Untuk pertama kalinya,
Aku jatuh hati hanya dalam sepersekian detik.i.
Aku menyukai lesung di sudut senyummu. Aku suka caramu mengejek dunia. Aku suka selera berpakaianmu. Aku suka jarimu saat bermain tuts piano. Aku menyukai bahkan hingga ke detail kecilnya sekalipun. Nampaknya, aku menggilaimu dengan sungguh.ii.
Aku memutuskan secara sepihak untuk mengejarmu. Aku ingin mengertimu dengan sempurna. Aku mencarimu dalam sela lenaku. Aku ingin menemukanmu dalam tiap pandangku. Tanpa sadar, aku telah menjadikanmu poros atensiku.Untuk pertama kalinya,
Aku patah hati hanya dalam sepersekian detik (pula).iii.
Baru sekejap yang lalu, aku masih mempercayaimu sebagai seorang yang kudefinisikan dalam asa. Namun kini, aku jatuh dalam palung kecewa. Tatapanku tak lagi berbinar karena nama, potret, bahkan karena dirimu sekalipun. Hanya terpungkur biru dan sedu dalam imajiner rupamu.iv.
Nampaknya, selama ini aku berlari terlalu jauh ke arahmu. Aku pula yang terlalu dalam mengatur rasa. Mungkin benar, aku saja yang berlebihan mencipta rasa. Bisa juga, aku yang kelewat mudah untuk pudar. Hingga akhirnya, aku koyak sejadi-jadinya dalam diam.v.
Aku menyesal telah jatuh padamu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Quotes
PoetryRank#5-tentang senja Rank#39-Awan Rank#75-Bijak Rank#148-prosa Rank#303-perasaan Rank#607-Hati kata_kata bijak