17.

709 105 5
                                    

Typo bertebaran.........  

"Loh.. Kalian udah pulang?"

"Hem" jawab Guanlin singkat,

"Bib——" suara Jihoon langsung tercekat karena Guanlin menarik nya dengan paksa, Jihoon yang hendak menyapa Minki yang sedang memasak pun langsung terurung.

Guanlin menarik Jihoon tanpa ampun, Guanlin udah sangat di buat marah oleh lelaki berstatus kekasih nya itu.

Guanlin membawa Jihoon kearah kamar, sengaja Guanlin meninggalkan pelajaran karena ingin segera meluruskan permasalahan dengan pacar nya ini.

Brak,

Guanlin membanting pintu kamar dengan kasar,

Krek,

Tanpa aba-aba Guanlinpun langsung mengunci pintu agar tak ada yang menganggu.

Glek,

Air liur jihoon tiba-tiba saja menjadi susah untuk di telan, Jihoon memandang Guanlin ngeri. Belum pernah sebelumnya Jihoon melihat tampang Guanlin yang begitu dingin seperti yang saat ini sedang ia tunjukan.

Guanlin melepaskan cekalan pada tangan Jihoon, ia melepaskan atribut sekolah yang sangat menganggu tanpa melirik kearah Jihoon yang sedang memperhatikan nya.

"L—lo kenapa?" sedikit gugup namun Jihoon masih memberanikan diri untuk bertanya,

Guanlin tak menjawab, dia hanya melirik sedikit kearah Jihoon lalu kembali fokus pada aktivitas nya.

Guanlin sangat tidak bisa jika harus disuruh mengontrol emosi apalagi kalau untuk urusan yang sama sekali tidak ia ketahui, dan Jihoon lagi-lagi merajuk marah tanpa Guanlin sadari masalah nya apa.

Cukup lama mereka diam, Guanlin langsung menarik tangan Jihoon yang sedari tadi hanya berdiri di belakang nya, Jihoon hanya menurut karena ia pun tak mau memperburuk keadaan yang malah membuat keduanya bertengkar hebat.

"Gue tanya sekali lagi, lo kenapa?" itu Guanlin,

Guanlin menanyakan perihal kenapa Jihoon bersikap seperti disekolah tadi,

"Gu enggak pap———"

"Persetan dengan kata itu Ji, gue bukan anak kecil dan lo pun bukan anak TK yang harus banget gue paksa cuma diminta buat makan. Kalau ada apa-apa ya ngomong jangan langsung marah gak jelas dan nyuekin gue gitu aja, gue gak suka itu dan lo jelas udah tau bukan?"

Jihoon hanya diam kembali merenungi kalimat tentang hubungan nya yang pernah ia dengar, Jujur Jihoon pun gak tau jika dirinya selabil ini. Disatu sisi Jihoon percaya Guanlin dan di sisi lain pun Jihoon khawatir tentang kenyataan yang mungkin benar seperti yang orang lain katakan.

"Masih gak mau jawab?"

"Lo gak perlu amal Lin, karena gue gak butuh"

Jihoon memalingkan wajah nya mengindari tatapan Guanlin yang menajam.

"Jadi lo lebih mempercayai mereka?" Guanlin tersenyum meremehkan

Tidak dapat Guanlin sangkal jika dirinya tengah kecewa, jadi hanya karena alasan ini Jihoon mendiamkan nya.

"Jadi sekarang lo mau gue harus apa?"

Jihoon hanya diam menunduk.

"Terserah sih lo mau mempercayai mereka atau enggak itu udah hak lo tapi gue cuma minta satu jangan ragukan Cinta gue buat lo, itu aja"

Jika kalian mencari seseorang yang sangat labil tidak usah susah karena orang nya sudah ada di dekat kalian yang mungkin saja sudah menjadi idola kalian.

KODETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang