16.

663 105 10
                                    

" Jihoon lu mau makan apa?"

" makan nasi jangan lupa pake hati"

Jihoon yang lagi duduk manja di atas kursi datar sengaja menekankan kata hati pasca Guanlin tanya.

Guanlin yang udah mendapatkan jawaban tanpa mikir panjang langsung pesan makan siang mereka kepada ibu kantin yang bertugas, tak selang beberapa lama Guanlin kembali seperti biasa dengan tangan membawa dua nampan yang penuh terisi makanan.

Jihoon yang ngeliat langsung lanjut main ponsel sama sekali tidak berminat membantu Guanlin yang sedang kesusahan membawa makanan untuknya.

Guanlin menarik kursi di hadapan Jihoon yang masih belum juga menuntaskan urusan nya dengan ponsel.

"Makan yuk! Keburu dingin nanti gak enak"

Ajakan lembut Guanlin tentu saja bagaikan angin lalu untuk Jihoon yang sedang tidak tau kenapa, Guanlin yg masih belum menyadari adanya perubahan pada diri Jihoon langsung menyantap makanan nya tanpa niat menegur Jihoon yang belum juga menyentuh bagiannya.

Jihoon ngelirik kearah Guanlin yang sedang lahap-lahap nya makan, Jihoon mencebikkan mulutnya tambah kesal.

"Gue gak suka timun kenapa lo malah bawain sayur yang ada timun nya"

Protes Jihoon yang akhirnya mengeluarkan suara setelah diam sedari awal keluar kelas.

"Sejak kapan lo gak suka timun?"

Tanya Guanlin agak bingung , pasalnya Jihoon bukanlah pembenci sayuran termasuk timun.

Jihoon mendorong nampan bagian nya agak kasar,

"Sejak lo masakin gue dan langsung dilarikan kerumah sakit" kata jihoon datar,

Guanlin langsung paham, Guanlin lupa jika pacar mungilnya ini trauma Timun karena insiden itu.

Buru-buru Guanlin berdiri mengambil nampannya hendak dia tukarkan mumpung murid-murid yang lainnya belum kumpul namun tangan Jihoon menahan pergerakan Guanlin yang akan pergi.

Guanlin bertanya mengunakan tubuhnya dengan alis yang di kerut kan.

"Gue udah gak nafsu, lo lanjut aja gue mau ke kelas"

Udah ngomong gitu Jihoon langsung membereskan buku paket yang kebetulan dia bawa karena Jihoon sedari awal sudah mempunyai niat tidak akan makan. Bagaimana Jihoon bisa mempunyai mood untuk makan jika Guanlin nya aja—— Jihoon rasa dia tidak ingin membahas nya sekarang.

Tanpa nunggu persetujuan dari Guanlin Jihoon langsung pergi gitu aja, Pria tinggi yang masih memegangi nampan tersebut tentu saja bingung dengan situasi yang saat ini dia alami.

Tadi baik-baik saja lantas mengapa sekarang malah——?

"Kejar bro! Uke pan cem cewek" kata Taedong yang udah merhatiin mereka sejak awal,

Taedong langsung mengambil nampan dari tangan Guanlin dan melahap nya, kan lumayan Taedong jadi tidak perlu mengantri karena adanya jatah Jihoon yang tak di makan yang menuai geplakan di kepala.

Tentu aja pelakunya Guanlin yang sekarang sedang setengah berlari mengejar Jihoon,

Guanlin berlari tidak dengan pikiran yang kosong namun laki-laki tinggi itu terus memutar otaknya memikirkan kesalahan apa yang sudah dia perbuat hingga membuat Jihoon nya bete seperti tadi.

Namun tetap saja pikiran nya tidak menemukan apa-apa karena Guanlin peribadi pun merasakan bahwa semuanya telah berjalan baik-baik saja.

Kaki panjang Guanlin menyusuri koridor yang lumayan ramai karena saat ini sudah waktunya beristirahat namun Guanlin belum juga menemukan tanda-tanda Jihoon yang beberapa saat lalu mengilang dari pandangan nya.

KODETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang