07.

831 128 5
                                    

"Ngapain sih Ji?"

Daehwi si murid teladan yang suka banget dateng nyubuh negur Jihoon yang lagi jongkok benerin tali sepatu, disebelah Daehwi ada Yeongseob yang lagi sibuk makan roti.

"Tali nya putus" Jihoon memperlihatkan tali sepatu nya yang sudah rusak, pas dirumah belum gitu mungkin karena sepatu nya udah lama sering Jihoon pake tali nya juga jadi rapuh dan terputus. Jihoon sedang mengakali dengan menyambungkan lagi agar bisa kembali dipake.

Daehwi ikutan jongkok,

"Di loker gak ada sepatu cadangan gitu? Biasanya kan lo bawa banyak" Yeongseob inget betul kalau Jihoon itu suka ngoleksi sepatu disekolah, kadang loker yang seharus nya diisi sama buku aja Jihoon jadikan tempat sepatu saking banyaknya yang dia bawa.

Jihoon cemberut mengigat minggu kemarin Guanlin menyuruhnya membawa pulang,

"Udah Guanlin bawa pulang"

"Manusia nya mana?" Daehwi celingukan, biasanya kan kalau Jihoon berangkat pagi udah pasti bareng Guanlin karena kalau naik buss jam segini belum beroperasi, mungkin 10 menitan lagi lah mengigat sekarang baru jam 05:53 .

"Tadi di parkiran gak ketemu?" Jihoon balik nanya sambil mengencangkan sambungan tali sepatu nya, Jihoon tadi turun di depan sekolah karena Guanlin bilang nya gak usah ikut sampai parkiran. Tapi kalau disana gak ada, lantas kemana pergi nya laki-laki itu.

"Parkiran masih kosong Hoon" sahut Yeongseob ikutan berdiri karena Jihoon juga telah usai memperbaiki sepatu nya.

Jihoon membenarkan letak kecamata yang dia pakai, tengok kiri-kanan siapa tau Guanlin muncul"Tadi bilang nya mau naro motor di parkiran" Jihoon tak menemukan tanda-tanda kedatangan sahabatnya.

Daehwi acuh karena dia tidak melihat siapa-siapa disana"Yaudah kantin Yuk!" Yeongseob ngangguk dan menarik Jihoon yang sedang menyalakan ponsel nya,

Mereka berjalan menuju kantin dengan diiringi obrolan biasa, jari-jari Jihoon sedang mengetikkan pesan singkat untuk Guanlin yang tidak diketahui keberadaan nya.

-Cungkring lu dimana?-

Jihoon meletakkan ponselnya setelah ada pemberitahuan bahwa pesan telah terkirim,  Daehwi beranjak untuk memesan. Jihoon lagi tidak ingin makan berat jadi dia hanya memesan satu teh hangat saja untuk pagi kali ini, Yeongseob si maniak roti masih sibuk sama dunia roti nya dengan damai.

"Btw Guanlin sama Sakura beneran break?" Yeongseob penasaran, soalnya gak ada gosip sekolah. Takut nya Hoax juga kerena melihat Sakura yang damai-damai saja. Jihoon mikir bentar sebelum menjawab nya.

"Guanlin sih bilangnya Gitu, tapi gak tau juga deh" jawab Jihoon setengah hati, lagi gak mau bergosip masih pagi . Lagian Jihoon juga tidak tahu betul bagaimana kelanjutan hubungan mereka. Tidak terlalu penting.

"Dia gak cerita sama lo? Padahal kalian kan deket" Yeongseob berujar dengan nada sedikit kecewa, masa iya Jihoon tidak tahu soal Guanlin padahalkan mereka lengket.

Jihoon menerima teh hangat yang dibawakan oleh Daehwi, Jihoon menyeruput nya sedikit setelah mengucapkan terimakasih. " Dia cerita kok, tapi kan mana gue tau kelanjutan nya seperti apa. Toh gak ada untung nya juga kan buat gue" Jihoon melebarkan matanya, teh yang dia minum lama-lama terasa sangat manis dan Jihoon tidak menyukai terlalu banyak Gula.

Sudah di bilang kalau Jihoon itu sangat pemilih makanan,

Daehwi yang denger jawaban Jihoon, bergumam tidak jelas karena mulut nya penuh sekali oleh nasi uduk yang dia pesan tadi. Yeongseob memukul kepala Daehwi pake sedotan menegurnya .

KODETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang