Jihoon.
Aku pikir aku selah menilai mereka, aku sudah mencemaskan hal yang bahkan tidak masuk akal. Aku pikir setelah aku mengakui hubunganku dengan Guanlin semuanya akan berubah, berubah menjadi lebih buruk dari sebelumnya. kini memang terasa berbeda tapi mereka sangat antusias mendengar berita bahwa aku sudah menjalin Asmara dengan Guanlin.
"Lo sejak kapan mulai suka sama dia? Gue fikir cuma si Guanlin doang yang ngebucin"
Daehwi salah gak tau aja kalau selama ini aku yang mencintai Guanlin,
"Udah agak lama sih"
"Terus kenapa baru go public? " bahasa Hyeongseob udah kaya ngomongin idol aja.
"Awal nya sih gue ragu. Bukan masalah perasaan nya sih, tapi gue lebih ke ragu karena yaeh lo tau lah gue sama Guanlin ini sama-sama cowok yang memiliki ketertarikan satu sama lain"
"Jangan bilang karena lo gay, lo takut di bully yang lain" tebak Daehwi tepat sasaran,
Hyeongseob menjitak kepalaku, aku mengaduh kesakitan. Pria mungil ternyata sakit juga kalau udah main pukul.
"Gila sih hoon, lo gak liat kalau gue sama Woojin juga gay. Ngapain sih mikirin opini orang-orang! Yang ngejalani lo yang enak juga lo sendiri. Mereka sih whatever "
"Bener tuh, e-tapi lo sama Guanlin baik-baik kan? "
"Baik dong, gue sama Guanlin kan udah saling terbuka"
"Btw enggak sampe nganu kan? " aku masih diam, loading memikirkan perkataan Daehwi barusan.
"Fake smile aja sih Hoon, mau-mau nya lo dengerin omongan rang bego"
Daehwi langsung nyerang Hyeongseob yang mengatai nya, aku tertawa lepas. Melihat interaksi mereka membuat aku sadar, jika sekarang aku tidak sendiri meskipun Kak minhyun tak di sisiku. Ah, aku jadi rindu. Merindukan mereka yang dulu pernah mengisi kekosongan hari-hariku yang damai.
* * * * * *
Guanlin sudah menunggu Jihoon diatas motor kesayangan nya, mereka tadi pagi tidak berangkat bersama dan Guanlin tidak ingin sekarang mereka pulang dengan terpisah juga.
Cinta yang nyata itu bikin kita gila, Guanlin sekarang benar-benar jatuh pada sosok Jihoon yang pernah merangkap menjadi sahabat nya.
Guanlin rindu Jihoon kala jauh, Guanlin ingat Jihoon bahkan sebelum tidur. Gila kan? Tapi apa Guanlin bisa marah, jelas tidak. Karena ini menyenangkan.
"Gila lo senyum-senyum sendirian? "
Jihoon yang baru tiba cuma bisa geleng kepala ngeliat Guanlin yang malah senyum gak jelas sendirian, objek yang Guanlin lihat hanya setangkai bunga layu. Yakali Guanlin gila gara-gara itu.
"Tadi berangkat sama siapa? " Guanlin emng gak di rumah, makanya dia gak tau kalau Jihoon berangkat naik apa atau sama siapa.
Mau nyalahin bunda nya aja sih, tapi Guanlin takut dosa.
"Naik taxi, lo kapan balik? "
Daniel bilang Guanlin baru pulang besok tapi udah nangkring aja di halaman sekolah.
"Subuh tadi, niat nya sih gue gak masuk sekolah . Tapi keinget lo gue gak bisa tidur ke pengen buru-buru ketemu"
Jihoon menjitak kepala Guanlin yang berbalut helm, anak ini selalu aja mengombal kalau Jihoon tanya. Tapi Jihoon juga sebenarnya sama pengen cepet-cepet ketemu. Padahal cuma 2 hari doang mereka gak saling ketemu, tapi entahlah. Cukup Jihoon aja yang tau.
"Loh kok lurus? Kita mau kemana? "
"Jalan-jalan dikitlah, kangen gue sama lo yang ngerengek minta di beliin es krim"
Dalam hati Jihoon bertepuk tangan kegirangan, Guanlin tau aja kalau Jihoon lagi gak mood buat dirumah. Jihoon gabut gak ada kerjaan apa-apa soal nya, main ke rumah Guanlin mulu juga kan tengsin. Dulu sih iya enggak, tapi sekarang kan urusan nya udah beda. Mana mereka juga tau lagi kalau sekarang Jihoon udah pacaran sama Guanlin.
Sampai di tujuan mereka langsung mencari tempat untuk bersantai, tidak begitu banyak orang. Hanya ada beberapa pasangan seperti mereka aja yang kebetulan sedang lewat. Guanlin membawa Jihoon ke tempat awal, tempat dimana es krim kesukaan nya di jual. Selesai dengan itu Guanlin membawa Jihoon untuk duduk di kursi taman dengan pemandangan Indah di depan nya.
"Jangan sampe belepotan " Guanlin membersihkan sudut bibir Jihoon, Jihoon hanya tersenyum karena dia terlalu antusias.
"Udah lama ya kita gak kesini" gumam Guanlin,
"Berasa tua kelamaan diem di rumah"
Emng benar, semenjak mereka pacaran jarang sekali mereka main keluar. Paling cuma makan di lesehan sama main ke belakang rumah aja. Sisa nya mereka habis kan di dalam rumah bersama.
"Bunda kapan balik? "
"Besok.. "
Guanlin emng balik duluan, kata nya rindu yang sudah tak terbendung. Kan sayang kalau sampe melumer, bahaya juga takut nya berceceran kemana-mana. Cokelat kali ah.
"Hmm.. Kenapa kita gak gini dari dulu aja ya Hoon" kata Guanlin membuat Jihoon bergumam,
"Kalau dari dulu gak bakal kaya gini keadaan nya"
"..Gue jatuh Cinta sma lo pas lo lagi manis-manis nya sama cewek yang sering banget lo kencani, dari situ gue sadar kalau gue gak bisa cuma nerima lo hanya sekedar jadi sahabat " .
Guanlin menarik Jihoon agar duduk nya lebih merapat,
"Lo tau hal bodoh apa yang sering banget gue lakuin? "
Jihoon cuma menggeleng sambil menunggu jawaban.
"Bikin lo sakit, dan mengorbankan perasaan wanita yang mungkin bikin mereka berfikir salah pilih, gue nyesel gak mempercayai diri gue sendiri. Gue juga marah karena gak bisa ngebiarin lo memilih orang lain "
"Untuk itu gue makasih"
"Dan untuk itu gue minta maaf"
Kedua nya mengatakan hal berbeda dalam detik yang sama, mereka larut dalam keterdiaman. Memikirkan kebahagiaan-kebahagiaan yang pernah mereka lalui bersama.
Tanpa sadar, Guanlin menarik Jihoon agar lebih dekat. Membuat mata mereka tertutup oleh semilir angin yang membuat pipi Jihoon merona. Jihoon merasakan kecupan singkat pada sisi bibir nya, ia tau pelaku nya.
Dan Jihoon cukup senang kalau Guanlin mengakui Cinta nya kembali di hadapan umum meskipun tak melalui sebuah kata-kata.
"Gue minta maaf karena membuat lo menunggu terlalu lama"
"Makasih, karena lo bisa membuat gue bertahan"
Mereka tenggelam dalam percikan Cinta yang semakin membuncah, Jihoon mengalungkan tangan nya pada leher Guanlin yang mempermudah Guanlin mengekspos kegiatan yang tengah di lakukan nya..
Tidak peduli seberapa banyak yang memperhatikan nya sekarang, yang jelas dunia seakan hanya milik mereka berdua.
Cintai perbedaanmu, sayangi kelebihanmu, hargai perasaanmu. Kunci bahagia untuk kau yang tersesat dalam kegelapan.
The end..

KAMU SEDANG MEMBACA
KODE
Teen FictionCerita yang berisikan manusia-manusia penghuni produce karena gue gilaaa banget sama mereka. but, disini gue bakal lebih fokus ke panwink dan yang lain menyesuaikan melalui alur mereka. jangan sampai salah lapak! War? pulang aja lah!!! bahasa kasar...