[Aku di mana-mana]
Akhirnya aku pergi.
Tapi, tidak seluruhnya. Selalu. Tetap. Bisa, kau dapati kehadiranku dimana-mana.
Di tirai-tirai jendela, di dinginnya angin malam, di lampu-lampu taman, di pojok kursi belajarmu, di setiap bait puisimu, di ampas kopimu, di bawah bantalmu, di mana pun.
Tidak hanya di satu sisi,
aku di kanan dan kirimu. Di atas. Di bawah. Di mana-mana.
Aku menyatu dengan embun pagi, juga dengan oksigen yang kau hirup. Lalu, aku masuk ke dalam tubuhmu melalui aliran darahmu, menjadi detak jantungmu. Dan seterusnya.
Aku tidak berwujud apa-apa melainkan doa. Dan doaku selalu menyertaimu; tanpa batas, tanpa jarak, tanpa sekat.
Dan dengan itu, semoga kau baik-baik saja.
Semoga, ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Quotes
PoetryRank#5-tentang senja Rank#39-Awan Rank#75-Bijak Rank#148-prosa Rank#303-perasaan Rank#607-Hati kata_kata bijak