Haris tiba-tiba pingsan. Dan beruntungnya mereka bel pulang sekolah sudah berbunyi. Dan akhirnya mereka memutuskan untuk membawa pulang Haris kerumahnya.
Untungnya hari ini Lanjar membawa mobil milik papanya.Sesampai dirumah Haris....
Haris POV
Akhirnya aku bercerita dengan sahabat-sahabat ku, tentang apa kebingangku, dan akhirnya Nisa bercerita tentang masa lalunya. Saat ia bercerita aku merasa aneh. Mengapa dikepalaku ada bayang-bayangan itu semua, atau hanya haluku karena terlalu memperhatikan ceritanya.
Tiba-tiba semua terasa berat, mataku hanya bisa melihat remang-remang.
Brukk....
Semua gelap, apa yang terjadi padaku ya Allah.
Ku mulai membuka mataku, dimana aku? Kulihat langit-langit apakah aku sudah dirumah?.
Kulihat disamping tempat tidurku ada Nisa. Dia tertidur sambil memeluk tanganku.Sedangkan Mina dan Lanjar? Mereka tidur di sofa dengan posisi Mina bersandar ke Lanjar.
Entah apa yang membuat ku tergerak untuk mengusap rambut Nisa, sungguh kenyaman yang selama ini terulang ku rasa.
"Ehh kamu udah bangun" ucap Nisa yang tersadar, karena usapan Haris.
"Ehh iya, kalian kenapa kok udah disini, oh ya kemaren gue kenapa? " pertanya Haris yang bertubi-tubi.
"Kemaren lo pingsan, kita khawatir sama lo" ucap Nisa lalu tersenyum.
"Gimana keadaan lo? Nisa dari kemaren nangis terus ngak bisa diem. " ucap Lanjar tiba-tiba masuk dalam pembicaan mereka.
"Jangan brisik Lan, kasihan tuh Mina masih tidur" balas Nisa kesal, sambil mengalihkan pembicaraan.
"Ehh" ucap Lanjar kaget karena baru tersadar bahwa Mina tertidur dengan bersandar padanya.
"Udah kalian pulang aja, gue ngapapa kok" ucap Haris, karena tidak ingin merepotkan teman-temanya.
Maaf ya author baru bisa publik PARTEMPAT, belum terbongkar semua ya rahasianya, hehehehe...
Dan kalian pasti udah nebak-nebak, part ini kefokus lagi sama Haris dan Nisa. Soallnya author juga bingung kalo ngabungin 2 cerita:vIg:Indah_Ssmnndr
Anisaulia_1345Next:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Kasih di Sekolah
Ficção AdolescenteProlog : 4 sekawan manusia yang berasal dari alam yang berbeda, ehh maksudnya dari rahim yang berbeda, ehhh... Auk ah gelap *back to story* yang bersahabat tapi rada gesek semua otaknya. "Kita berada dalam satu ikatan,namun mengapa hanya aku yan...